Quantcast
Channel: annisast.com | Parenting Blogger Indonesia
Viewing all 727 articles
Browse latest View live

Hal-hal yang Saya Pelajari Setelah Sebulan di YouTube

$
0
0

*what the banget judulnya*

Oke jadi tepat sebulan setelah gue kembali ke YouTube wuhuuu. Dan baru kerasa beratnya astagaaaa, apalagi pake komitmen 'new video every Monday'.

Ini hal-hal yang hanya bisa dirasakan oleh para newbie YouTuber alias gue:

1. Pas muncul niat YouTube-an maka yang terlintas pertama adalah HARUS PUNYA RING LIGHT! Seolah kalau udah punya ring light maka masalah selesai semua. Ring light kamu penyelamat hidup, ring light kamu akan membuat videoku indah dan enak diliat, ring light tolong bantu aku ngetop di YouTube wtf.

Ternyata zonk. Nggak segampang itu juga keles. Karena posisinya harus bener, terus kalau cuma pake satu ring light mah sebenernya ga bisa sejernih para beauty guru itu juga sih. Mereka minimal pake 3 lighting: depan, kanan dan kiri. Malah ada yang dari belakang juga pake lampu biar rambut keliatan 3 dimensi, nggak nyatu sama background. *sigh*

Dan ga berarti setelah beli ring light video kalian jadi bagus. Jadi lebih terang sih iya, tapi kameranya juga penting, ngeditnya juga harus jago.

Gue beli ringlight udah berbulan-bulan lalu, dari sebelum bulan puasa kayanya. Baru dipake sekarang karena malas. :|

Buat yang nggak tau ring light, ring light itu lighting paling trendi di jagat beauty vlogger. Soalnya jadi cantik banget, di mata ada bulatan cahaya kaya mata boneka. Kaya yang tengah di bawah ini.

source

2.Baru kusadari kalau apps untuk edit video itu penting banget!So far gue pake Filmora, iMovie, dan Vont (ini apps di iPhone). Karena pas iseng pake laptop satunya mau ngedit pake movie maker, eh kok fiturnya dikit banget?

Kalau cuma cut-cut sih oke, tapi kalau mau bikin yang proper sih Windows Movie Maker itu big no. Mana filenya jadi gede banget! Pernah gue edit udah selesai pake Filmora, filenya 800 mb. Terus pas ditonton ulang ternyata ada bagian yang nggak pas. Gue cut beberapa detik, save as di Windows Movie Maker dan filenya jadi 1,5 GB. What kind of bullshit is that!

3. Ngedit itu capek bangetT________T Video 3 menit ngeditnya 4-5 jam. Video 15 menit kaya yang terbaru ini ngeditnya hampir seharian. Pegel banget. T________T Belum nunggu renderingnya. DUH. *mending bobo aja lah asli*

4. Komitmen itu bikin kepikiran hahahahaha Tapi harus komit karena kalau nggak, blog ini aja nggak bakal jalan sampai selama ini. Ketika blog jalan dengan smooth pake komitmen seminggu minimal 3 tulisan, vlog juga sama! Maka gue harus bikin komitmen yang disebar di mana-mana bahwa akan ada video baru setiap Senin.

Senin pagi upload video, Senin malem pulang kerja udah panik harus syuting lagi. Weekend harus ngedit lagi. Huft. Melelahkan. Karena cuma bisa syuting pulang kerja, waktunya cuma sempet di situ. :(

Untung aku anaknya seneng beredar di socmed jadi kata JG: "emang kenapa kalau nggak ada yang nonton? Kita panik tapi bahagia kan jadi bisa edit video dan upload di YouTuibe?"

Iya juga, JG kamu idolaku. :*

5. Ide bikin video itu susah hahahahahahaha salah sendiri nggak bikin niche. Tapi mau bikin niche apa coba blog aja gado-gado. Beauty? DIY? Baru 2 video di-upload, udah bengong "minggu depan bikin apa ya?" lol

Jadi yang punya ide video, ayo dong kasih-kasih. Gue terima dengan senang hati.

6. Bahwa upload ke YouTube itu lamaaaa. Yaiya video 15 menit filenya 800 mb menurut nganaaaa? Harus pake wifi deh jangan tethering. :|

7. MUKA GUE KENAPA GITU BANGET DEH? Karena gue anaknya suka ngomong, jadi nggak ngerasain awkward depan kamera. Tapi pas ditonton terutama pas bagian JG ngomong dan gue dengerin doang, kenapa sih default muka judes banget? Pantes sering dibilang jutek. *baru sadar* HUAHAHAHAHAHAHA

8. Karena blogging udah lama, gue udah nggak merhatiin statistik. Gue udah taulah kira-kira sehari blog gue yang baca berapa orang. Tapi di YouTube gue parno banget soalnya VIEWSNYA PUBLIC LOL. Ya kan aku malu kak, kalau yang nonton cuma 10 orang. Jadi kalau abis upload, sampai besok paginya pasti masih parno bangun tidur langsung cek berapa views. "OH UDAH 100 VIEWS, AMAN-AMAN LOLOL".

Bisa sih dibikin nggak public tapi apalah arti angka kalau nggak diketahui manusia. *naon*

(Baca: Page Views Bukan Segalanya, Siapa Pembaca Blogmu? Part 1 dan Part 2)

9. Gue nggak akan bikin video beauty. There I said it. VIDEO BEAUTY SUSAH BANGET. Gue pusing harus liat cermin atau lensa kamera. Gue pusing kapan harus zoom produk ke kamera. Gue pusing memposisikan tangan gue pas lagi swatch biar kameranya bisa jelas ngeliat hasil swatch. Gue nyerah pas liat hasil rekamannya karena nggak sesuai sama yang gue mau.

