Quantcast
Channel: annisast.com | Parenting Blogger Indonesia
Viewing all 727 articles
Browse latest View live

#FAMILYTALK: Mainan Edukatif dan Buku untuk Balita

$
0
0


Menyambung #FamilyTalk beberapa minggu lalu tentang anak dan mainan, kali ini mau spesifik ngomongin mainan edukatif apa sih yang dikasih ke anak?

Baca punya Isti di sini:

Saya juga bingung pas tahu ternyata mainan itu kebagi dua ya. Satu mainan edukatif, satu mainan biasa. Dan sebelumnya saya ngerasa failed banget sama mainan edukatif ini karena Bebe nggak suka. Etapi ternyata dulu saya mikir gitu karena Bebe belum ngerti!

Iya sekarang pas udah ngerti, dia kooperatif banget dan mau main mainan edukatif. Jadi pula mainan itu tidak bertambah dari saat dia bayi. Hahahaha. Maklum emaknya dan neneknya agak terlalu semangat gitu beliin puzzle, buku, dan sebagainya padahal mah anaknya belum ngerti.


Ini mainan-mainan Bebe. Foto lama iyessshhh soalnya nggak sempet foto atuhlah biar yah, mainannya belum ganti kok.



Favoritnya apa ya, tetep sih robot-robotan. Bebe robot-robotannya banyak dibeliin mamah mertua. Nah tapi kan ibunya kompetitip dong ya pengen juga main sambil belajar jadi ya selalu diajak main yang sambil belajar.

Mainan yang cemplung-cemplung itu apa sik namanya. Itu yang di gambar kaya bola orange-kuning bolong itu dari Tupperware serinya Shape O Toy. Itu bagus deh untuk mengenal bentuk dan mengajari kesabaran. Karena namanya balita itu nggak sabaran ya, bentuknya masih belum pas tetep aja keukeuh dipaksa biar masuk. Bebe juga punya beberapa puzzle kayu berbentuk hewan-hewan dan huruf. So far sih belum tertarik ya karena Bebe lebih suka baca buku dan saya menggambar.

Iya baca buku! Bebe bukunya lumayan banyak dan semuanya "buku pelajaran" karena buku cerita kaya bedtime stories gitu nggak bisa direimburst ke tunjangan pendidikan kantor hehehe. Dan baca buku ini penting loh ternyata. Saya 90% yakin kosakata Bebe bisa sebanyak sekarang karena dia dibacakan buku sejak bayi.

Seingat saya, saya membacakan buku sejak Bebe umur 6 bulanan gitu deh. Entah dia ngerti atau nggak tapi yang jelas saya bacakan terus. Sekarang Bebe sudah bisa bilang buku-buku dan setiap malam bisa baca sampai tamat. Buku favoritnya yang di paling kiri itu My First Pictionary for Kids. Jadi itu semacam kamus bergambar, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Gambarnya foto bukan kartun.

Saya bacakan YES BACAKAN KAMUS itu dari A sampai Z hampir setiap hari dan sekarang Bebe tahu 80% dari seluruh kata-kata di buku itu! Sampai yang nggak menarik kaya "api" dan "kompor" aja dia tahu! Jadi dia bisa sebutkan nama dari benda/binatang yang saya tunjuk. Atau sebaliknya, tunjuk benda/binatang dari yang saya sebut.

And although now I got no time for reading, I was born geek, I can read at 3 years old. I read so many books when I was younger, so I'm obsessed reading books must be one of Bebe's interest too! muahahahahhahaha.

Ya soalnya anak zaman sekarang dan dari lahir udah terpapar layar terus ya. Jadi memperkenalkan buku itu rasanya sulit banget. Lebih menggoda ngasih dia "pelajaran" yang sama via YouTube. Tapi nggak mau tau pokoknya Bebe harus suka baca buku kaya saya waktu kecil. Titik.

Ini saya berani-beranian nulis tips juga karena Bebe memang senang baca buku. Huhuhu aku merasa sukses. -_____-

Tips membeli buku untuk bayi ala annisast:


- Jangan beli buku bantal. Karena buku bantal bukan buku tapi bantal bergambar. Gimana yaaa, buku bantal itu kurang terasa bukunya gitu. Mana halamannya sedikit banget cepet habisnya. Saya prefer belikan buku kertas supaya Bebe tahu kalau ini loh buku sebenar-benarnya buku. Karena membuka halaman buku itu melatih motorik juga loh!

- Beli buku kertas yang kertasnya tebal seperti karton. Jangan buku yang setiap halamannya dilapis busa. Itu loh buku busa kaya buku Winnie The Pooh yang banyak banget di Gram*dia.

Buku dengan kertas tebal itu awet banget nggak gampang sobek bahkan kalau diperlakukan brutal. Rusak kalau digigitin doang. Tapi feelnya tetep buku, membuka halaman tetap sulit untuk para bayi.

Buku yang berlapis busa itu kan sia-sia. Kertasnya tetap tipis dan dijamin pasti akan berakhir sobek, kertas dan busa akan terkoyak dan terpisah satu sama lain. *sigh*

- Saya memilih beli buku dengan foto bukan dengan gambar. Anak lebih mudah mengkorelasikannya dengan benda asli di dunia nyata. Setelah dia tau fotonya, dikasih gambar kartunnya juga ngerti kok.

- Buku interaktif itu oke banget! Sebelum sebesar ini buku favorit Bebe adalah yang di sampingnya ada alat yang bisa dipencet. Bukunya kalau pencet huruf A ngomong "A is for Apple!", "B is for Baby!", dan seterusnya.

- Untuk yang belum belajar membaca saya memilih buku kumpulan kata-kata bergambar dibanding buku cerita. Cerita bisa ngarang sendiri kok. Contohnya buku Pictionary Bebe itu atau First 100 Animals. Isinya semua gambar, ceritanya mah ngarang ajah. Tapi kalau lagi nggak pengen cerita, cukup sebut nama benda sambil tunjuk gambarnya di buku.

- Beli buku biasa bukan buku bayi juga oke loh! Beli seriesnya National Geographic yang bahasa Indonesia itu nggak terlalu mahal dan isinya keren banget! Ya bayangin aja foto-fotonya dari NatGeo gituloh. Buku macam ini akan awet sampai anaknya lulus SD kayanya. Hahahaha.

Nah cara bacanya kalau buat bayi mah nggak perlu dibaca semua, sebut aja nama-nama binatangnya. Bebe sukaaaa sekali. Dia punya yang Animals Around The World kalau nggak salah judulnya.

Apa nggak takut sobek? TAKUT SIH HAHAHAHAHA Tapi anak itu dikasih tahu ngerti kok. Kalau bukunya bukan buku dari kertas tebal, dibilangin aja. "Pelan-pelan ya bukanya nanti sobek", atau "kalau buku ini ibu aja yang buka ya". Ngerti kok. Coba deh, so far buku Bebe belum ada yang sobek.


Tips membacakan buku untuk balita:


- Baca dengan satu bahasa untuk memudahkan mengingat kosakata. Saya pakai bahasa Indonesia jadi kalaupun bukunya bahasa Inggris ya saya translate sendiri ke bahasa Indonesia. Full bahasa Indonesia kecuali Apple dan Baby karena buku interaktif itu kayanya nempel banget ke Bebe. Dia keukeuh bilang apel dengan apple dan bayi dengan baby. Sudahlah.

Iya saya memilih untuk nggak bilingual dulu untuk Bebe. Di daycare Bebe ada 2 anak yang di rumahnya berbahasa Inggris, sementara di daycare bahasa Indonesia. Keduanya jadi speech delay karena terlalu malu untuk ngomong.

Sebagai orang yang suka ngomong, saya nggak mau Bebe speech delay meski orang yang anaknya bilingual suka bilang: "nggak apa-apa kok speech delay, nanti pas bisa ngomong langsung bisa dua bahasa." Hehehehe. Satu dulu aja deh nggak apa-apa yang penting lancar dulu.

- Baca rutin sebelum tidur. Setelah mandi, segar, tinggal umpel-umpelan di kasur, itulah saat yang tepat untuk baca buku. Membiasakan ini sejak bayi, sekarang Bebe suka minta sendiri dibacakan buku.

- Jangan menolak kalau anak minta dibacakan buku. Ini saya belum pernah tapi takut demotivasi gitu. Sekalinya anak pengen baca kitanya males, anaknya lagi nggak pengen baca kita paksa kan lucu.

- Jangan dipaksa. Bebe's words of the month Januari adalah "na mamu" alias "nggak mau" jadi kadang dia nolak juga dibacakan buku. Jangan dipaksa pokoknya. Nanti juga kalau pengen semua buku bisa dibaca sekaligus.

*

Itu ajaaaaa. Yuk tumbuhkan budaya membaca ke anak-anak kita yuk!

-ast-

Ayo, Berubah untuk Jakarta!

$
0
0

"Banyak yang menyimpulkan bahwa Jakarta bukanlah kota dalam arti yang sebenarnya. Ia hanyalah sebuah aglomerasi dari perkampungan-perkampungan yang membesar. Jakarta adalah kampung raksasa. Carut marut fisik dan sistem kota Jakarta sedikit banyak dipengaruhi oleh masyarakat yang secara psikologis ternyata tetap berperilaku pikir bawaan dari desa. Dengan pemahaman tentang konsekuensi hidup berkota yang terbatas mereka harus menyelami keseharian konteks sosial urban dengan intensitas yang ekstrim.

Akibatnya sangat fatal. Benturan-benturan budaya pun tidak terelakkan. Tidak adanya respek terhadap ruang publik dan menegasikan hak-hak warga kota lainnya sering terjadi. Jalur pedestrian seringkali diambilalih oleh pedagang kakilima, diintervensi oleh sepeda motor, atau diokupasi sebagai pangkalan ojek. Perkampungan-perkampungan kota pun seringkali memiliki tata hukum dan nilai sosial sendiri. Hidup membangun rumah di tanah-tanah tidak bersertifikat menjadi hal yang lazim."


Itu adalah petikan tulisan Walikota Bandung Ridwan Kamil, September 2008 di blog pribadinya yang banyak membahas tentang tata ruang perkotaan. Sepenuh hati saya mengamininya.

Hampir 5 tahun tinggal di Jakarta, saya melihat sendiri bahwa warga Jakarta asli itu memang sedikit jumlahnya. Entah berapa persen merupakan pendatang termasuk saya sendiri. Para pendatang ini yang mengadu nasib dan sebagian menghalalkan segala cara. Cara-cara yang membuat Jakarta semakin semrawut.

Maka ketika sebagian warga Jakarta menginginkan Ridwan Kamil jadi gubernur di ibukota, saya termasuk yang menyangsikan. Apa Kang Emil bisa? Bukan apa-apa, Jakarta berbeda sekali dengan Bandung.

Bandung warganya ramah, dengan orang-orang yang memang punya rasa memiliki pada tanah tempat tinggal mereka. Maka ketika semangat kolaborasi dikobarkan, semua ingin ikut berpartisipasi. Semua ingin ambil bagian untuk Bandung yang lebih baik. Tapi Jakarta?

Isinya adalah orang-orang yang bertahan hidup. Mempertahankan perut agar bisa tetap terisi, sungguh tidak ada waktu untuk merasa memiliki. Setiap pagi berjibaku dengan kemacetan, berdesakkan di TransJakarta atau commuter line, berjalan kaki di tengah asap kendaraan, menyeberang jalan di atas jembatan penyeberangan penuh pedagang atau bahkan tak peduli menyeberang tanpa zebra cross atau jembatan. Itu Jakarta. Tidak ada waktu untuk berkolaborasi, semua orang sibuk sendiri.

