Quantcast
Channel: annisast.com | Parenting Blogger Indonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 727

#SassyThursday: Cak Budi dan Urusan Sumbangan

$
0
0
Apa kabar kawan-kawan semua? Sudah sedekah hari ini? Atau malah sedekahnya dibelikan jadi Fortuner dan iPhone 7?


Buat yang ketinggalan atau nggak baca berita, alkisah ada pria namanya Cak Budi, dia menggalang dana dari banyak orang sampai 1,2 miliar. Katanya digunakan untuk membantu orangtua yang kesusahan. Dia upload video dan foto orang-orang yang dia bantu itu di akun Instagram dengan 220k followersnya.

Baca punya Nahla:

Uang-uang itu disalurkan ke rekening pribadi dan melalui kitabisa.com. Nah akun Lambe Turah tuh katanya sering promoin Cak Budi ini biar followersnya ikut nyumbang. Katanya loh ya, saya nggak follow Lambe.

Nah tau-tau dia ketauan beli Fortuner sama iPhone 7 dengan alasan untuk operasional. Ya dibully dong ya karena operasional kenapa belinya mobil mahal, operasional mah Avanza aja cukup, gitu kasarnya. Dia juga ketauan pake kacamata mahal dan fotonya dia hapus.

Pertama kali dikasihtau Ikka soal berita ini saya yang 🙄🙄🙄 rolling eyes, literally. Karena wow ini orang kan bukan siapa-siapa mengapa orang mempercayakan uang mereka pada dia?

Apalagi dia dipromoinnya sama Lambe Turah like really, people? 🙄🙄🙄 Netijen ini sungguh tak terduga tingkah lakunya ya. 🙄🙄🙄

(Baca: Kenapa Tidak Lambe Turah?)

Belakangan saya tau dia sempat masuk Kick Andy dan Hitam Putih. Ok jadi mungkin ada juga yang nyumbang setelah nonton Kick Andy dan Hitam Putih.

Still ... apakah mempercayakan begitu saja uang kita pada orang yang mengupload video sumbangan di Instagram? Pada akun Lambe Turah yang bahkan nggak tau apa itu arti verifikasi?

Ayolah kalau masih hepi nonton gosip, nonton di TV aja atau baca website berita entertainment. Minimal para infotainment itu tetep USAHA untuk verifikasi atau mereka akan kasih label "rumor". Bukan dapet DM dari siapalah atau chat siapalah terus ngajak orang buat judge rame-rame.

HHHH. Bisa capek kalau ngomongin Lambe Turah. Toxic. Skip.

Ok saya nggak punya masalah apa-apa dengan Cak Budi. Mungkin memang dia mau bantu orang. Tapi harus diakui caranya salah. Menggalang dana itu ada aturannya loh, nggak semua orang boleh menggalang dana. Ada peraturan pemerintahnya, harus ada lembaganya, harus dilaporkan ke dinas sosial, harus dilaporkan transparan pada para donatur.

Mau berbuat baik aja kok diatur-atur?

Ya biar nggak begini jadinya.

Dan buat kalian yang nyumbang.

...

Iya memang kewajiban kita ngasih selama kita mampu, kalau disalahgunakan sama yang terima, itu udah urusan dia sama Tuhan, bukan lagi urusan kita. Kalimat itu terdengar benar tapi kan sebenernya nggak begitu. Lihat dari sisi manfaat, uang (atau apapun itu) akan lebih bermanfaat kalau diterima orang yang tepat. Jadi menurut saya akan lebih bermanfaat jika PASTIKAN siapa penerima sedekah/sumbangan kalian.

Sumbang ke yang pasti-pasti ajalah. Sodara, tetangga, atau teman dekat yang lagi jatuh sakit dan kebetulan nggak mampu. Atau ke lembaga yang beneran udah terdaftar. Nggak susah loh, coba top of mind kalian kalau ditanya menyumbang ke lembaga apa

Dompet Dhuafa atau Rumah Zakat kan? Iya nggak? 

Saya sih iya. Kedua lembaga itu bersertifikasi Departemen Agama dan sudah bertahun-tahun jadi penyalur dana, jadi jelas uang-uang disalurkan ke mana dan ada laporannya. Bukan sekadar foto atau video di Instagram dari orang yang latar belakang dan segala-galanya cuma kita tau dari internet.

Dia bilang mau upload rekening koran aja nggak dilakukan kan. Sekarang dia sumbang semuanya ke Aksi Cepat Tanggap setelah apa? Setelah dibully massa, setelah masuk portal berita nasional, dipanggil menteri sosial pula.

Duh. Orang nggak amanah itu satu hal, tapi jangan "beri makan" orang tidak amanah ini hanya karena kita MALAS mencari tahu. Apalagi ini donasi, sedekah, sumbangan, yang beragama pasti berharap pahala lah selain urusan kemanusiaan. Agama emang komoditi utama banget, gampang dijual. Jadi jangan gampang beli! Teliti sebelum membeli!

Ah elah masa gini aja harus dibilangin ya.


Tapi kan nggak tau dia bakal beli mobil dan iPhone dari uang itu! 

Ya itu sebabnya maka sumbang ke yang pasti-pasti aja. Kecuali kalau kita kenal akrab dengan si penggalang dana. Temen atau keluarga gitu, baru oke. Lah orang lain? 😴

Ya udah intinya begicu gengs. Lain kali lebih hati-hati ya!

-ast-

Viewing all articles
Browse latest Browse all 727