Tau kan video legendaris Michelle Phan yang pertama? Yang dia di meja makan dan filming pake webcam laptop? Yes yang gue bikin SECULUN ITU. Cuma gue bawel ngomong mulu dan canggihan dikit pake lighting dan kamera mirrorless.

Yes I've tried it but failed. Ya gue juga nggak ngarep harus langsung pro kaya NikkieTutorials atau Lustrelux sih tapi minimal kaya Suhay Salim lah *digaplok*.

Nggak nggak, gue serius. Nikkie dan Lux itu level pake studio dengan lighting dan editing yang keren banget. Rapi banget. Kalau Suhay kan editingnya masih biasa aja. Tapi begitu pun gue ternyata ga bisa.

Don't get me wrong ya I love Suhay Salim so much her make up technique is dope! Kesukaan gue sama Suhay tanggung jawab Nahla sih karena ngomong YouTube apapun ujung-ujungnya pasti ngomongin Suhay hahaha.

Plus, yang gue baru sadari setelah banyak gaul dengan para beauty blogger:

Gue suka make up, gue suka pake skin care, gue seneng belanja make up. Tapi gue cuma suka aja. Gue nggak sepeduli itu sama make up sampai gue harus meluangkan waktu bikin video dan ngeditnya.

...

Bikin blog post beauty aja gue males-malesan elah. Ya gimana, photoshoot produknya aja bisa 1-2 jam sendiri. Belum editnya. Belum DANDAN buat nunjukin produknya pas dipake. Udalah nyerah gue blogging curhat parenting aja. :|

(Baca: Tips Simpel Optimasi Blog)

*

Oke gitulah. Bahwa jadi YouTubers itu susah. Nggak segampang set up blog dan nulis sambil tiduran.

Huh.

-ast-

OK MOVING ON TO THIS WEEK VIDEO!
GET TO KNOW ME TAG A.K.A GET TO KNOW JG & AST.

Berapa kali pacaran? Apa hal tolol yang dilakukan pas SMA? Apa buku dan film favorit gue dan JG? Apa warna kesukaan JG?

DI SINI YAAAAA!





[FREEBIES] Printable Quotes

$
0
0


Hai hai!

Seperti yang sudah dijanjikan di Instagram, aku mau bagi-bagi freebies wuhuuuu.

Iseng aja sih soalnya liat-liat blog luar banyak banget yang suka bagi-bagi freebies, aku kan anaknya kompetitip jadi aku juga mau dong bagi-bagi lol.

Freebies ini nggak ada syaratnya, tinggal klik link Google Drive-nya, download (ada button download di kanan atas). Nggak perlu sign in atau apa. Terus tinggal print deh. Ini ukurannya ukuran foto 5R (5x7 inch). Ada sedikit attribution di bawah quotesnya buat blog aku, sedikit banget kok. Semoga nggak ganggu ya.

TAPIIII ...

Ada tapinya lol. Aku bikinnya sih udah bener ya ukurannya 5x7 inch. Masalahnya aku belum coba print karena nggak punya printer HAHAHAHAHAHA. Sampai niat mau beli tapi kok harga printer zaman sekarang berjuta-juta? :O Dulu pas kuliah aku beli printer 2juta udah dapet laser yang bagus banget. *yakeles tahun berapa ya kan*

Tadinya mau niat ke tempat printing gitu buat cek tapi nggak sempet. Daripada ditunda-tunda lagi share-nya mendingan share dulu aja, kalian coba print dulu nanti kalau ada apa-apa bilang aku yaaaa. *ngerepotin lolol*

Karena ini pertama kali bikin printables, please banget masukannya. Apa gitu yang bisa di-improve untuk mempermudah. OKEEEE? Komen aja di bawah postingan ini yaaa.

Follow juga dong Instagram aku, subscribe YouTube aku, dan like fanpage aku biar bisa chat langsung di Facebook Messenger hahahaha modus amat neng di mana-mana minta follow. lolol Nggak lah nggak perlu follow kalau nggak mau mah. Tetep dikasih kok ini freebiesnya. :D

Oiya, ini hanya untuk pribadi ya, tidak boleh dijual dan didistribusikan kembali dalam bentuk apapun. Tidak boleh juga untuk dibagi-bagikan lagi di blog.

Kalau mau share image di bawah ini di Instagram boleh tapi harus mention aku yaaa.

Ini dia.

download di sini.

download di sini

download di sini

Semoga sukaaaa!

-ast-

#SassyThursday: Rasisme

$
0
0


Gue nggak tahu kalau sekolah di kota lain tapi anak-anak sekolah di Bandung itu sadar ras sekali. Minimal kita punya teman dengan panggilan "Jawa" kan karena dia bukan orang Sunda?

Gue punya. JG juga.

Tapi dulu rasanya tak terpikir sama sekali bahwa itu adalah hal rasis. Entah kami yang terlalu polos atau karena si "Jawa" pun sepertinya tidak marah atau kesal mendapat julukan itu.

Poinnya adalah, kita dengan mudah menjuluki orang lain berdasarkan rasnya dan kenapakah kita harus membeda-bedakan orang berdasarkan ras?

Baca punya Nahla:


Entahlah mungkin naturalnya memang seperti itu. Kita merasa kita sama kemudian ketika kita menemukan seseorang dengan logat bicara yang berbeda, kita lantas tertarik dan lahirlah julukan yang rasis itu.