Butuh seorang Ahok untuk menjadikannya setengah rapi seperti ini. Masih setengah karena setengah lagi masih berantakan. Butuh Ahok untuk menjadikan Palmerah bersih dari kaki lima penjual janur kuning. Butuh seorang Ahok untuk menjadikan Kopaja mogok massal dan (hampir) berhenti beroperasi. Pelan-pelan pak, kami percaya Bapak bisa. :)

Nah, tapi apa gunanya pemimpin yang tegas kalau warganya tetap keras kepala. Ayolah sedikit demi sedikit berubah untuk Jakarta. Sesederhana jangan menerobos lampu merah, jangan naik ke trotoar, jangan membuang sampah sembarangan, menyeberang di tempatnya, parkir di tempatnya. Yang suka ke Taman Surapati, parkir di mana?

Parkir di sekeliling Taman Surapati itu ilegal, rambu P coret di sekelilingnya. Kami parkir jauh, di Mesjid Sunda Kelapa karena itulah satu-satunya tempat parkir legal terdekat dari Taman Surapati. Tapi lihat di sekeliling taman, kadang satpol PP malah bersebelahan dengan para tukang parkir ilegal itu. Jakartaaaaa. 

*

Tapi lima tahun tinggal di Jakarta baru sekarang saya optimis kalau Jakarta bisa berubah. Karena baru sekarang perubahannya drastis terlihat. Bahkan saat gubernurnya Jokowi, perubahan belum terlalu terasa seperti ini. Salah satunya karena Qlue. Seberapa banyak dari kalian yang sudah memanfaatkan Qlue?


Daripada ngomel di social media mengeluhkan Jakarta, ngomelnya sebaiknya dipindahkan saja ke Qlue. Saya pun awalnya pesimis, tapi setelah beberapa kali ditanggapi, saya jadi lebih tenang kalau melihat pelanggaran karena tak perlu ngomel di tempat. Laporkan saja via Qlue!

Saya pernah mengeluhkan parkiran Taman Menteng yang selalu main tembak harga dan menolak memberikan karcis print padahal komputer dan printernya berfungsi. Tidak sampai 3 hari, lurah Menteng sudah menanggapi dan beliau memberikan foto bukti sedang menegur juru parkir. Kini laporan saya yang statusnya masih kuning (sedang diproses) itu adalah saran memberi larangan merokok di kebun binatang Ragunan (lurahnya bilang segera akan dipasang), dan satu lagi parkir liar di depan SD Benhil yang selalu membuat macet (lurahnya bilang sedang diproses).

Kalau berulang, ulang lagi laporannya! Saya malah pernah melihat orang melaporkan diberi nomor saking lurahnya sudah mengkonfirmasi masalah selesai tapi kemudian berulang. Jadi dia tulis [LAPORAN 5] gitu. Begitu laporan 5 dikonfirmasi selesai tapi berulang lagi, dia laporkan lagi dengan [LAPORAN 6] dan seterusnya. Ini adalah cara kita membantu pemerintah.

Ini adalah cara Jakarta berkolaborasi. Memang mungkin tidak bisa dengan kerja bakti atau naik sepeda ke kantor bersama, tapi bisa dengan melaporkan ketidakadilan di wilayah masing-masing. Laporkan langsung pada pemerintah.

Semua laporan di Qlue menjadi bahan laporan di rapat bulanan gubernur bersama para lurah. Nggak heran kan kenapa sekarang banyak lurah diganti dengan yang lebih muda? Seperti lurah Tanjung Barat yang masih berusia 27 tahun, perempuan lagi. Karena lurah sendiri harus berperan aktif di Qlue dan satu per satu menyisir keluhan warga kemudian menyelesaikannya.

*

Masih mau mengeluhkan Jakarta yang sulit berubah? Ayo ubahlah dulu diri kita sendiri! Karena saya pribadi, masih betah di Jakarta. Kota yang mengajarkan arti bertahan hidup yang sebenarnya. :)

-ast-


#SelasaCantik: Revlon Color HD Lipstick in Poinsettia

$
0
0

Holaaa! #SelasaCantik nya review lipstik lagi nih. Kali ini lipstiknya Revlon yang harganya masih terjangkau dan dicarinya gampang banget. Ini dia review dari Wina.


 


- Revlon punya beragam warna untuk lipstick jenis ini, ada 20 shades.

- Packaging elegan dengan cap transparan dan tube berwarna silver. Sangat berbeda dibandingkan dengan packaging klasik lipstick Revlon serba hitam.

- Tekstur lipstick lightweight karena formula wax-free gel. Glides smoothly in my lips.

- Wanginya enak, tidak seperti lipstick dengan wax yang suka berbau aneh atau chemical.

- Warnanya sangat pigmented! Cukup sekali pulas, warnanya udah keluar banget.

- Hasilnya efek glossy tanpa terkesan too much kayak habis makan gorengan.

- Nggak bikin bibir kering! Moisturizing your lips well.


- Cap yang transparan bikin cepat kotor. Bikin hati-hati untuk memasang cap supaya ujung lipstick nggak menempel.

- Not transfer free

- Longevity is medium, lasting about 3-5 hours tanpa makan minum. Lipsticknya akan memudar meninggalkan stain tanpa bikin dry patches.

- Perlu dibantu lip brush atau lip liner supaya perfect!


Rp99 ribu


Counter Revlon di department store, Glamizka.com


4 out of 5




Sampai jumpa di #SelasaCantik berikutnya!
Follow Wina di social media dan main-main ke blognya ya!

BLOG | IG: @mrswynnz | Twitter: @mswynnz

1st GIVEAWAY ANNISAST.COM

$
0
0

Finally! Hari yang ditunggu akhirnya datang juga! annisast.com 1st giveaway wuhuuuuu!

Giveaway ini dalam rangka setahun ngeblog dengan serius. Setahun kemarin pengeennn banget bikin giveaway tapi tahan-tahan karena pengen tau seberapa banyak sih yang akan follow gue di blog ini kalau tanpa GA. :')))

Ternyata lumayan banyak juga ya aku terharu huhuhu. Jadi ini dia, kenapa hadiahnya make up? Karena tahun ini hari Selasa aku menambahkan kategori #SelasaCantik untuk meramaikan Monday Techno, Rabu Ibu, #SassyThursday, dan #FamilyTalk. Jadi tahun ini kita bakal sering-sering ngomongin make up dan yang cantik-cantik yeaaayyyy!

Hadiahnya apa? Ada 6 paket hadiah untuk 6 pemenang. Semua produk ini pernah atau sedang aku pakai. Jadi aku bener-bener menghadiahi produk make up yang aku suka! Aku nggak mau dong ngasih hadiah orang padahal aku sendiri nggak suka. Semuanya ada lipstik dan pensil alis karena modal ini doang udah bisa kece! HAHAHA

Ini dia hadiahnya:




Lipstik Bourjois Rouge Velvet edition, BB cream Precious Mineral Etude House, pensil alis Fashion Brow Maybelline, Bioderma Sensibio Micellar Water. Untuk 2 pemenang.


*



Lipstik Bourjois Rouge Velvet edition, eyeliner Etude House, blush on Maybelline, pensil alis Fashion Brow Maybelline, Bioderma Sensibio Micellar Water. Untuk 2 pemenang.


*



Lipstik Bourjois Rouge Velvet edition, pensil alis Fashion Brow Maybelline, lipbalm The Body Shop, dan hand cream The Body Shop. untuk 2 pemenang.

*

Lipstik Bourjoisnya 6 shade ya. Ada Don't pink of it, 2 Beau Brun (ini dua karena aku galau tadinya mau buat aku satu muahahaha), Frambourjoise (warna favorit!), Red-volution (yang ini menggoda juga untuk dibuka), dan Fu(n)chsia (yang bagus banget dipake Andra Alodita lol).

BANYAK KAANNNN.

Oiya aku mau terima kasih dulu sama Bioderma Indonesia yang sponsorin juga GA ini. Ada yang belum tahu Bioderma Sensibio Micellar Water? Ini air ajaib!




Teksturnya persis air cuma ada baunya aja, tapi nggak meninggalkan bekas minyak atau apapun. Tinggal taro di kapas dan usap ke muka. Gunanya untuk membersihkan make up. Bahkan maskara atau eyeliner waterproof aja kebawa loh! Minggu depan aku review lengkap ya!

Caranya gimana? Gampang, cuma butuh 4 akun, Twitter, Instagram, Facebook, dan Google di bawah ini (klik linknya aja terus follow-follow deh).

1. Twitter: Follow akun Twitter @annisast dan @Bioderma_ID
2. Instagram: Follow akun Instagram @annisast dan @Bioderma_Indonesia
3. Facebook: Like fanpage Annisa Steviani dan Bioderma Indonesia
4. Google:
- Subscribe YouTube annisast dan Bioderma Indonesia
- Follow annisast.com di Google Friend Connect *ini kalau linknya ga jalan klik langsung "Join This Site" di side bar kanan ya. Ada di bawah social media icons*
5. Share postingan ini di Facebook dan tag 5 temen kamu yang suka make up juga. Ajak mereka untuk ikutan ya. :D
6. Plus yang ini optional, kalau mau share di Instagram dan tag 5 temennya juga untuk ikutan. Linknya ke postingan ini, shorten urlnya bit.ly/ast_ga. Fotonya boleh pakai yang mana aja dari postingan ini. :)

Kalau udah ceklis-ceklis di Rafflecopter yaaa. Nanti diundinya di sini juga. CUSSS!

Note: Aku hanya mengundi yang submit via Rafflecopter ya. Kalau sudah terceklis semua artinya sudah masuk kok. :D

#SassyThursday: Trend Make Up di Instagram

$
0
0

Hai hai! #SassyThursday kembali lagi! Kali ini Nahla mendadak mau ngomongin make up, tepatnya Instagram Make Up. Aku sebenernya bingung sih kenapa dibilanginnya Instagram make up since sebenernya tren ini biasanya dimulai oleh para beauty guru di YouTube.

Baca punya Nahla di sini:

But anyway, (mungkin) dinamakan Instagram make up karena kemudian para orang biasa (bukan beauty guru) mengaplikasikannya dan foto untuk kemudian upload ke Instagram. Jadi apa aja Instagram make up itu? Yay or nay untuk daily make up?

1. Eyebrows on fleek

A photo posted by @slaying_mymakeup on

Ini salah satu yang dipicu dengan foto-foto di Instagram. Mendadak semua orang jadi menggambar alis setelah melihat temennya gambar alis. 80% failed atau pernah failed lolol.

Iyahhh dari ketebelan dan kotak, ga sesuai dengan warna rambut, bentuknya kaya kecebong (ujungnya bulet buntutnya tajem bener), terlalu botak dicukur rambut alisnya (jadi gambar doang), sampai terlalu nanjaaakkk ke atas kemudian menukik tajam sampai kaya melotot terus. Dan mereka selfie di tempat umum means they wear the eyebrows like that on daily basis.


Percayalah, alis menukik itu bukan untuk semua orang. Kalau kamu ga secantik Sophia Latjuba, plis coba browsing-browsing bentuk alis yang sesuai bentuk wajah.

Aku sih lebih suka Korean eyebrow ya. Lurus terus pake warna coklat muda bukan item. Meskipun ga pernah gambar lurus banget kaya artis Korea karena ... aku bukan artis Korea wtf. Ya karena ga cocok aja sama bentuk muka.

