Quantcast
Channel: annisast.com | Parenting Blogger Indonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 727

Weaning with Love: 2 Tahun 10 Bulan

$
0
0
Aih judulnya weaning with love, ala ibu-ibu masa kini banget ya lol. Padahal cara weaning with love benerannya aja nggak tau hahaha. Cuma tau kalau nyapihnya nggak dipaksa, nggak dibohongi, dan nunggu anak dan ibu siap.

Tadi jadinya baca-baca ternyata ada tahapannya ya. Dari tahap mengurangi nenen sampai dialihkan ke hal lain. Saya nggak melakukan itu HAHAHAHAHA. Tapi since saya juga nggak memaksa nyapih, nggak membohongi, dan nunggu Bebe benar-benar siap, ya masih masuk lah ya weaning with love. Hehehe.


Ya jadi saya emang nggak pake metode apa-apa untuk proses menyapih. Tapi justru itu, saya pengen share bahwa nggak perlu banyak tahapan juga bisa! Yang penting itu afirmasi aja dan kerelaan ibu, karena ya, saya cuma melakukan itu aja lol.

Sebenernya saya juga kaya ibu-ibu lain, mulai afirmasi harus berhenti nenen di umur 2 tahun itu sejak Bebe 18 bulan. Dulu bilangnya gini "nanti kalau sudah 20 bulan, Bebe nenen hanya di mobil dan di kamar ya". Maksudnya kalau di mall atau di tempat umum gitu nggak boleh. Apakah berhasil?

Tentu tidak. Hahaha. Awalnya iya, tapi lama-lama karena Bebe tentu tetep minta selain di kamar dan di mobil saya males nolak 💤💤💤.

Terus jelas nggak pake cara "habis tiup lilin berhenti nenen ya" karena waktu itu saya males rayain ulang tahun Bebe yang kedua hahahahaha. Sesat abis ibu yang satu ini, karena banyakan malesnya ya ampun.


Peer dari psikolog pas masuk 2 tahun tentu saja weaning. Saya iya-iya aja tapi nggak usaha. Sampai suatu hari ketemu sesama ibu-ibu di mall apa di mana gitu. Dia tanya umur Bebe dan saya jawab 2,5 tahun. Terus saya deg! sendiri gitu karena wow gila udah mau dua tahun ini weaning sama toilet training apa kabar!

(Baca: Bebe dan Toilet Training)

Dari situ barulah dimulai afirmasi hampir setiap dia minta nenen saya bilang kalimat-kalimat begini. Hampir ya karena nggak selalu, tapi ya sering:

1. "Xylo sudah besar sekali badannya, wow kakinya panjang seperti kereta, tangannya sudah panjang dan kuat, jadi nanti berhenti nenen ya!"

2. "Menurut Xylo, J (nama temen daycare yang masih bayi) itu baby atau bukan? Baby kan, nah kalau seperti J itu baru masih nenen, Xylo seharusnya sudah tidak"

3. "Xylo nenen itu mau apa? Haus? Kalau anak besar haus itu minum air putih atau susu coklat"

4. "Xylo nenen biar dipeluk ya? Kalau berhenti nenen juga ibu tetap peluk Xylo kok"

Dan seterusnya. Ini juga dilakukan mbak-mbak daycare. Intinya mereka juga selalu bilang kalau Xylo bukan bayi jadi harusnya sudah tidak nenen.

Saya juga konsisten memanggil dia "baby, my baby" karena dia sebel dipanggil "baby" dan pasti membantah "SALO BUKAN BABY!" nah ketika dia bantah tinggal bilang "kalau bukan baby kok masih nenen". HAHAHAHAH. Nyebelin amat ya saya dipikir-pikir lol.

Itu saya lakukan 3-4 bulan terakhir lah. Sisanya blas nggak ngapa-ngapain. For some reason saya yakin Bebe nggak bisa pake cara kaya anak-anak lain karena anaknya keras kepala banget. Makin dipaksa makin nggak mau dia. Jadi memang bener-bener harus nunggu dia siap dan bersedia nggak nenen.

(Baca: Kronologi Hari Bebe Berhenti Nenen)

Misal saya atau mbak daycare bilang nenen itu malu tau kalau sudah besar. Jawabnya:

"Salo nenen di kamar aja ibu" kemudian dia nenen sambil tutup muka karena malu. -________-

Atau teori orang yang ngasih kopi di payudara biar anak jijik karena kotor. Saya pernah tuh, kebetulan saya pake baju item terus nempel kaya serbuk-serbuk kain gitu di dada.

"Ibu cuci dulu itu kotor" kemudian dia nunggu saya bersiin dengan sabar dan nenen lagi. -________-

Terus dibilang nenennya habis karena sudah besar.

"Sekarang habis nanti ada lagi" BENER KAN? Nenen emang sekarang kosong nanti ada lagi. -_______-

Terus dia suka coba sedot dulu, pas keluar dia bilang "Tuh, ada kan ibu? Masih ada ibu, belum habis" Yaelaaahhh.

Nggak dibukain baju? Ya buka sendiri. Nggak dikasih? Ya ngamuk. Sekalinya nggak dikasih dan nggak ngamuk itu ya itu kemarin pas hari terakhir dia nenen. Mungkin udah nggak mau ah hahahaha.

Paling sebel kalau alasannya "Salo belum tahu caranya tidur". 🙅🙅🙅

DIA TAU. DIA TAU BANGET CARANYA TIDUR TANPA NENEN. Kan di daycare tiap siang aja tidur sendiri tanpa nenen ahelaaahhh 💤💤💤.

Ya intinya weaning akan lebih gampang kalau ibunya siap dan anaknya siap. Nggak perlu dipaksa tapi tetap harus diniatkan. Meski kaya saya niat tanpa punya deadline. Yang penting kan niat. Hahaha.

Soalnya saya nggak sanggup banget kaya orang-orang mengurangi frekuensi nenen. Malah bikin berantem dan dia rewel. Capek, nggak kuat, tolong aku tidak perlu cobaan lain, aku tidak suka tantangan lol.

Jadi buat ibu-ibu yang anaknya udah lewat 2 tahun dan belum ada tanda-tanda akan berhenti nenen, sabarlah! Waktu Bebe 2 tahun juga saya nggak kebayang sama sekali weaning bisa semudah ini. *SOMBONG* HAHAHAHA

Ingatlah bahwa nenen atau tidak nenen adalah urusan kita dan anak kita. Bukan urusan orang jadi tutup kuping aja sama orang yang bilang "KOK MASIH NENEN?" atau "NANTI MANJA LOH" yeee bodo amat. Anak yang berhenti nenen pas 2 tahun emang dijamin nggak manja? Yang nggak nenen sejak bayi? Kan nggak juga. Seneng amat ngehubung-hubungin, kamu bukan biro jodoh apalagi menteri perhubungan. *MULAAAIII*

Udah ah! Sampai jumpa bra menyusui! Sampai jumpa ruang menyusui Kokas yang terbaik se-mall Jakarta!

*

Ini dia pemenang giveaway @annisast yang ketigaaaa. Buset blogging udah lama giveaway baru 3 kali pelit amat jadi orang. Hahaha.

🎈Pemenangnya: 🎈
@malatika
@dzulkhulaifah

DM aku di Instagram alamat lengkap dan nomer telepon yaaa! Makasihhhh!

-ast-

Viewing all articles
Browse latest Browse all 727