Masalahnya di mana? Mungkin sebenarnya tidak ada, tapi hal-hal seperti ini rawan menimbulkan perpecahan. Karena bisa saja orang minoritas itu menjadi tidak nyaman dan jadi timbul gesekan-gesekan yang sebenernya nggak perlu kalau aja becanda ras itu nggak dilakukan.

Gue jadi inget temen yang orang Papua. Kulitnya hitam, rambutnya keriting. Seiring berjalannya waktu ia merawat diri dan mengubah kulitnya menjadi putih. Jauh lebih putih dibanding kulit asli Papua. Ia juga meluruskan rambut.

Kami dulu diam-diam men-judge dia karena "why are you trying so hard to be a javanese?" Sekarang setelah dipikir-pikir, mungkin dia hanya "trying to fit in" karena jadi beda itu tidak mudah. Mungkin banyak ketidaknyamanan yang dia dapatkan dengan warna kulit aslinya sehingga ia berusaha jadi sama dengan orang-orang di sekitar dia.

Kasihan ya. :(

Tapi gue sendiri bisa dibilang beruntung karena ketika Nahla muncul dengan ide menulis soal rasisme ini, gue sama sekali nggak tahu harus menulis apa. Gue baru sadar itu ternyata karena gue nggak terpapar soal rasisme. Gue nggak hidup di lingkungan yang begitu bodoh dan membeda-bedakan orang berdasarkan rasnya. Tapi gue tau, masih banyak tempat di negeri ini yang rasis sekali

Ditambah lagi dengan judgement rasis seperti "galaklah, batak sih!" atau "pelit banget sih kaya orang cina!". Well, orang galak nggak mesti batak dan orang pelit ada di setiap suku dan ras sih. Kenapa harus dikotak-kotakkan?

Kantor gue, perbedaan itu kerasa banget dan kami hidup berdampingan. Berbagai agama ada, yang tidak beragama ada, orang Jawa, Padang, Cina, sampai setengah Indonesia dan bukan orang Indonesia pun banyak. Hal-hal seperti ini tidak pernah jadi topik obrolan and it's a good thing.

Buat kalian yang masih terima perlakuan rasis, ayo bersuara! Kalau ada yang becanda bawa-bawa ras dan kalian tersinggung, ayo bersuara! Minimal bilang aja "eh jangan rasis dong!" Karena mungkin aja si orang itu nggak sadar kalau rasisme bisa membuat orang lain tersinggung. Mungkin dia menganggap itu biasa.

Dan dunia saat ini lagi melek banget loh soal hal-hal seperti ini, thanks to Donald Trump yang rasis melulu orang jadi terbukakan matanya.

Hermione aja sampai berubah warna kulit jadi hitam saking di film-film Harry Potter sebelumnya, orang kulit hitamnya dianggap terlalu sedikit. Emoji aja bisa pilih warna kulit karena kenapa nggak? Kenyataannya nggak semua orang di dunia ini kaukasian kok.

BuzzFeed dan Cosmopolitan dong yang tercanggih. Mereka bikin artikel review lipstik dengan berbagai warna kulit. Karena ya masa bikin artikel review satu warna lipstik tapi yang nyoba cuma orang kulit putih? Yang kulitnya coklat dan hitam juga ingin tahu dong gimana warna itu di kulit mereka.

Keren ya!

Apalagi ya? Ngantuk sih lolol. Cerita dong, ada yang pernah diperlakukan rasis?

PS: Setelah baca punya Nahla gue baru sadar kalau hal rasis yang paling gue liat adalah soal Ahok. Tapi yah, kasian banget sama yang masih teriak-teriak Ahok nggak layak jadi gubernur karena dia Cina. Kasian karena nggak bisa cari kekurangannya sampai teriak hal yang sebenernya nggak ada hubungannya dengan kemampuan jadi gubernur. Enough said. :)

-ast-

Saya bagi-bagi freebies loh! Quote untuk pajangan yang siap di-print dan dimasukkan ke dalam frame. Cek di sini yaaa: FREE PRINTABLE. Jangan lupa juga nonton video minggu ini, Get to Know Me Tag with KG & AST. Videonya ada di bawah postingan ini. :)

Tips Persiapan Tes TOEFL dan IELTS

$
0
0
[SPONSORED POST]



Kalau ngomongin tes TOEFL dan IELTS, saya punya satu penyesalan. Kejadiannya lima tahun lalu. Waktu itu, saya baru lulus kuliah dan memutuskan keluar dari pekerjaan pertama karena saya kerja bukan di bidang yang saya suka. Waktu itu kerja jadi sekretaris di perusahaan Korea sementara passion saya selalu menulis dan hal-hal kreatif lainnya.

Terus karena saya masih muda *EHM*, jadi nothing to lose, cuma kerja 6 bulan terus keluar, nggak peduli nggak bergaji yang penting bahagia hahahaha. Terus karena cita-cita saya adalah kuliah di luar negeri, saya pun mempersiapkan diri. Saya cari tau info-info beasiswa, cari-cari sekolah dan mikirin jurusan, sampai nemu beberapa kampus yang jadi incaran. Dan mereka mensyaratkan TOEFL IBT. Beda loh sama TOEFL biasa yang bukunya banyak beredar di toko buku.

Karena saya kalau ingin sesuatu itu pasti niat, saya kemudian ambil private course preparation test untuk TOEFL IBT yang ternyata susahnyaaaa. Jauh lebih susah dari TOEFL paper based. Dua bulan penuh, seminggu 3 kali saya les private di sebuah tempat les bahasa Inggris di Bandung. Saya selesaikan les dengan baik, nilai dari try out saya selama les sebenarnya cukup untuk daftar sekolah, tapi ...