Dan percayalah gambar alis itu masalah jam terbang. Semakin sering gambar, semakin mahirlah tangan itu menggambar. :D

*buset nulis alis doang 5 paragraf sendiri*

2. Go bold or go nude?


Ini aku sukaaakkk. Tren untuk selalu pakai lipstik dan touch up kapan pun lipstiknya pudar. Aku senang melihat wajah-wajah cerah berlipstik.

Lipstiknya sendiri tentu liquid lipstik matte ya. Mendadak semua orang: "duh ga sukaaa lipstik glossy blablabla." Padahal dulu kayanya selalu bawa lipgloss di make up pouch muahahahaha Kasihan lipgloss sekarang terpinggirkan. XD

Emang sih lipstik matte lebih enak, kalem gitu dan ga ada urusan rambut terbang terus nempel ke lipgloss. *kan sekarang mah pake jilbab sis?* *ohiya* *pantes ga ada rambut terbang* -_______-

Trennya adalah lipstik bold/dark/vampy sekalian atau malah nude. Nggak heran Bourjois Rouge Velvet yang Nude-ist jadi andalan semua orang. Cocok buat orang yang baru kenal perlipstikan tapi langsung nampol bagus banget dipakenya.

Dan Korean lips jadi mendadak pucat karena semua orang pake lipstik "beneran". Aku sendiri kadang masih menggradasikan lipstik ala Korea itu karena membuat aku terlihat muda lol.

(IKUTAN GIVEAWAY AKU YUK! HADIAHNYA BOURJOIS ROUGE VELVET! KLIK!)

3. Colorful Eyeshadow


Ini mengikuti tren #EOTD aka Eyes of The Day. Yang mana belum pernah sekalipun aku ikutan karena mau kapan deh make upnyaahhhh? GAKSEMPETHAHAHAHAHAA

Aku mah ga punya eyeshadow warna-warna, karena ga pernah pake eyeshadow kecuali kondangan. Itu pun tetep pakenya warna-warna tanah karena aman, gak bisa pake yang warna-warni, dan ga niat belajar.

Tapi orang-orang mah jago-jago beneeerrr! Sampai bisa lebih dari 3 warna di satu kelopak omg gimana caranya sik? Pake glitter pula! Suka amaze sendiri karena kelopak kan kecil ya tapi kok bisa detail diwarnain gitu. Cantik dehhhh.

Pertanyaannya: aysedowan gitu setiap hari? Atau buat difoto doang?

4. Contouring or baking?


Ever since Kim K uploaded her contouring photo, orang-orang jadi kepo pengen contouring juga. Tapi sekarang mah trennya lagi baking, sis. Iya bikin kue.

BUKAAANNNN.

Buat yang belum tau, baking ini masak make up di wajah *halah* Baking ini kaya highlighting sih, tapi step by stepnya tebel bener. Pake eye cream, concealer 2 lapis, terus pake powder tebel-tebel, biarkan beberapa saat sampai "termasak" oleh suhu tubuh. Lengkapnya di video ini.



Sebagai orang yang tak shanggup aysedowan, baking mah jauh di luar kemampuanku membagi waktu hahahaha Tapi kalau sakses hasilnya cakep banget, plus katanya make up jadi tahan lama. Kalau failed yaaa, shit happens lah no worries. XD

5. Aannddd selfie!

Iyaahhhh apa gunanya udah perjuangan make up an terus ga selfie sis hari gini mah yaahhh. Selfie dong ah. Terus upload dengan hashtag #FOTD karena apalah kita ini udah dandan cantik-cantik terus sedikit yang lihat KAN RUGI MAKE UP MAHAL HIH.

Selfie membuat kekurangan saat ber-make up lebih nyata daripada cermin. Selfie adalah judgement terbaik apakah alis sama tinggi atau enggak. Selfie juga penilai terbaik apakah eyeliner udah cukup tebel apa belum.



Kalau setelah selfie ternyata alis ga sama tinggi aku biasanya putus asa terus ga jadi di-upload muahahahahaha. Karena kalau di dunia nyata itu alis oke kok, tapi di selfie kok jelek. :/

Dan selfie #FOTD lah pake kamera di bawah sinar alami matahari karena itu membuat wajah jadi glowing banget! Kalau pake kamera depan henpon mah biasanya masih agak butek yah, sayaaanggg. Kamera depan mah buat selfie ramean ajah, selfie pamer make up pake kamera biar bagus!

*

Jadi itulah tren make up Instagram. Komen dong komen dong! Yeay!

-ast-

#FAMILYTALK: 5 Masalah Taman di Jakarta

$
0
0

Ada yang punya anak atau balita dan belum pernah main ke taman? Ayooo mulai main ke taman. Bosen kan di rumah atau ke mall terus. Apalagi buat saya yang rumahnya nggak ada halaman, taman jadi tempat Bebe buat menghirup udara luar dan lari-larian dengan bebas.

Baca punya Isti di sini:

Di Jakarta, saya biasanya main ke Taman Surapati, Taman Langsat, atau Taman Menteng. Kenapa taman itu? Karena Taman Semanggi nggak bisa dipake main. *yaiya* Taman di Jakarta ini memang nggak se-Instagram-able taman di Bandung sih, mana panaaasss, tapi cukup oke untuk refreshing dan foto-foto. Banyak yang memang sengaja datang ke taman buat photoshoot loh! *termasuk kami* lol



Tapi ada 5 masalah krusial banget yang selalu saya temui di taman-taman itu. Nanti mau saya laporkan via Qlue ah. Apa aja masalah-masalah itu?

1. Tempat parkir 

Taman Menteng sih punya tempat parkir ya, tapi ilfeel banget soalnya suka nembak harga padahal ada komputernya. Terakhir ke sana kami diberi struk tulis tangan. Yang ini sudah dilaporkan via Qlue dan lurah Menteng nya sudah menindaklanjuti dan menegur si petugas parkir. Semoga nanti pas ke sana lagi udah nggak bermasalah.

Kemudian Taman Surapati. INI PARKIRNYA HARUS DI MANA SIK? Tamannya bagus banget personally saya lebih suka Taman Surapati dibanding Taman Menteng. Tapi parkirnya ya ampun harus ke Masjid Sunda Kelapa. Itu rasanya tempat parkir legal yang terdekat. Orang lain sih parkir liar di sekeliling taman ya tapi plis banget itu ada P coret. Nggak sampai hati deh. :(

Yang aman Taman Langsat doang sih meski tempat parkir kecil tapi nggak pernah kenapa-kenapa.

2. Larangan merokok

Ini sumpah annoying banget karena nggak ada larangan merokok di taman. Iya sih tempat terbuka tapi kalau semua orang di seantero taman yang duduk ngerokok mah sami mawon aku mending berjongkok aja tidak apa. *sigh*

Kenapa yaaaa tidak ada larangan merokok? Kalau ada larangan kan negurnya juga enak. Atau minimal dikasih spot khusus buat perokok gitu. Sebel. Padahal kan banyak yang bawa anak yah. Banyak juga sih orang-orang yang otaknya ketinggalan di rumah jadi mereka bawa anaknya tapi SAMBIL NGEROKOK juga kan pengen ngegamparin rasanya.

Ini udah saya laporin juga di Qlue muahahahaha *lama-lama jadi brand ambassadornya Qlue nih akuh* Laporin untuk pasang larangan merokok di Kebun Binatang Ragunan karena astagaaahhh, banyak banget bapak-bapak gendong bayi sambil ngerokok. *siram*

3. Toilet dan tempat cuci tangan

Ini kalau di Bandung ada kan ya seinget saya sih. Ada tempat cuci tangan karena tau sendiri kan anak balita kalau main di taman gitu segala dipegang. Enaknya sih udah cuci tangan dulu sebelum masuk mobil lagi.

Toilet maunya sih toilet permanen ya jangan box fiber gitu karena aku geli harus pipis di tempat kaya gitu. *problem lo* Di Taman Menteng ada sih toilet permanen. Tapi justru Taman Menteng yang nggak butuh-butuh banget toilet karena sekelilingnya juga banyak tempat makan kan bisa ditebengin pipis lah sambil beli minum.

4. Baby and stroller friendly

PROBLEMATIKA MASA KINI. Ribet soalnya sis kalau tracknya nggak stroller friendly. Ragunan tuh ampun sampai capek banget dorongnya karena jalannya nggak rata. Anaknya mau disuruh jalan sendiri juga takut jatoh karena berbatu-batu.

Dan di Ragunan itu banyak bolong-bolong ga jelas gitu. Bolong dan bawahnya selokan/sungai juga ada. Bahaya banget. Kalau taman yang jadi concern saya adalah suka banyak genangan. Takut jatoh atulah nanti basah.

Yang paling bahaya mah sungai di tengah Taman Langsat sih. Takut anak jatoh terus hanyut hadeuuhhh. Terakhiri ke sana beberapa bulan lalu sih belum ada pagarnya ya. Semoga sekarang sudah!

5. Kejelasan soal menginjak rumput

Di taman kan memang biasanya tidak boleh menginjak rumput ya. Tapi nggak ada larangannya loh serius! Dan kalau di Taman Menteng, area rumput itu paling cocok buat anak kecil lari-larian.

Yang bikin nggak enak adalah judgement *halah* Karena kadang kita sendiri bingung, ini boleh diinjek nggak sih rumputnya? Tolong beri aku kejelasan. -_____-

*

Itu ajaaa. Tapi di balik semua kekurangan itu, main di taman sama balita tetep seru kok. Tapi nggak perlu bawa bola karena pegel ngejarnya cin. Bawa sepeda ok, lari-larian ok tapi harus dijagain. Jangan lupa bawa kamera karena cahayanya bagus banget buat foto-foto. Hahaha.

Selamat main ke taman!

-ast-

Page Views Bukan Segalanya, Siapa Pembaca Blogmu? (1)

$
0
0

Monday Techno ngomongin blognya kembali uwuwuwuwuwuuu. Topik ini mau saya bagi jadi dua bagian. Bagian pertama mau ngomongin tentang page views dan users. Nanti di bagian kedua (minggu depan), saya mau ngomongin soal mendefinisikan pembaca blog.

Siap minta dikoreksi kalau ada yang salah ya, karena saya tahu ginian juga cuma dari browsing. Selesai baca-baca terus nulis deh. Aku mah gitu orangnya, tahu dikit aja langsung nulis. Nyahahahahahha. Dan maklum bukan blogger advance, jadi akan ditulis sesederhana mungkin. Mau ditulis ribet juga nggak bisa nulisnya. XD

Di postingan ini kita mau ngomongin dua hal ini: page views dan users.


Page views: jumlah halaman yang dibaca. Kalian baca postingan ini artinya 1 views. Buka dan baca postingan lain, itu jadi 2 views. Lanjut baca postingan ketiga, itu jadi 3 views. Nggak sengaja refresh halaman yang lagi dibaca juga terhitung jadi views. Pokoknya setiap halaman itu nge-load itu terhitung 1 views.

Users: jumlah pembaca berdasarkan browser atau device. Jadi kalian baca postingan ini via laptop artinya kalian 1 user. Selesai baca ini, buka postingan lain, kalian tetap terhitung sebagai 1 user. Tapi terus tutup laptopnya, buka HP, buka lagi postingan ini di HP. Baru terhitung sebagai 2 user. User ini kebagi dua, new user dan returning user, tapi itu nanti kita bahas di lain hari.

Jelas ya? Jadi page views itu halamannya, users itu pembacanya.

(Baca juga: Cara Membaca Google Analytic via HP)

Jadi pertanyaan terbesar dari para pengguna blogger itu biasanya: kok statistik blog dan Google Analytic beda jauh sih? Kok di Google Analytic cuma setengah dari statistik blogspot?

Yessss, karena algoritmanya beda. Cara menghitungnya beda. Mesin penghitungnya aja beda kok. Kenapa bisa jauh banget?

Karena statistik blogspot itu menghitung semuanya (yang pake wordpress dan pake jetpack, katanya cara perhitungannya sama juga sama blogger stats). Jadi segala crawlers dan bots ikut dihitung oleh blogger stats.

Crawlers ini search engine, jadi misal ada orang yang cari keyword tertentu, terus blog kita ikut terayapi tuh sama search engine. Baru terayapi doang loh, orangnya belum buka blog kita. Itu udah dihitung satu views oleh search engine. Bahkan misal kita lagi nulis blog post nih, terus suka preview dulu dong, sama si blogpost ini udah dihitung juga sebagai 1 views. Ini lengkapnya:

The main reason why these numbers are different is that the Blogger stats system counts visits from robots and search crawlers. You see, search engines like Yahoo, Google and Bing go out and crawl the web for pages and content multiple times each day. Every time they crawl your site, it is counted as a pageview in your Blogger stats. Those are not real people and are not really pageviews. I know, your Blogger stats are so much better! But they are not your true stats. Additionally, the Blogger system counts spam bots, while Google Analytics has the capabilities to identify these bots and to not count them as pageviews. (source)

Nah, jadi jelas kan betapa tidak reliable-nya blogger stats! Google Analytic sudah lebih pintar dengan tidak ikut menghitung para crawlers dan bot, makanya biasanya angkanya lebih kecil dari blogger stats. Lebih kecilnya bisa sampai 50% loh. :D

Saya sih udah nggak pernah tengokin Blogger Stats sama sekali karena yaaa otomatis aja kalau mau liat statistik yang dibuka Google Analytic. Dan satu lagi, karena Page Views bukan segalanya. Ada yang namanya Users. Dan saya lebih deg-degan ditanya users daripada ditanya page views lol.

(Baca juga: Cerdas Nge-Tweet dengan Twitter Analytic)

Karena justru users ini lah yang menentukan seberapa "besar" sih blog kita. Seberapa banyak pembaca blog kita?

Coba yang udah pasang Google Analytic cek bagian Audience. Muncul seperti ini kan.

statistik annisast.com Januari 2016

Jauh banget yaaaa. Users saya hanya di angka 24ribu, sementara Page Views sampai 90ribu. Artinya 1 users bisa membaca 3 sampai 4 postingan. Lihat juga diagram sebelahnya, ada pie chart New Visitor vs Returning Visitor. Returning Visitor saya nyampe 62%. Jadi sebenernya pembaca blog saya 62% itu lagi itu lagi alias orang yang sama. cuma mereka baca postingan yang berbeda kan.

Seperti kemarin ada tips SEO tentang menyertakan judul di kalimat pertama agar lebih mudah ter-crawl oleh Google. Kemudian saya baca beberapa blog langsung menerapkannya. Dan kalimat itu diberi link ke postingan yang sama. Iya jadi ketika klik link di kalimat pertama itu, halamannya cuma loading ulang. Terhitung lah sebagai 2 views, tapi tetep 1 users.

Untuk nambahin users, saran saya sih masukin VivaLog atau Liputan6 Citizen untuk meng-grab pembaca baru. Syukur-syukur kalau mereka jadi ketagihan dan baca terus. Saya sih nggak dua-duanya karena takut ditolak hahahaha.

Mau optimasi SEO juga bisaaaa, lumayan nambah pembaca dari orang-orang yang nggak tahu blog kita dan mampir karena search keyword tertentu dari Google. Cuma saya mah males euy mikirin keyword, nulisnya jadi lama. Biarlah pembaca blog ini apa adanya dari orang-orang yang buka karena sukarela. *BILANG AJA MALES SISSSS* *IYAAAAA*

Dan apa pentingnya tahu semua ini? Selain untuk laporan yang baik untuk para klien yang memberi kita job review, buat saya ini juga penting sebagai cara untuk tahu bahwa kita berkembang. Bahwa dengan susah payah meluangkan waktu menulis, kita tahu bahwa semakin hari semakin banyak orang yang membaca tulisan kita. For the sake of that satisfying feeling. :)

Sampai jumpa minggu depan!

*

Lebih lengkap tentang istilah-istilah di Google Analytic bisa dibaca di sini dan sini.

-ast-

#SelasaCantik: Emina Bare with Me Mineral Compact Powder in Light Beige

$
0
0
source

Haiiii! #SelasaCantik nya mau bagi-bagi voucher Sociolla loh. Kalian bisa dapet voucher Rp 50ribu dengan kode voucher STEVIANI50 pada saat check out. Beli apa di Sociolla? Beli ini aja!

Kali ini Wina mereview bedak compact made in Indonesia yang ternyata recommended banget meskipun harganya murah yaitu Emina Bare with Me Mineral Compact Powder in Light Beige. Yuk simak review Wina.





- Made in Indonesia!

- Kemasannya cute dan nggak makan tempat kalau disimpan di make up pouch.

- Empat pilihan warnanya sesuai dengan skin complexion perempuan Indonesia.

- Dilengkapi dengan mirror yang cukup besar untuk ukuran compact powder. Puas ngaca sambil bedakan!

- Mengandung vitamin E sebagai antioksidan buat wajah yang sering diterpa polusi.

- Formula oil control powder beneran berhasil bikin wajah tidak cepat berminyak.

- Nggak cakey melainkan lightweight.

- Bisa menutup pori-pori yang besar dengan natural.

- Cocok untuk semua jenis kulit, paraben free lho!

- Hasilnya matte, bebas kilap untuk 2-3 jam (for my very oily face). Nggak perlu sering-sering touch up.

- MURAH!


- Puff bedak terlalu tipis. Rasanya perlu tap-tap berulang kali supaya tidak ketipisan dan lebih merata.

- Belum ada versi refill. Kalau bedaknya habis, harus beli yang kemasan baru.

- Belum banyak yang menjual secara online.


Rp39.500

www.sociolla.com



YES!

4 out of 5

*GIVEAWAY AKU MASIH DIBUKA LOH SAMPAI AKHIR FEBRUARI! KLIK DI SINI YA! ADA BIODERMA, BOURJOIS ROUGE VELVET, DAN MASIH BANYAK LAGI. IKUTAN YUK!*



Sampai jumpa di #SelasaCantik berikutnya!
Follow Wina di social media dan main-main ke blognya ya!

BLOG | IG: @mrswynnz | Twitter: @mswynnz

How To Survive Motherhood without Nanny and Maid for Working Mom

$
0
0
YOU. CANNOT.

End of the story.

*

-ast yang di kantor lagi sibuk banget jadi ga sempet blogging Rabu Ibu. Dan JG yang lembur terus jadi ast-nya ga bisa blogging juga di rumah karena harus full jagain Bebe. Sekian dan terima uang lemburan. XD-


Sent from my iPhone

#SassyThursday: Cleavage Make Up

$
0
0


Tau ga ini cleavage make up itu apaahhhh? Aku mau share videonya nggak sampai hati. Lol Ya pokoknya kurang lebih, akhir-akhir ini sedang trendi yang namanya cleavage make up. Yakni orang-orang yang berdada rata, meng-contour dan meng-highlight bagian atas dadanya agar terlihat lebih "penuh" dan berisi".

Buat apa? Buat selfie lah! Biar (katanya) lebih kece kalau selfie pakai baju berbelahan dada rendah.

Baca punya Nahla di sini:


Kaget? Ya kalau kaget juga nggak usah lebay lah ya. Kalau kaget mungkin culture shock aja sih karena di Indonesia kan tabu banget "menonjolkan cleavage" itu. Kalau di luar sana kan buah yang besar itu jadi salah satu faktor penentu kecantikan dan kepercayaan diri. Jadi wajar banget dari yang namanya push up bra sampai make up untuk nonjolin buah yang satu ono jadi tren banget.

Penting banget ya sampai harus terlihat besar? Yes, balik lagi semua orang punya insecurities untuk masalah look alias penampilan. Percayalah bahkan orang paling percaya diri pun pasti punya hal yang bisa dikeluhkan dari wajah dan penampilannya.

Manusiawi.

Ada yang insecure karena alisnya botak, jadi gambar alis tiap hari. Ada yang malah pusing karena alis tebal setebal ulat bulu sampai menyambung dari satu alis ke alis satunya.

Ada yang insecure sama wajahnya yang terlampau mulus jadi jerawat sebiji aja bikin bad mood sepanjang minggu. Ada yang jerawatan banyak banget tak kunjung henti sampai antrian dokter kulit wajah berjam-jam pun ditunggu dengan setia.

Ada yang insecure sama pandangan orang ke arah perut yang bergelambir pasca melahirkan. Ada juga nggak pede pakai baju apapun karena tulang bertonjolan saking kurusnya.

Ada yang insecure karena dadanya rata banget sampai rasanya nggak perlu beha karena apa deh yang mau ditampung? Ada juga yang insecure karena terlampau besar sampai pakai baju selalu longgar. Tangan selalu dilipat di dada. Atau selalu memakai syal untuk menutupi area itu.

Ya kan? So how to deal with insecurities over your look?

- Temukan kelebihan diri dan push yourself to be proud of it. Misal alis saya botak, oke saya ga pede keluar rumah tanpa alis. Tapi wajah saya mulus kok, hampir nggak pernah punya jerawat. Rawat muka sedemikian rupa,  improve dengan bb cream biar tambah kinclong. Pede deh meski alis hanya beberapa helai. -_______-

- Hindari lingkungan yang membuat insecure bertambah-tambah. Misal saya nggak mau kerja sebagai Public Relation karena PR itu cantik-cantik banget! Nggak sanggup harus dandan tiap hari! Tapi kalau nggak dandan nanti kebanting sama temen lain sesama PR ya kan terus piye? Ya hindari lah.

- Atau malah justru "paksa" diri masuk ke lingkungan itu untuk membuat insecurities itu hilang. Banyak yang sukses, banyak yang stres. Muahahahahahahah.

- Berada lah pada lingkungan yang positif dan support kamu apa adanya. Unfollow orang-orang nyebelin di sosmed. Kadang banyak kok yang senangnya hanya teriak kritik sana sini untuk justru menutupi kekurangan dirinya sendiri. Itu sebabnya banyak yang di sosmed luar biasa riweuh kritik kita ini itu, pas ketemu aslinya mah kalem, diem, boro-boro berani kritik, senyum aja malu-malu.

- Dan yang terakhir, percayalah sebagian besar kekuranganmu hanya kamu lah yang melihatnya. Orang mah kadang nggak merhatiin juga kalau sebenernya hari ini kamu nggak pake blush on. Tapi seharian kamunya merasa pucat seperti orang sakit. *itu gue*

So yessss. Itu sebagian saran untuk dealing with insecurities. Kalau cleavage make up membuat kamu lebih percaya diri, ya why not lah go ahead. Siap-siap aja di-judge se-Indonesia kalau ketauan. Muahahahahahaha.

Tambahan setelah baca punya Nahla: EDWARD CULLEN JUGA ABS-NYA FAKE SIS. Iya, six pack dia itu di-airbrush biar tampak mlenuk-mlenuk. MUAHAHAHAHAHAHAHA.