*senyum nanar mengenang masa lalu*

Sebentar, apa itu TOEFL IBT?

TOEFL mah udah pada tau lah ya TOEFL itu Test of English as a Foreign Language alias tes untuk mengetahui kemampuan berbahasa Inggris kita. Nah TOEFL ini ada dua macam, paper based dan internet based test (IBT).

Paper based itu tes TOEFL yang tidak online, banyak lembaga yang menyelenggarakan tes TOEFL dengan biaya beragam, rata-rata dari Rp 400-600ribu. Soal yang harus dikerjakan pakai kertas aja yang dibagikan, yaiyalah namanya juga paper based.

Nah yang saya ikut preparationnya itu yang internet based alias tesnya online! Jadi kita daftar tes, kemudian akan dikasih jadwal tes, dan kemudian datang untuk mengerjakan tesnya. Online kerasa berat banget karena nggak bisa lewat dulu untuk ngerjain soal yang lain. Per sesi ada break dulu tapi tetep aja panik, satu kali tes bisa menghabiskan waktu 4 jam. Cukup bikin panik sih makanya niat banget ambil preparation course dulu. Karena ada lohhh yang santai dan cuma belajar sendiri di rumah hahaha.

TOEFL IBT ini lebih mahal dari yang paper based. Biaya tesnya sampai USD 180 alias Rp 2juta lebih kalau pake kurs sekarang.

Ini sebabnya, sayang banget kalau mau ambil tes IBT tapi kurang persiapan. Padahal nilai TOEFL dan IELTS itu penting loh. Selain untuk cari beasiswa dan daftar sekolah, banyak juga perusahaan yang pasang nilai minimum TOEFL dan IELTS untuk calon karyawannya *melirik kantor sendiri lol*.

Apa bedanya TOEFL dan IELTS?


Beda tes TOEFL dan IELTS ada di cara penyelenggaraan dan sistem penilaiannya. TOEFL biasanya digunakan untuk tes universitas di luar negeri, beasiswa, peserta sertifikasi internasional, atau murid dan karyawan yang sedang mengajukan visa studi dan visa kerja. Sedangkan IELTS atau International English Laguage Testing System merupakan standardisasi tes keahlian bahasa Inggris di seluruh dunia. IELTS merupakan tes bahasa Inggris paling populer di dunia untuk studi, bekerja, dan migrasi ke luar negeri. Keduanya dijadikan standard internasional dalam hal menilai kemampuan bahasa Inggris seseorang untuk berbagai keperluan.

Nah karena mahal, jadinya persiapan pun harus sebaik mungkin dong! Masa mau keluar uang lebih dari 2juta terus ngerjain tes asal-asalan dan nilainya kecil. Percuma dong nanti nggak bisa dipakai juga.

Jadi di sini aku mau kasih beberapa tips untuk mempersiapkan diri tes TOEFL IBT dan IELTS:

- Persiapkan tes TOEFL dan IELTS minimal sejak sebulan sebelumnya.

- Tonton tayangan berbasis bahasa Inggris atau mendengarkan radio bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan listening.

- Perbanyak kosakata dan gunakan dalam percakapan sehari-hari untuk melatih pronounciation nya.

- Biasakan membaca teks-teks bahasa Inggris yang ditulis oleh akademisi atau jurnal atau surat kabar berbahasa Inggris sebanyak mungkin. Kembangkan teknik scanning dan skimming dalam menemukan informasi dengan cepat dan tepat pada bacaan yang panjang.

- Cobalah menulis esai dalam bahasa Inggris dan minta masukan dari guru atau mereka yang lebih berpengalaman.

- Latihan! Latih diri untuk menjelaskan diri dalam bahasa Inggris, ini untuk membantu kemampuan speaking.

- Belajar intensif dan praktek terus supaya lancar dan tidak gagap melihat bentuk soal yang diujikan.

Kalau dirangkum berdasarkan sesinya, bisa perhatikan tips di bawah ini.

Reading: perhatikan ide-ide utama, ringkasan, informasi penting, kalimat penyisipan, kosakata, tujuan retoris dan ide keseluruhan bacaan.

Listening: pahami ide-ide utama, detail penting, implikasi dan hubungan antara ide-ide. Berlatihlah untuk menjawab hanya dengan sekali mendengarkan.

Speaking: sampaikan ide-ide atau pendapat sesuai dengan topik yang dibahas, dan tidak hanya jawaban “ya” atau “tidak”.

Writing: tuliskan ringkasan apa yang menjadi topik pembahasaan, dan terakhir menulis esai. Biasakan untuk selalu mengukur lamanya waktu berlatih.

Nah, kabar baiknya, ada platform gratis loh untuk kalian latihan. Platform ini disediakan oleh English First (EF) yang sudah didesain sedemikian rupa sehingga penilaiannya bisa sama dengan skor TOEFL atau IELTS. Bisa coba di sini: www.efset.org

Gampang kaannn? Eh nggak ya? Hahahaha. Ya intinya sarannya akan selalu klasik sih, perbanyak latihan! Manfaatkan platform dari EF untuk mengukur sudah sejauh mana kemampuan kita.

Terus terus, penyesalan saya apa tentang tes ini?


Penyesalannya adalah, sampai detik ini, bertahun-tahun kemudian, saya belum kesampaian ikut tes TOEFL IBT. Sebabnya karena dulu saya berpikir ulang, apakah yakin akan diterima beasiswanya? Saya terlalu takut gagal sampai sayang rasanya mengeluarkan uang untuk tesnya sendiri. Padahal kalau nggak dicoba mana tau ya kan?