*tring* *menghilang*

-ast-

Baca artikel #SassyThursday lainnya di sini! Dan masih bisa loh kalau mau ikut giveaway berhadiah make up dari Etude, Bourjois Rouge Velvet, sampai Bioderma di sini!

#FAMILYTALK: Balada Co-Sleeping

$
0
0


Duh ini janji-janji palsu, udah bilang mau bahas co-sleeping sejak postingan barang-barang bayi. Eh baru kesampaian sekarang. Padahal itu posting pas masih hamil huahahahaha.

Baca punya Isti di sini;

Iya jadi dari Bebe lahir sampai sekarang, saya masih co-sleeping. Dulu sih sok idealis gitu "pokoknya nanti anak aku harus bisa mandiri, tidur sendiri di boxnya. Bla bla bla."


Pas hamil, eh loh kok box bayi yang kece itu mihil ya? Aku tak mau menyia-nyiakan sekian juta hanya untuk box bayi Stokke. Terus tiba-tiba mellow gitu, nanti masa tidurnya kepisah. Pokoknya mau bareng-bareng terus.

Nah kemudian pas anaknya lahir, aku beruntung nggak beli box bayiihhhh! Gimana caranya bangun 1-2 jam sekali tiap malem terus harus berjalan ke box bayi terus nenenin terus balik lagi ke kasur sendiri?

Tidur di kasur sendiri aja masih nangis-nangis karena nggak kuat ngantuk dan Bebe nangis terus. Worst nightmare banget yah itu hari-hari pertama punya bayi.

Jadi, Kenapa Co-Sleeping Sampai Sekarang?

Supaya gampang nenenin Bebe. Supaya tidur bareng juga prosesnya di satu waktu. Bebe nenen kemudian ketiduran, saya nenenin kemudian ketiduran juga.

Nggak Takut Bayi Ketindih Gitu?

Takut sih huahahahahahaha Tapi alhamdulillah kayanya sampai sekarang nggak pernah nih mau nindih Bebe. Yang ada juga Bebe brutal mengambil 3/4 space kasur. Appa ibunya cuma kebagian seperdelapan. lol

Tapi tetep loh kalau baca artikel co-sleeping itu tidak disarankan tidur bareng bayi di bawah 4 bulan. Lah itu justru masa-masa bayi bangun tiap jam di malam hari buat nenen kan? Ah sudahlah kadang aku muak dengan segala artikel parenting ituh. :/

Mau Sampai Kapan Tidur Bareng Sama Bebe?

Ini aku pun tak tahu. Maunya sih cuma sampai 2 tahun ya (artinya hanya beberapa bulan lagi). Soalnya Bebe makin besar, makin sempit kasurnya, dan dia kadang sewenang-wenang nggak sengaja nendang badan kami berdua karena tidurnya motah pisan lah.

Problematikanya adalah kalau lepas co-sleeping berarti harus siapin kamar dong yah. Aku kok malas. Hahahaha. Let's see lah.

Anak Kok Nggak Dibiasakan Tidur Sendiri? Nanti Manja Loh!

Yakin ada hubungannya? Saya cukup strict loh sama segala hal yang memang tidak boleh Bebe lakukan. Biarlah dia tantrum gimana pun terserah. Dan menurut saya Bebe bukan anak manja, *IYALAH ANAK LO*

Tapi urusan tidur, urusan nenen secepatnya, itu hak Bebe. Biarkan Bebe tidur nyaman karena ada saya di sebelahnya. Biarkan dia tenang karena kapanpun dia mau nenen dia tinggal merangkak cari puting sendiri.

*

Begitulah. Jadi co-sleeping atau nggak nih?

-ast-

#SassyThursday: Perempuan Kuat dan Felix Siauw

$
0
0
 

Karena tak ada yang lebih random dari topik #SassyThursday. Dan minggu ini adalah ... jeng jeng ... Felix Siauw. OMG nggak pernah terbayangkan nama itu akan kutulis di halaman blog ini. :'))))

Entahlah kenapa Nahla random banget ingin bahas koko satu ini. Tentang ucapan dia beberapa tahun lalu tentang wanita kuat itu seram. WOW. Mungkin iya mungkin juga tidak.

Baca tulisan Nahla di sini:

Yang ini loh.



Pertama saya nggak kenal sama si Koko. *MASA SIHHHH?* Iya, saya nggak pernah follow dia di mana pun, nggak baca bukunya, nggak punya hijabnya. Malah tahu dia dan istri punya bisnis hijab dari JG kemarin pagi. LOL Pertama kali saya tahu dia karena banyak retweet dari ybs yang bikin kening mengkerut nyangkut di timeline saya. Orang-orang itu yang suka me-retweet itu sudah saya unfollow demi kedamaian hidup.

Eh loh ternyata banyak ya yang screencapture kemudian menyebarkannya di Facebook. Lebih dahsyat di Facebook karena yang di screencapture hanya 1 dari rangkaian kultwit. Orang Facebook nggak kenal chirpstory apa gimana kali. Yang nyangkut pasti cuma satu Tweet, kan membingungkan bin menyebalkan. Maka saya unfollow juga orang-orang yang pernah men-share screencapture Tweet yang sepotong-sepotong. Termasuk Tweet dari Koko Ustaz yang terhormat.

Jadi ketika saya membaca Tweet ini, saya tidak tahu konteks dia apa. Sedang membicarakan apa sih? Kok tiba-tiba bilang perempuan kuat itu seram. Karena bagaimana pun wahai perempuan di dunia: KALIAN HARUS KUAT. Biarlah orang bilang kalian serem tapi kalian harus kuat.

Kalian harus mandiri, kalian harus bisa mengambil keputusan, kalian harus bisa punya penghasilan atau tabungan sendiri, kalian harus kuat!

Karena buat saya, menjadi perempuan kuat itu bukan pilihan. Kalau mau menjadi sosok perempuan ideal di Indonesia, beban perempuan bukan beban yang bisa ditanggung pribadi yang lemah. Kalau lemah, keluarga bisa berantakan. Kecuali lo anak orang kaya, yang sejak lahir sudah ditentukan jalan hidupnya lewat nama belakang, yang diberikan sebagai jaminan warisan dan biaya seumur hidup.

Gimana enggak, sebagian besar perempuan Indonesia harus dituntut untuk bisa mengurus keluarga dan rumah sekaligus. Diharapkan bisa masak, bisa bersih-bersih, pleus harus selalu tampil cantik di depan suami. Nggak peduli seharian udah berjibaku sama kerjaan rumah yang unlimited alias nggak akan selesai mau dikerjain terus-terusan selama seminggu penuh juga.

Kalau bekerja? Problem lo. Lo harus bisa menanggung tanggung jawab pekerjaan dan rumah tangga SEKALIGUS. Luar biasa. Belum lagi urusan judgement kalau punya nanny dan ART dibilang pemalas. Keterlaluan kalau ada yang bilang seorang perempuan tidak perlu kuat dan mandiri.

Perempuan juga harus mandiri dan tidak bergantung sama orang lain karena suami pun bersifat sementara. Kalau suami meninggal lebih dulu, harus bagaimana kalau kita tidak mandiri? Kalau sampai terjadi sesuatu sehingga harus bercerai, harus bagaimana kalau kita tidak punya pegangan financial lain selain suami?

Nanti juga pasti ada rezekinya. Iyaaa, tentu saja ada rezekinya. Tapi rezeki perlu dijemput dan diusahakan kan? Jadi ayo jadi perempuan yang berdaya. Jadi perempuan yang mandiri, jadi perempuan yang kuat.

Dan sungguhlah, tolonglah koreksi kalau saya salah menafsirkan kalimat di Tweet itu, dangkal sekali kalau bilang wanita tidak perlu kuat, tidak perlu mandiri, tidak perlu bergantung orang lain ... untuk dapat laki-laki?

ARE YOU SURE? *melotot +close up +zoom in +zoom out*

Nggak ada hubungannya kali aahhhh!

Iya banyak kok cerita perempuan yang usianya sudah 30-40 something, pendidikan tinggi, kemudian tidak menikah. Orang usil akan bilang: "terlalu pinter sih, laki-laki juga minder duluan ngeliatnya." Laahhh? Gimana kalau dia memang nggak mau nikah? Karena menikah kan pilihan, kenapa jadi merendahkan laki-laki karena laki-laki PASTI minder kalau ketemu perempuan pinter?

Coba kalau ada cewek cantik banget, bego, nggak sekolah tinggi, kerjaannya artis atau model. Umurnya sama, 30-40 something. Apa ada yang bilang: "terlalu cantik sih, laki-laki juga minder duluan ngeliatnya." NGGAK ADA KAN? Huh. Double standard.

Karena faktanya BANYAK juga kok cewek pinter, berpendidikan tinggi, mapan, DAN TETEP PUNYA SUAMI. Malah ada yang suaminya cuek aja freelance, desainer yang cuma lulusan SMA, atau malah nggak pernah kuliah sama sekali. Yang penting kan satu visi menjalani hidup.

Nah kembali sama pak ustaz. Postingan ini bisa jadi tidak nyambung sama Tweet dia, siapapun yang bilang perempuan tidak perlu kuat saya pasti tidak setuju. Perempuan harus kuat, sesimpel kuat menjalani LDR, sesimpel kuat menjaga anak seharian, mandiri dengan tak perlu diantar ke mana-mana, dan banyak lagi.

*

Anyway, demi menulis ini saya kepo socmednya, blognya, fanpagenya. Jualannya jago banget yah. Pas saya buka, 3 Tweet pertama isinya jualan. Setelahnya dia tweetpic quote, di mana banner quote aja bawahnya dikasih logo-logo bisnisnya dia. Luar biasa, istimewa.

-ast-

#FAMILYTALK: No Secret, No Privacy

$
0
0

Apa banget ya judulnya LOL Jadi topik #FAMILYTALK minggu ini adalah tentang bagaimana saya dan Isti tidak punya privasi di depan suami. Alias cuek aja gitu cek HP, socmed, dan sebagainya. Plus saya tidak pernah merahasiakan apapun pada JG. Kalau JG suka merahasiakan beli mainan ga bilang-bilang. -______-

Baca punya Isti di sini:

Jadi begini. *halah* Postingan ini isinya hanya akan cerita. Tidak akan ada tips atau apa hahahaha. Kepo nggak? LOL

Saya dan JG termasuk pasangan yang selalu mengabari sepanjang waktu. Semakin hari semakin sibuk, frekuensi mengabari pun memang berkurang. Sedih sih huhu tapi kayanya kalau dibanding pasangan yang nggak terbiasa saling mengabari mah kami rasanya masih cukup intens berkomunikasi sepanjang hari.

Nah karena terus berkomunikasi, jadinya susah punya rahasia. -_____- Soalnya pasti keceplosan pengen ngomong. Makanya seringkali surprise pun gagal karena ... nggak tahan pengen cerita.

Buat saya, terbuka dengan pasangan itu penting agar mengurangi drama. Saya bukan tipe istri yang pake kode-kode semacam "aduhhh, tas udah pada rusak nih" supaya dibeliin tas. Saya mah kalau mau dibeliin sesuatu ya ngomong aja langsung.

Percayalah kode-kode itu kalau tidak tersampaikan malah bikin kesel kan? Kenapa harus bicara dalam bahasa kode sih? Nggak masuk euy ke saya mah, kan lebih cepet kalau ngomong langsung? XD

Yang kedua soal privacy. Kami berdua tidak pernah melarang untuk cek HP atau cek social media masing-masing. Ya terserah aja toh isinya juga tidak ada apa-apa kan? Buat saya, yang saling melarang itu kok rasanya jadi seperti menyembunyikan sesuatu ya. Tidak selaras dengan poin saling terbuka satu sama lain.

Lagipula, meskipun bebas membuka HP dan socmed, bukan berarti saya jadi setiap malam meriksain semuanya lah. Ngapain? MALAS. HAHAHAHAHA.

Karena intiya adalah saling percaya. Kalau saling percaya mah nggak akan sih ya harusnya curigaan, ngecek-ngecek sepanjang waktu, dan lain sebagainya.

TAPIIII, ini semua itu memang bergantung pada kebiasaan. Ada pasangan yang memang tidak suka saling mengabari setiap waktu, ada yang tidak nyaman harus membuka ponsel dan socmed pasangannya. Nah karena faktor kebiasaan ini jadinya hal-hal seperti ini sulit diubah loh.


Misal ada temen yang bilang sama saya: "enak banget sih diteleponin terus sama suaminya, bla bla bla suamiku mah bla bla bla nanti suamiku mau disuruh gitu juga ah!"

99% akan gagal sih. HAHAHAHAHA Karena ya nggak mudah mengubah sebuah kebiasaan. 

Kalian termasuk yang mana?

-ast-

Bebe 20 Bulan

$
0
0


Di usia Bebe yang ke 20 bulan ini, perubahan drastis adalah foto-foto semakin berkurang. Karena tiap mau foto hpnya diambil terus. T_______T

Tapi ya, menyenangkan sekali ya punya toddler! *kretekin punggung* *panggil tukang pijet* Ada yang bisa menjawab dengan argumen. Nggak lagi-lagi bingung ini anak nangis kenapa? Karena semua sudah bisa dikomunikasikan dengan baik.

Highlight bulan ini:

Akhirnya terobsesi dengan sesuatu ...

... yaitu Elmo. T_______T Sebelumnya Bebe nggak pernah terobsesi sesuatu kecuali #catvideo di Instagram. Itu pun masih bisa dialihkan banget, nggak yang terus-terusan pengen nonton.

Salah saya, saya coba kasih dia nonton Elmo di YouTube. Dan sekarang tiap liat HP saya, maunya "nonon elmo ajah". Solusinya setiap nonton Elmo saya kasih alarm 15-20 menit, begitu alarm bunyi, nonton selesai.

Hari pertama tantrum, sekitar hari keempat baru nggak nangis dan langsung bilang "nenen" begitu alarm bunyi. LOL
Bisa ngomong 3 kata kalau pikirannya sedang jernih

"Ibu, nonon elmo" atau "nonon elmo ajah". Kalau saya kelamaan atau keburu ngamuk, kata ujungnya yang jadi disebut, depannya blabber lol. dhsksvhdbdv rifhfuemwhdk ajaaahhh! ibuuuu vdbskxvsjsb ajaaahhh!

Bisa mengingat perintah

Ini bikin terharu deh. Jadi waktu itu Bebe leher dan punggungnya merah-merah karena ganti sabun (nggak cocok sama sabun baru). Saya  bekalkan calad*ne cair ke daycare dan bilang gini: "Xylo kalau gatel bilang mbak biar dipakein lotion ya! Jangan digaruk sendiri nanti perih!"

Sampai sekarang kalau ada yang gatel dia akan bilang "ibu, losyien losyien". Karena ingat saya bilang jangan digaruk nanti perih. Baby, why so smart. :'))) *shameless*

Nah karena bisa mengingat, otomatis dia bisa bercerita kejadian yang sudah terjadi sebelumnya. Jadi bisa bercerita di sekolah ngapain aja!

"Xylo tadi main apa di sekolah dengan Kak Wina (ini nama ibu guru)"

"Lego, copot, copot, susaahhh" --> maksudnya main lego terus pas mau dicopot susah.

Atau di hari lain, dia nunjukkin pergelangan tangan. "ibu, gigit gigit, sakit"

Ditanya mbaknya ternyata digigit temennya huahahahahahah Temennya ini anak baru, cewek dan dari hari pertama nggak drama, tipe anak cewek lovable gitu. Dia melukin semua anak dan Bebe nggak suka. Didorong sama Bebe dan dia pun balas dengan menggigit. XD

Belajar pertanyaan "mana?"

Dia senang menyembunyikan mainan dan tanya "robot mana?" Atau dia sembunyikan kaki/tangan di balik bantal dan tanya "kaki mana?". Bodor kalau dia tutup muka dan nanya "saylo mana?" Kalau nggak dijawab dia akan nanya terus "mana mana ibu mana mana kaki mana?"

Dan kita harus akting pura-pura cari barang yang hilang itu. Hidup dengan toddler memang 90% nya itu akting. Akting excited, akting sedih, akting makan dengan sangat nikmat, akting mencari barang hilang, dan lain sebagainya. Hahaha.

Bisa ngitung sampai 10

Terharu banget T_______T Lancarnya karena naik tangga sih, jadi tiap naik/turun tangga, semua anak tangga dihitung.

Hafal nama mbak dan teman-teman

Dan bisa memanggil mereka dengan benar. Sebelumnya Bebe hanya tahu nama teman kalau ditunjuk aja, itu namanya siapa? Dia tau.

Sekarang dia bisa panggil temennya di ruangan lain untuk ngajak main. So bossy. Nama mbak-mbak juga hafal semua. :')))

"Nggak mau" is the word of the month


Segala juga dijawabnya dengan "GAMAUUUUU!" Misal saya bilang: Bebe mam dulu! Jawabnya "gamaugamau" tapi mangap lol. Apapun yang penting jawabnya ga mau dulu. Mending lah soalnya bulan-bulan sebelumnya dia bilang "nggak mau" itu dengan "namamu".

Terus belajar menggunakan kata "dulu" dan "aja".

Ibu: "Bebe telepon aki yuk?"
Bebe: "Elmo aja"
Ibu: "Bebe ke luar yuk?
Bebe: "Nenen dulu"

:'))))))

Atau saya bukain nenen kanan, dia tunjuk yang kiri dan bilang "ini aja". Cubangetz. zzzz XD

Karena Bebe gampang jijik, segalanya jadi lebih mudah

Huahahahahahahaha.

Bebe ihhhh lehernya ada daki! Ayo mandi! Seketika loncat ke kamar mandi.

Bebe giginya kuning banget hihhhh ayo gosok gigi! Seketika gosok gigi.

Ya ampun Bebe kukunya panjang nanti banyak cacingnya loh ihhhh jorok! Seketika sodorin semua jari minta dipotong kuku.

Dulu waktu belum ngerti? Semua itu dilakukan dengan tantrum dan drama. Hahahahahaha.

Bisa minta foto

Jadi dia suka bawa-bawa HP saya dan bilang: "ibu foto ibu foto". Dia juga pernah jejerin mobil-mobilannya terus difoto. Niru siapa? Niru JG tentu saja. -_______-

*

See you next month!

*eniwei bulan ini sibuk banget dan baru sadar nggak ada foto Bebe yang proper karena nggak sempet foto-foto sama sekali T______T*

-ast-

Page Views Bukan Segalanya, Siapa Pembaca Blogmu? (2)

$
0
0

Maafkan aku minggu lalu bolos Monday Techno. Huhuhu. Ini pun menulis sambil nunggu press conference yang udah ngaret 1,5 jam. -_______-

Okai, jadi sebelumnya kita sudah membahas tentang page views dan users ya. Di postingan hari ini saya akan membahas tentang mendefinisikan pembaca blog.

Mendefinisikan pembaca blog adalah next step setelah menentukan niche blog. Oke jadi blognya adalah travel blog. Siapa pembacanya? Berapa kelas umurnya? Di mana status sosial ekonominya? Seperti apa karakter pembacanya?


Untuk annisast.com, saya selalu mendefinisikan pembaca sebagai seorang istri atau ibu yang punya kehidupan seru dan nggak membosankan, percaya diri, millenials atau berusia 22-35 tahun, bekerja, modern, dan open minded. Jadi kalau ada yang merasa tersinggung sama postingan saya, this is not for you. :)

Fungsi mendefinisikan pembaca adalah, untuk menentukan desain blog, menentukan gaya bahasa, menentukan topik yang akan dibahas, sampai menentukan akan bekerja sama dengan brand yang seperti apa.

Jadi saya hanya membahas seputar topik yang kira-kira akan diminati oleh orang yang sesuai dengan profile pembaca saya. Saya akan pikir panjang menerima job review tentang mobil misalnya. Kecuali dibayarnya pake mobil HAHAHAHAHHAHAHA. Loh iya dong, gimana review kalau nggak nyoba? LOL

Ya anggaplah saya dikasih pinjam mobil untuk direview selama seminggu misalnya. Saya tidak akan membahas tentang mesin,  fitur-fiturnya, blablabla. Yang dibahas adalah, luas nggak? Stroller muat nggak? Carseat gimana? Irit nggak dipake ke luar kota? Lagian soal mesin kayanya ibu-ibu kaya saya mah nggak peduli. Asal warnanya kece, modelnya bagus, luas, kelar.

Makanya saya juga menolak job tentang asuransi berunitlink karena sungguhlah ibu-ibu modern sudah tidak akan terjebak pada yang namanya asuransi pendidikan. Saya juga tidak menerima job tentang (again, misalnya) review website untuk jual beli rumah, karena saya yakin tidak ada calon pembeli rumah yang akan mencari info seputar rumah ke blog saya.

Begitu pula dengan lomba blog. Saya tidak pernah ikut lomba blog yang tema atau produknya tidak sesuai dengan niche blog saya. Karena gimana ya, emang sih blog ini blog saya sendiri tapi kurang rapi aja gitu keliatannya. *perfeksionis* lol

Saya juga tidak menerima placement artikel (artikel yang disediakan klien, kita tinggal upload) karena yah, agak kurang sreg lah menerima artikel yang tidak ditulis sendiri. Beda dengan media mainstream, sehari ada 100 artikel, ada 2 placement (advertorial) ya nggak keliatan. Kalau blog? Seminggu 2x posting, yang 1 placement kan rasanya gimana gitu.

Seperti ituuhhh. Jelas ya.

(Baca juga: Tips Sangat Simpel untuk Mengoptimasi Blog)

Ketika semua sudah jelas terstruktur, brandingnya pun akan semakin jelas. Menurut saya lucu aja, blog tentang beauty tapi ikutan lomba blog review mobil.

Tapi blog aku mah blog lifestyle aka random ajah kakaakkk!

Jangan jadikan itu sebagai alasan, anak muda! Karena blog aku juga isinya random tapi semuanya tetap terstruktur! LOL

Lifestyle tentu saja bisa didefinisikan juga profile pembacanya. Karena gaya hidup itu terbagi sekali terutama berdasar kelas ekonomi. Oke blogger lifestyle, lifestyle yang mana? Yang nongkrong di Solaria atau Olivier? *ehm* Yang liburan pakai AirAsia atau Singapore Airlines?