Dan karena maju mundur untuk tes TOEFL, semangat mencari beasiswa dan kuliah di luar negeri pun perlahan-lahan menguap. Kalau dibilang menyesal ya menyesal, kenapa dulu nggak ngotot aja tes dulu dan apply-apply dulu? Tapi akhirnya saya diterima kerja di tempat yang saya suka, menikah, punya anak, and the rest is history. Sampai sekarang saya galau apakah itu termasuk penyesalan apa bukan? :))))

Jadi kalian yang masih muda-muda, ayo manfaatkan waktu sebaik mungkin. Dunia masih luas, masih banyak yang bisa dijangkau dan diraih. Semangat yaaa!

-ast-

Witch's Pouch Love Me Blusher in Sweet Coral Review

$
0
0

HOLAAAA!

Lama banget nggak nulis beauty ya, aku kan anaknya mood-moodan. Padahal punya banyak barang yang udah dipake dan belum direview. Karena apa? Karena nggak ada waktu foto-fotonya huhu.

Ini pun akhirnya aku bawa ke kantor dan aku foto pagi-pagi di kantor. Kali ini aku mau review blush on!

Aku suka banget blush on i can't live without blush on lol. Kalau lagi pake bb cushion, aku biasanya nggak pakai bedak lagi. Biar nggak keliatan terlalu oily, aku pakai blush on. Pakenya dari tulang pipi sampai hidung huahahahah. Makanya blush on dengan warna natural itu penting banget buat aku!

Sebelum beli ini, aku pake Benefit Dandelion dan itu super! Diganti-ganti juga sama Benefit Posie Tint yang juga super! Kalau pake Benefit, kaya semua make up luntur setelah seharian dan blush on tetep stay pink. Tapi kekurangan Benefit adalah, harganya juga super! HAHAHAHAHAHA. Dan Benefit Dandelion aku udah hit the pan. T____T

Jadilah dimulai pencarian blush on baru yang bisa mirip-mirip Benefit. Punya sih Bourjois Baked Blush Rose Ambre yang bisa stay seharian dan warnanya pigmented banget, tapi saya sayang-sayang karena nyarinya susah. -______- Nggak mahal tapi yang warna itu nyarinya susah banget. Sampai akhirnya di Althea (MY ALL TIME FAV KOREAN ONLINE SHOP!) nemu brand namanya Witch's Pouch. Dan murah-murah yaaaa. Beli deh blush on-nya.

*astaga ini pengantar aja panjang bener*

OKE JADI INI DIA.

WITCH'S POUCH LOVE ME BLUSHER IN SWEET CORAL REVIEW.

Pertama kali, pegang first impressionnya, GEDE BANGET. Ini pasti awet deh laff. Pas dibandingin itu ukurannya sama kaya BB Cushion-nya Laneige. Packagingnya biasa aja sih kaya apa ya. Nggak kaya apa-apa sih, polos dan gambar topi penyihir untuk menekankan witch-nya. Fontnya juga font penyihir gitu. Dan dari plastik murah yang yaaa ... nggak apa-apa sih toh harganya nggak mahal juga lol.





Di packagingnya tertulis:

"Love me blusher gives natural and sophisticated sensation with high adherence and little flyaway powders that complete contour makeup."


Natural yes, sophisticated sensation aku nggak ngerti maksudnya apa lol, high adherence yaaa mayan lah meski nggak sekuat Benefit, and little flyaway NO. Asli ini powdery banget, fall out-nya banyak.




Ya kan. Itu swatch pake jari sih, kalau pake kuas ya dikeprukin dulu la ya atau ditiup-tiup dulu ((( dikeprukin ))). Teksturnya sih halus, tapi banyak yang terbang-terbang kan why yah.

Pas aku coba sapu ke pipi weehhh pigmented banget. Memang tidak bijak menilai pigmentasi blush on hanya dari swatch jari girls. Betapa swatch jari tidak menunjukkan performa maksimalnya. -_____-

Waktu pertama kali pake aku jadinya pakenya tebel banget karena aku pede ini bakalan sheer coveragenya. Tapi ternyata nggak lol. Jadi catet ya, pake tipis-tipis aja.

Ada foto aku lagi pake tapi karena warnanya natural banget jadinya nggak nongol di foto. Fotonya di bawah sinar matahari yang bercahaya terang pula, makin aja nggak keliatan. Good thing sih buat aku karena tujuannya kan emang cari blush on untuk sehari-hari. Kalau buat difoto atau event sih emang kurang tebel, atau pilih warnanya yang nggak terlalu natural sih harusnya.




AKU SUKAAAAA.




- Gede, 11 gram bayangin aja, Bourjois Baked Blush itu cuma 2,5 gram loh.

- Nggak mahal, yaiyalah apalagi gede lol.

- Pigmented

- Ada brushnya dan brushnya nggak sekasar punyanya Bourjois yang kaya ijuk banget huhu maafkan tapi ini kenyataan. Brush Witch's Pouch ini halus banget. Ini aku bikinkan .gifnya.


- Mayan awet. Nggak awet 24 jam banget tapi ada seharian dipake di kantor tetep ada sisa pink nempel kok, nggak ilang amat.


- Fall out nya banyak.


MY FAV KOREAN BEAUTY STORE ALTHEA KOREA. YASSS.  http://id.althea.kr/love-me-blusher


140ribu


YES


4 out of 5

See you di #SelasaCantik berikutnyaaaa! :*

-ast-

#SassyThursday: Rokok

$
0
0


Topik minggu ini banget ya kan. Gara-gara menyebar informasi "harga baru" rokok yang naik banyak, entah seberapa banyak karena nggak ada yang merokok di lingkungan keluarga gue.