Yang pakai skin care Juara atau skin care beli di Indomaret? Ini bukan menghina atau merendahkan ya, tapi sayang aja kan mereview Juara ketika target pembaca kamu bukan mereka yang pakai high end skin care. Nggak tepat sasaran, sissss. *dan yes saya baru dikasih produk sama Juara muahahahaha biased banget* XD

Ini kerasa banget saat saya gabung di LINE@ (LINE@ saya @annisast) yang ternyata isinya 98% remaja lol. Saya review hand cream The Body Shop (79ribu aja padahal harganya), mereka bilang mahal mahal mahal. Setelah itu di LINE@ saya akhirnya review produk di bawah 50ribu atau kasih tips yang sesuai sama dunia remaja. Nggak bisa dipaksakan review yang sama dengan di blog atau Instagram.

Bisa banget ngeles gini: "ga apa-apalah ga tepat sasaran juga, yang penting ngasih info." Brand itu ngasih kita job karena berharap conversion loh. Berharap orang terpengaruh dan ikut beli. Jadi ya, rada kurang wise kalau kita hanya sekadar share tanpa memikirkan itu.

Ayo siapa yang jadi terpengaruh beli SK-II setelah posting SK-II aku? Atau beli Samsung J5 malah? Nggak ada yang lebih membanggakan dari komentar: "jadi pengen juga deh" di sebuah blog post apalagi blog post review. Dan di daycare Bebe, udah ada 3 anak yang masuk karena sebelumnya baca-baca soal daycare di blog ini. *proud* *minta diskon* LOL

Waktu ngobrol sama Heidi Nazarudin, foundernya Blogger Babes, dia sempet bilang kalau dia bahkan nggak hadir ke event hits Coachella Festival padahal diundang. Karena apa? Karena profile pembaca dia bukan tipe yang akan hadir ke acara tersebut.

Dia bahkan tidak pernah upload foto di Instagram ketika outfit yang dipakai nggak matching dengan niche blog! Niche blog dia fashionable career woman btw. Jadi dia hanya akan upload foto kalau lagi pakai outift yang sesuai aja. Keren pake banget!

(Baca juga: 5 Artikel Monday Techno yang Wajib Dibaca)

*

Dan garisbawahi, mendefinisikan pembaca ini tidak wajib. Suka-suka kalian ajalah yang punya blog. Tapi kalau mau blognya rapi, menarik, punya loyal readers, plus yang baca bukan temen-temen sesama blogger doang, ini penting menurut saya. Kita akan punya kedekatan dengan pembaca karena kita bisa menyentuh hati mereka. Bisa seolah ada di posisi mereka dan menceritakannya dari sudut pandang kita. :')

Oiya, kalau mau nanya urgent dan pengen diskusi, komennya pake Facebook ya. Kalau komen pake blogger, nanti kalian nggak dapet notifnya lagi kalau aku bales. Kalau komennya di komen Facebook, pas aku bales kalian dapet notifnya lagi. Komentar via Facebook ada tepat di bawah postingan.

See you!

-ast-

(Artikel Monday Techno lainnya klik di sini ya)


#SelasaCantik: Redwin Sorbolene Moisturiser with Vit E Review

$
0
0


Haiiii!

*GIVEAWAY AKU MASIH DIBUKA LOH SAMPAI AKHIR FEBRUARI! KLIK DI SINI YA! ADA BIODERMA, BB CREAM ETUDE, BOURJOIS ROUGE VELVET, DAN MASIH BANYAK LAGI. IKUTAN YUK!*

Kali ini Wina mereview body lotion yang katanya the best body lotion she has ever used! Apa ya kok aku juga jadi kepo hahaha

Ini dia, Redwin Sorbolene Moisturiser with Vit E body lotion review. Aman untuk bayi loh!




- No parabens, no fragrances, and no artificial coloring.

- Cocok untuk kulit normal ke sensitif atau yang sering terpapar AC.

- Drop small amount saja sudah cukup merata di kulit kaki atau tangan.

- Karena tekstur lotionnya tidak terlalu cair, a bit thick, pemakaian bisa lebih hemat.

- Tidak menimbulkan efek greasy dan lengket melainkan cepat meresap.

- Kulit terasa lebih moist dan mengurangi dry patches di siku, lutut, dan tumit.

- Aman digunakan untuk bayi.


- Karena fragrance free, wanginya aneh seperti antiseptik.

- Hanya terdiri dari dua ukuran: tube 100gr yang cocok buat travel dan pump 500ml.

- No UV protection, so it's not really suitable for outdoor activity.


Rp75 ribu for 100gr - Rp165 ribu for 500ml


Sociolla, Century, Guardian, atau supermarket seperti Ranch Market, Food Hall, Lotte, dan lain-lain.



YES!!!

5 out of 5 (the best body lotion I've ever used!)

#SelasaCantik nya masih bagi-bagi voucher Sociolla loh. Kalian bisa dapet voucher Rp 50ribu dengan kode voucher STEVIANI50 pada saat check out. :D



Sampai jumpa di #SelasaCantik berikutnya!
Follow Wina di social media dan main-main ke blognya ya!

BLOG | IG: @mrswynnz | Twitter: @mswynnz

13 Hal yang Hanya Bisa Dimengerti oleh Ibu Menyusui

$
0
0

Sudah 20 bulan sejak saya menyusui Bebe tanpa putus setiap hari setiap malam. Ada hal-hal yang berubah dalam diri saya. Yang awalnya terasa sangat berat tapi sekarang sudah sangat natural.

Saya suka bengong sendiri kok saya enjoy ya menyusui. Padahal menyusui itu berat luar biasa kalau dipikir-pikir.

Ini 13 hal yang hanya diketahui oleh ibu menyusui:

1. Karena bra menyusui adalah yang terbaik

Plus kadang lupa dikait setelah menyusui jadi puting tercetak di balik baju *untung ketutup jilbab* LOL

Dan percayalah baru setelah menyusui gue tahu bra menyusui yang bahan kaos kaya nenek-nenek itu yang ternyaman dibanding bra apapun. Muahahhahaha.

2. Karena menyusui harus bergantian jadi selalu berusaha mengingat-ingat: tadi nenenin yang kanan apa kiri ya?

Pas baby udah lep ke kanan, tetiba memory yang tadi hilang itu datang menghantui: DAMN TADI KAN TERNYATA NENENIN YANG KANAN.

Mau dilepasin juga kasian anaknya udah enak nenen, nggak dilepasin juga takut produksi kanan kiri jadi nggak seimbang karena terlalu banyak dinenenin yang kanan *kemudian menyesal* *ibu perfeksionis* T_____T


3. Kepanikan karena "kok nggak keras ya, ada ASI nya nggak ya".

Kemudian pencet puting dan keluarlah ASI, kemudian jadi lega. LOL

4. Atau sebaliknya, ASI penuh banget sampai payudara sekeras batu dan kepala tiba-tiba pusing.



Pas buka beha di toilet asinya muncrat ke dinding. Muahahahaha.

5. Lagi mandi pagi terus tiba-tiba ada aliran anget dan pas dicek ternyata ASI ngucur karena kita happy finally bisa mandi setelah malam yang berat. *sejam tidur sejam nenenin* *terjadi di bulan-bulan pertama lol*

6. Nggak ada yang lebih melegakan dan membahagiakan daripada payudara yang membatu kemudian dipompa atau disusui. Seperti beban berat diambil tiba-tiba, terus dihadiahi cincin berlian.


7. Leaked ASI itu kadang tidak disadari.

Dan bahkan bagi saya yang masih menyusui tapi udah males pake breastpad. Again, untung ketutup jilbab. LOL


8. Bayi tantrum pengen nenen di mall.

Keliling-keliling di mall nyari ruang menyusui. Begitu nemu ruang menyusui yang nyaman, eh anaknya ga mau nyusu malah main-main di dalem ruang menyusui yang biasanya memang lucu-lucu.


9. Ketika puting adalah jawaban dari semua tangisan dan rengekan. Kemudian galau kalau disapih nanti gimana? Hahahaha

10. Moment of freedom ketika anak udah bisa merangkak sendiri di tengah malam jadi nggak perlu bangun dan duduk untuk menyusui. Tinggal buka kaos maka dia akan datang sendiri dan nyotnyotnyot.


11. Lupa apa arti masuk angin karena dafuq gue hampir tiap malem tidur setengah topless dan nothing's happened. Good bye masuk angin!

12. Karena ternyata kita tidak butuh kedua tangan ketika gatel banget pengen ngambil HP yang posisinya jauh dari posisi duduk di kasur sambil menyusui. SEMUA BISA DIRAIH PAKE KAKI SIS! Kalian selentur itu! Kalian bisa meraih segalanya sambil nenenin bayi!

13. Bahwa kita tahu kalau kita 1000x lebih kuat dari laki-laki dan makhluk apapun ketika kita survive menyusui dengan puting lecet dan perih.


Semangat ibu-ibu! :D

Jangan lupa share postingan ini kalau suka yaaa! :D

(Baca ini juga! Idealisme vs Kenyataan Saat Punya Bayi: Part 1, Part 2, Part 3)

-ast-

#SassyThursday: Haters Gonna Hate

$
0
0



AHEM.

Ngomongin apanya ya? Hahahaha. Yes, jadi ketika lo membuka diri ke publik (baik offline ataupun online), lo harus siap dengan yang namanya haters.

Karena orang bisa membenci apa yang mereka lihat dan nilai. Kalau nggak ada yang bisa dilihat, apa yang bisa dinilai? Ya dong ya dong.

Baca punya Nahla di sini:

Nah, jadi kesimpulannya lo akan punya lebih banyak haters kalau lo dikenal orang. Hal itu diperburuk dengan berbagai quote yang beredar di dunia maya. Dan biasanya di-share oleh mereka-mereka yang merasa punya haters.


Quote-quote ini kadang cuma penyangkalan aja. Nggak terima kalau ada yang benci sama dia. Karena sebel jadinya share quote semacam ini dengan no mention tentunya. Komentar di bawah ini dari sudut pandang kalau gue nggak suka sama seseorang ya,


UMMMMM. NGGAK JUGA SIH. Benci belum tentu iri loh. Nggak suka sama orang lain belum tentu karena kita menginginkan sesuatu yang orang itu punya. Plis ya jangan kepedean lol. Ngerasa banyak orang yang nggak suka sama lo? Berarti lo punya sesuatu yang nyebelin. Attitude? Cara ngomong? Namanya manusia ya kadang liat orang jalan ngegol sedikit aja dinyinyirin, padahal bawaannya begitu gimana? Bukan mau badan kalau pantat goyang berlebihan pas lagi jalan.

*cerita ini bukan gue* *tim pantat tepos*

*


HAHAHAHAHAH SEE WHO IS IN DENIAL MODE.

*


Nah yang ini ada benarnya juga muehehehehe. Below you bukan berarti ada di bawah kita secara level ekonomi dan kemampuan berpikir ya. Below you artinya mereka low. Cemen. :D

*


Define fans? Gue sih tipe yang kalau nggak suka sama orang, ya gue unfollow dia di segala lini kehidupan. Jadi biggest fans itu agak mustahil lol. Jadi sekali lagi jangan kepedean dulu okai?

*


Maybe yes. Gue bukan yang jadi haters siapa-siapa sih tapi memang ada ya orang-orang seperti ini. Nggak suka sama orang tapi tiap hari nengokin Instagram artis yang nggak dia suka itu. Terus leaving hate comments. Mental disorder sih ini masuknya. Penyakit jiwa.

*

Gue sendiri gimana kalau dibenci orang?

Well, I received hate comments. Ya maklum, gue bukan tipe blogger yang menye-menye mengatur kata dalam setiap postingan. Gue posting apa yang biasa gue omongin di dunia nyata. Dan gue tipe yang MENYATAKAN OPINI GUE SENDIRI. Bukan yang cuma share-share pendapat orang lain.

Jadi kayanya banyak yang tersinggung bahahahaha. Sekali lagi kalau tersinggung, this is not for you. Blog gue bukan untuk orang berpikiran sempit yang kerjanya ngurusin moral apalagi agama dan keyakinan orang lain. Dunia itu luas, yin dan yang. Ada yang positif dan ada yang negatif, dan apa yang menurut lo negatif, BELUM TENTU negatif di belahan dunia lain. Come on.

Padahal gue nggak pernah loh nyerang satu orang secara spesifik dan menjelekkan orang itu. Gue nggak pernah bikin status no mention dan menjelekkan orang lain. Sekarang kan trennya ngomongin orang di status, no mention orangnya, temen-temen lo pada tau itu ngomongin siapa, terus nyek-nyekin orang itu rame-rame di status no mention itu. Gue nggak pernah bikin status kaya gitu dan nggak merasa ingin ikut ngerumpi hal-hal kaya gitu.

Karena itu cemen abis.

Kalau berani ya ngomong lah langsung sama orangnya. Apa poin menjelekkan orang lain rame-rame di depan umum? No mention tapi semua orang tau yang lo maksud? A to the neh. ANEH.

Nah kan jadi curhat tuh. Terus apa yang gue lakukan?

GUE UNFOLLOW ORANG-ORANG ITU. HAHAHAHAHAHAHAHA. Dunia damai, aman tenteram. Terutama di Facebook karena susah diaturnya. Kalau di Twitter kan cenderung lebih gampang scroll scroll scroll kalau liat orang yang nggak kita suka.

Jadi kalau gue merasa tersinggung dengan sebuah status no mention terus gue kegeeran dan gue menyangka itu buat gue, yang gue lakukan adalah unfollow dia. Nggak worth it juga kan di-follow? Bukannya drama terus bikin status no mention balik. :)))))

Apalagi kalau semua argumen gue sudah sangat sangat sangat jelas. Gue biasanya malah nggak bales komentar apapun. Diskusi ayo, tapi kalau memang beda ya udah. You stand for your opinion, I stand for mine. Nggak perlu saling maksa kan?

Gue juga nggak mikir kalau lo sirik sama hidup gue. HAHAHAHAHA. Apa yang harus disirikin coba. Ya nggak apa-apa, nggak suka sama gue nggak suka aja. Nggak akan gue tuduh sebagai my real fans juga. :"))

YES THAT'S IT.

See you next week!

-ast-

#SelasaCantik: Make Over Ultra Hi-Matte Lipstick in 005 Champange Rose

$
0
0

HOLAAAA!

*GIVEAWAY AKU MASIH DIBUKA LOH SAMPAI AKHIR FEBRUARI! KLIK DI SINI YA! ADA BIODERMA, BB CREAM ETUDE, BOURJOIS ROUGE VELVET, DAN MASIH BANYAK LAGI. IKUTAN YUK!*

Kali ini di #SelasaCantik Wina mereview lipstik yang jadi wishlist aku tapi belum punya alasan untuk beli karena kebanyakan lipstik HAHAHAHAHAHA Make Over Ultra Hi-Matte Lipstick in 005 Champange Rose.

Sempet nyoba punya temen kantor dan memang oke banget aku ingin huhuhuhu. Harganya pun nggak terlalu mahal dan bahkan untuk bibir aku yang kering, lipstik ini nggak bikin kering. Bener-bener recommended! Ini dia review dari Wina.








- Made in Indonesia with high quality!

- Packaging simple dari material plastik berwarna hitam.

- Mengandung jojoba oil yang bikin bibir tetap lembut dan mencegah dryness.

- Ada kandungan Vitamin E sebagai antioksidan dan skin conditioning.


- Transfer free!

- Staying power 3-5 jam dan mudah dibersihkan. Bukan tipe lip color yang perlu dibersihkan dengan makeup remover.

- Lightweight, not sticky and dry patches free.

- Teksturnya creamy, glides smoothly in the lips.

- Efeknya matte finish, sesuai dengan nama lipstick-nya.

- Habis makan-minum yang heboh, enggak langsung hilang tetapi meninggalkan stain.

- Kalau reapply, akan mudah nge-blend dengan layer sebelumnya.




- Lipstick ini gampang patah  T____T. They need to improve the lipstick rotation and packaging. Buka cap lipstick jadi lebih hati-hati.

- Untuk warna Champange Rose ini, perlu beberapa kali swatch supaya warnanya "keluar" dan pigmented.

- Perlu pakai lip brush supaya lebih presisi dan solusi kalau lipstick keburu patah.


Rp 89 ribu.


Sociolla, counter Make Over di Metro Dept Store, Carrefour, Guardian dan lain-lain.



No because of the low quality of the lipstick rotation.


3 out of 5.

#SelasaCantik nya masih bagi-bagi voucher Sociolla loh. Kalian bisa dapet voucher Rp 50ribu dengan kode voucher STEVIANI50 pada saat check out. :D



Sampai jumpa di #SelasaCantik berikutnya!
Follow Wina di social media dan main-main ke blognya ya!

BLOG | IG: @mrswynnz | Twitter: @mswynnz

Dear, Working Moms

$
0
0
Untuk saya dan kalian, para ibu yang memilih bekerja semata-mata karena bekerja itu menyenangkan dan bagian dari kehidupan.


Karena kita adalah ibu-ibu yang membuat iri karena bisa selalu tampil cantik di kantor. Berganti lipstik sesuai warna baju. Ngemil-ngemil dan haha hihi dengan teman kerja. Makan siang di mall sehabis gajian. Berdandan bukan hanya dasteran.

Daster yang sungguh membuat rindu untuk cepat pulang ke rumah. Mengganti baju kerja yang kaku dan tiduran dengan daster kesayangan. Dengan segudang rencana, setelah anak tidur maka saya akan blablabla. Kenyataannya setelah anak tidur ... maka saya tidur juga karena terlalu sudahlah, terlalu lelah.

Kita adalah ibu-ibu yang selalu dihakimi karena tidak menjadi perempuan ideal. Yang sejatinya ada di dalam rumah, di balik dapur, mengurus rumah tangga. Menemani anak sepanjang waktu. Dinilai akan menyesali diri ketika anak sudah dewasa, meski entah yang dipakai itu penilaian siapa.

Ketika cuti melahirkan usai dan tiba hari pertama masuk bekerja. Air mata mengalir dari pagi hingga sore memikirkan bayi 2-3 bulan ditinggal ibunya sendiri. Apa asinya cukup? Apa mau minum ASIP pakai sendok? Apa mau pakai dot? Apa menangis terus? Rasa bersalah menghantui. Beberapa tak sanggup bekerja hingga selesai dan hanya masuk setengah hari. Lari ke rumah hanya untuk menyusui.

Hari-hari berikutnya diisi dengan membuat jadwal pumping di kantor. Yang kadang berbenturan dengan jadwal meeting. Tak sedikit yang meeting sambil pumping. Yang penting ada botol-botol susu terisi penuh untuk dijejalkan pada kulkas. Kulkas dan freezer yang menentukan mood. Jika penuh membahagiakan, jika kosong hancur hati berantakan.

(Baca juga: Hal-hal yang Hanya Bisa Dimengerti oleh Ibu Menyusui)

Ketika punya satu anak pun struggle dan juggle mengurus anak, rumah, dan pekerjaan. Rasanya ingin mengajukan resign saat itu juga memikirkan ingin bersama anak sepanjang waktu. Tapi kemudian terpikir apa yang akan dilakukan di rumah sepanjang waktu? Apakah bisa? Apakah sanggup tak punya uang sendiri? Apakah sanggup tak bergaji? Apa sanggup mengerjakan pekerjaan rumah seharian? Apa sanggup hanya dengan anak seharian?

Di siang yang sibuk, anak di rumah tak terpikir sama sekali. Tak terasa waktu terlewat hingga jam pulang kerja. Di siang yang senggang, bolak-balik cek gallery foto di hp. Mengulang video-video. Kangen tak terhingga. Kemudian meneror orang rumah/daycare untuk mengirim foto. Kemudian membombardir whatsapp suami dan grup keluarga dengan foto-foto itu.

Tak akan ada yang lebih menegangkan dibanding detik-detik menuju jam pulang kerja. Apakah harus lembur? Karena sungguh ingin buru-buru pulang!

Sungguh pula uang lembur adalah sesuatu yang pantas ditangisi. Karena, pak dan bu bos, yang dibutuhkan bukanlah uang pengganti jam kerja tambahan. Berapa besar pun itu. Tapi pulang tepat pada waktunya agar bisa cepat bertemu anak di rumah.

Tapi ada pula kalanya ketika pekerjaan yang menyita waktu itu terlalu menyenangkan. Melirik jam, sudah waktunya pulang. Sejujurnya ingin terus bekerja saja, tapi memangnya ada ibu yang memilih untuk bekerja larut dan bukannya main bersama anak?

Ada. Saya, meski kadang-kadang.

Maka saya akan jemput dan bawa anak serta suami untuk kembali ke kantor. Melanjutkan pekerjaan yang biasanya sudah tak terlalu banyak karena larut malam. Membiarkan anak bermain di antara kubikel, membawakannya bola. Menyuruhnya bermain dengan teman-teman kerja yang juga belum kunjung pulang ke rumah. Judge me, I really don't care.

(Baca: Alasan Saya Tak Sanggup Jadi Stay at Home Mom)

Dan ketika di waktu-waktu pulang kerja normal lainnya, wajah mungil itu akhirnya ada di depan mata. Tersenyum menjulurkan tangannya. Minta pelukan. Maka sisa hari itu akan ia habiskan untuk mendapat peluk cium brutal tak terhingga. Sampai menangis pun tidak apa. Haha!

Ketika menambah anak kekhawatirannya adalah energi, bukan rezeki. Sungguh saya percaya rezeki untuk anak pastilah ada. Tapi lelah rasanya memikirkan harus membagi waktu lebih baik lagi jika menambah anak. Memikirkan kekhawatiran yang akan menjadi dua atau tiga kali lipat.

Kekhawatiran yang makin menjadi ketika anak sakit. Harus tak enak hati sepanjang hari. Habis cuti. Maka doa yang terpanjat adalah selalu agar anak sehat. Karena anak dengan ibu bekerja tak boleh sakit. Tak pernah boleh.

Jika anak sakit dan tak tidur semalaman, esok adalah hari menahan kantuk sedunia. Ingin rasanya goleran di kolong meja. Belum lagi jika sakitnya tiga hari. Hari keempat, ketok kayu amit-amit tapi biasanya kita pun ikut sakit.

Juga untuk weekend yang selalu terlalu sebentar (KAPAN GUE TIDUR KAPAANNN?) dan Senin yang dinobatkan jadi hari paling kangen anak sedunia.

Kita kuat! Kita bisa!

Karena bekerja adalah bagian hidup kita. Seperti halnya keluarga. Karena saya senang bekerja. Karena kantor adalah sebenar-benarnya me time.

*berpelukan* *susah amat nulis serius yah* *ah sudahlah* *brb kerja*

-ast-

*GIVEAWAY AKU MASIH DIBUKA LOH SAMPAI AKHIR FEBRUARI! KLIK DI SINI YA! ADA BIODERMA, BB CREAM ETUDE, BOURJOIS ROUGE VELVET, DAN MASIH BANYAK LAGI. IKUTAN YUK!*
Viewing all 727 articles
Browse latest View live