Terus ternyata harga baru itu tidak bisa dikonfirmasi pada siapa-siapa alias hoax. Padahal para perokok udah panik sampai nyetok segala, yang nggak ngerokok udah hepi.

Gue nggak anti perokok. Silakan aja kalau mau bakar rokok asal asepnya nggak kena muka dan baju gue. Bau. Apalagi harus deket-deket orang yang bau rokok udah nempel sama bau badan if you know what i mean.

Itu loh, tipe orang yang tangan dan badannya tetep bau rokok mau sebersih apapun dia cuci tangan dan semahal apapun laundry bajunya. Bau rokok basi semacam itu bikin mual banget.

Baca punya Nahla:


Gue bersyukur banget karena nikah sama orang yang benci rokok hahahaha. Di antara ibu-ibu yang nyindir suaminya dengan share info-info soal bahaya rokok, gue sih adem ayem.

JG hates smokers so much he even suggested his office to ban smoking at the office's front lobby and they approved. Jadi sekarang di luar gedung XL nggak ada yang ngerokok lagi, cuma boleh ngerokok di kantin, di smoking areanya. #win

Smoking area ini solusi paling oke sih menurut gue. Lo ngerokok dan asepnya ya kehirup sesama perokok. Yang kasian kalau di rumah punya bayi atau anak kecil. *ya anak gede juga kasian sih*

Karena kan abunya nempel di baju ya, terus sampai rumah meluk-meluk anaknya. Kasian anaknya.

Dan para perokok ini paling jago ngeles. Ngeles mulu kaya guru les. *WHAT* Serba mendadak pun kaya supir metromini dibajak anak STM tawuran. *ini apa sik?*

Kaya mendadak senang mencari udara segar dan nambah-nambahin beban nyuci baju.

"Nggak kok ngerokoknya cuma di luar rumah"

"Kalau ketemu anak ganti baju dulu kok"

Atau mendadak inget sejarah keluarga.

"Kakek gue aja umur 90 tahun ngerokok sehat wal afiat tuh"

Kakek lo ga makan junk food dari SD, broh.

Dan mendadak care sama urusan buruh.

"Kasian tau petaninya" atau "Kasian tau karyawan pabrik rokok"

Padahal buruh demo dihina-dina, kenapa buruh minta nambah upah. Ya buat beli rokoklah. Emang lo doang.

Kemudian mendadak peduli lingkungan.

"Lo nggak ngerokok tapi naik ojek, itu kan polusi"

Ya gue kan nggak ngisep knalpot truk di depan mulut gue. Dan lo meski naik mobil kan kacanya dibuka juga karena sambil ngerokok. Why?

Plus mendadak merasa paling sehat.

"Gue ngerokok tapi hidup sehat kok, gue rajin olahraga"

Ummm, excuse me? Hidupnya kontradiktif amat ya.

Intinya buat gue, kalian yang ngerokok dan nggak tinggal sendirian alias tinggal sama keluarga apalagi sama anak, itu egoisnya sama orang yang bakar hutan dan bakar sampah. Orang lain cuma dapet ga enaknya doang. Kecuali ya kalian tinggal sendirian, terserah kalau itu sih.

Dan sepertinya sia-sia berharap cowok berhenti merokok karena cinta, girls. Liat aja ibu-ibu yang tahunan bujukin suaminya berhenti ngerokok dan suaminya keukeuh. Kalau pun berhenti, ya berhenti karena kemauan sendiri, bukan karena istri. Jadi pesan moralnya bagi kalian yang belum nikah: jangan pacaran sama perokok lol.

See you next week!

-ast-

Tentang Melampaui Batas

$
0
0
[SPONSORED POST]


"Don't limit your challenge, challenge your limit."

Flashback ke lima tahun lalu, saya sampai sekarang masih sering bengong loh. Kok berani ya saya tinggal di Jakarta sendirian?

Waktu itu saya pengangguran, sudah lulus kuliah dan baru saja resign dari tempat kerja saya karena tidak betah. Maklum, pekerjaannya jadi sekretaris, nggak sesuai passion saya yang selalu menulis dan senang mendesain. I told this story a million times and repeat it again and again because that's how my story start.

Intinya saya untuk pertama kalinya #LampauiBatas dengan pergi sendirian ke Jakarta. Saya yang bahkan di Bandung pun selalu diantar ke mana-mana. Saya nekat bermodal Google Maps di Blackberry dan alamat kantor yang jadi tujuan interview. Turun travel dan naik taksi. Berjalan kaki mencari rumah sakit untuk tes kesehatan. Naik taksi lagi dan naik travel lagi. Pulang ke Bandung lagi usai tes penerimaan karyawan itu.

Interview sukses, saya diterima. Saya sangat excited dengan pekerjaan itu dan saya tidak menyadari saat itu bahwa itu mengubah hidup saya sepenuhnya. Saya yang seumur hidup tinggal bersama orangtua kini sendirian di Jakarta. Saya harus mencari makan sendirian, saya harus jalan-jalan sendirian.

(Detailnya ada di postingan ini: Keputusan yang Mengubah Hidup)

Untuk pertama kalinya saya naik TransJakarta (yang ternyata nyaman ya asal tidak di jam sibuk), untuk pertama kalinya saya liputan keliling Jakarta. Keliling kota yang tidak saya kenal sama sekali sudut-sudutnya. Modal Google Maps dan kuota. Nekat.

Gimana nggak nekat, liputan saya itu kadang baru selesai jam 12 malam. Saya sering sekali terdampar di pinggir jalan tengah malam karena susah mencari taksi sementara TransJakarta sudah tidak beroperasi. Sekarang sih enak ya tinggal pesan ojek online, lima tahun lalu?

Lima tahun lalu yang lakukan ya pasrah duduk di trotoar menunggu taksi sambil menulis berita. Atau memesan taksi via telepon. Nggak ada takut-takutnya, maklum jiwa muda, kalau dipikirin sekarang kok ngeri ya hahahaha. Apalagi kalau pulang konser di Ancol, bok saya pernah jam 1 malem terdampar di gerbang pantai karnaval Ancol pulang liputan.

YES, BUKAN GERBANG UTAMA. Gerbang Pantai Karnaval adalah gerbang suram, kecil, dan jalan rayanya sangat berdebu. Ada jalan layang di depannya dan itu sepi banget. Yang lewat jalan itu cuma truk, pesan taksi pun nggak ada yang mau ambil. Tapi dulu bahagia bahagia aja, alhamdulillah selamat sampai sekarang hahahaha.

Memang kadang ada hal-hal yang harus kita lakukan me #LampauiBatas untuk mengetahui seberapa besar keberanian kita menghadapi hidup.

Selain masalah pekerjaan dan tempat tinggal, menikah juga buat saya adalah salah satu momen #LampauiBatas saya. Saya selalu punya ketakutan untuk menikah. Saya takut harus mengurusi rumah seharian dan tidak punya me time. Saya takut harus berhenti bekerja karena punya anak. Saya takut tidak punya kebebasan yang sama seperti saat belum menikah.

Tapi ternyata saya menikah, saya punya anak, dan segala kekhawatiran itu tidak terjadi.

(Baca: Orang-orang yang Bertahan Hidup)


Kalau di dunia blogging, saya sedang push the limit untuk bikin video seminggu sekali. Writing is always in my blood tapi syuting dan edit video belum pernah dilakukan huhu. Dulu pas kuliah ada sih mata kuliah yang harus syuting dan videoan TAPI BUKAN GUE YANG NGERJAIN HAHAHAHA. Kan kelompok gitu, saya giliran bikin script aja, yang syuting dan editnya mah temen saya yang lain.

Dan ternyata dahsyat ya emosi diaduk-aduk banget bikin video itu. Mana harus cantik di depan kamera, harus mikirin topik, plus harus editnya pula. Berderai air mata banget deh. Tapi ternyata saya bisa, so far udah sebulan lebih saya aktif lagi di YouTube dan seminggu sekali setiap Senin masih on time upload video baru. Doakan selalu lancar yaaaa. Ini hal paling #LampauiBatas di sepanjang karier social media saya.

Nulis blog mah gampang, eksis di Instagram? Gampang juga lah tinggal stok foto. Twitter mah twit aja apapun yang diinget dan gunakan Facebook untuk share berita lucu dari Buzzfeed. Tapi update YouTube, wah wah wah, nangis darah. Saya bangga banget bisa bikin komitmen untuk bilang "new video every Monday" because it really pushes my limit. #LampauiBatas sekali!

Hidup ini penuh kejutan. Ketika kita berpikir hidup membosankan, kita hanya belum tahu bagaimana cara agar membuatnya lebih berwarna. Ayo lawan rasa malas dan takutmu, #LampauiBatas kemampuanmu! :)

-ast-

#FAMILYTALK: Anak dan Alam

$
0
0

Lahir di Bandung dan tinggal di Jakarta sejak bayi, Bebe sedikit sekali terpapar alam. Dia tidak punya kesempatan main tanah atau manjat pohon seperti saat saya kecil dulu. Mentok di rumah ibu saya di Bandung, Bebe main di taman bermain dekat rumah yang sebelumnya adalah lapangan voli.

Baca punya Isti:

Taman itu tentu jauh dari definisi “alam”. Ya gimana, tanahnya sudah diganti paving block. Mendinglah ada taman bertanah sedikit di pojokannya untuk melihat cacing. Dan karena jarang bertemu pepohonan, Bebe takut melihat daun yang banyak. Kalau daun pohon kecil di pot sih nggak takut, tapi begitu pohonnya gede, Bebe takut. -_____-

Sebagai ibu-ibu millennials aku merasa gagal. Ibu-ibu millennials kan harusnya lebih dekat dengan alam dan membiarkan anak bereksplorasi dengan alam. Tapi gimana, selain saya juga sibuk, main dengan alamnya harus di mana coba? Di Taman Menteng atau Taman Surapati? Kalau dua itu sih sering.

(Baca: Pengalaman Naik Commuter Line sama Bebe)

Saya dan JG pun berwacana ingin kemping. Tapi kemudian rempong sendiri karena pengen kempingnya Instagram-able. Mau ke bumi perkemahan kok ya pengen tendanya dihias-hias garland warna pastel, pengen bawa kursi lipat warna-warni, pengen ada mobil VW Combi sebagai latar tenda ... KAPAN BIKINNYAAAAA. Nggak jadi-jadi deh pergi kemping karena ribet persiapannya dibanding kempingnya.

Terus pengen glamping, eh taunya tempat inceran udah penuh sampai November. Baca-baca reviewnya makanannya tempatnya doang yang bagus tapi makanannya nggak enak pula apalagi buat anak-anak. Bayar mahal cuma buat foto doang kok ya sayang. Ujung-ujungnya ngemol lagi ngemol lagi. Nggak bosan cuma tertekan karena beban Bebe nggak tau alam hahaha.

Bebe pernah sih diajak ke Floating Market Lembang, main kelinci sampai puas, sayanya jajan sampai kenyang. Meskipun saya kasian plus nggak tega karena kelinci-kelinci itu dibully sama anak-anak. Dicolok-colok mulu pake wortel, dijejelin terus ke mulutnya, ditarik kupingnya, digendong kasar. Huft. Galau abis, mending ngebelain kelinci apa ngebelain Bebe nggak tau apa itu kelinci?

Dan besok Bebe mau ke Kuntum Farm, Bogor. Baru kerasa berat banget nyari alam karena alamnya udah nggak ada. Sampai bela-belain ke Bogor deh biar mainnya nggak di mall terus. Uang yang keluar kayanya sama tapi pengalamannya beda.

(Baca: Traveling with Babies for Dummies)

Saya juga pengen ajak Bebe ke pantai tapi diduga dia akan risih dan nggak mau kena pasir sih kakinya. Bebe itu risihan banget anaknya. Nginjek karpet bulu aja jinjit. Apalagi nginjek pasir, nanti pasirnya nyelip-nyelip di jari, duh saya aja mikirinnya males. Maklum saya sendiri anaknya nggak suka pantai, soalnya panas, gerah dan lengket. HAH. Gimana masa depan Bebe kalau gini.

Apa pindah aja gitu ya ke pedesaan yang dingin dan sepi, punya ayam dan sapi, kemudian saya di rumah baking dan Bebe homeschooling. JG mencangkul tanah agar gembur dan siap ditanami. *WHAT* *brb cari rumah di Lembang* *deket* *anaknya cemen*

Kenapa gitu Bebe harus kenal alam?

Ya biar seger aja. Biar nggak liat mobil sama gedung mulu. Liat sapi kek sekali-kali.

Abis ini pasti pada nostalgia deh, waktu kecil mah liat sapi kerbau kambing gampang blablabla. Manjat pohon di halaman rumah blablabla. IYAAA ini bukannya nggak mau tapi di mana.

Ada ide jalan ke mana biar anak bisa lari-larian dan liat alam? Tapi jangan jauh-jauh dari Jakarta soalnya aku males traveling jauh-jauh apalagi sama Bebe. Capek duluan mikirinnya hahahaha.

-ast-

JG vs AST: Motorcycle vs Beauty Terms

$
0
0

UPDATE: VIDEO ADA DI BAWAH YAAA.

So gaes, kalian tau kan aku anaknya suka nyusahin diri sendiri? Rekor ternyusahin akhir-akhir ini adalah bikin komitmen "NEW VIDEO EVERY MONDAY" di YouTube.

SUSAH BANGET YA AMPOONNN.

Andai saja aku anaknya suka menjilat ludah sendiri, maka sudahlah tidak akan kulakukan wtf.

Me: "duh aku bingung deh mau video apa minggu ini."

JG: "Udalah kamu akui kesalahan, tulis satu postingan di blog kalau kamu minta maaf, bilang aja kamu khilaf gitu janjiin satu video baru tiap senin."

-________-

Karena yunow, syuting video seminggu 3x mah gampang, ngeditnya kan naudzubillah ya. Video minggu ini adalah video JG vs AST, di mana kami bertanya pada satu sama lain. Saya ditanya istilah soal motor, dan JG saya tanya istilah beauty. Yang kalah harus makan makaroni ngehe yang pedes amit-amit sesendok makan.

(Baca: Hal-hal yang baru gue tau setelah sebulan di YouTube ...)

Syutingnya bikin mules, videonya 25 menit, ngeditnya berhari-hari, renderingnya sejam, uploadnya 2 jam.

Pas udah berhasil ke-upload EEHHHHH ADA YANG ERROR. Kusadari setelah mantan aku komen di videonya katanya ada yang error. Hae mantan, makasih ya, kalau ga dikomenin aku ga tau. :(

Jadilah itu video di-private kembali. Abis errornya lumayan lama, 30 detikan dan itu penjelasan soal video dan rulesnya. Nggak nyambung banget jadinya kalau itu stuck dan terputus, aku kan anaknya perfectionist. *sigh* Mau render ulang sekarang juga tapi kan ngerjain videonya di laptop rumah, jadi ya file mentahnya di rumah.

Jadi ya begitulah. Ini jadi postingan alasan doang karena aku nggak upload video hari ini. Hiks. Sebel harus diprivate padahal udah 10 views. *BARU 10 VIEWS KELES*

Besok pagi aku upload yaaaa.

See you tomorrow!

-ast-

UPDATE, SELASA 30 AGUSTUS. INI DIA VIDEONYA.

Nggak Suka Alam dan Lebih Suka Mall? Ini Sebabnya!

$
0
0

Apakah kalian termasuk orang-orang seperti saya, yang lebih nyaman diam di rumah atau di ruangan tertutup yang nyaman seperti mall dibanding harus bertelanjang kaki di pasir pantai?

Saya iya, dan beruntungnya menikah dengan orang yang juga seperti itu. Yang kalau traveling maunya ke kota-kota juga. Bolak-balik ke Singapura untuk kembali duduk manis di foodcourt mall. Atau memilih ke Ho Chi Minh city yang ramai kendaraan dibanding ke Halong Bay yang indah dan serba biru.

Sebelumnya saya ngerasa aneh sendiri. Kok orang-orang bisa bilang “kangen pantai” sampai mau mewek? Kok orang-orang bilang laut adalah vitamin sea sementara saya liat orang foto di pantai aja langsung gerah. Saya risih membayangkan butir-butir pasir menempel di antara sela jari. Saya risih membayangkan harus panas-panasan, lengket, dan silau karena matahari.

Pertanyaan ini terjawab saat talkshow KEB bersama Jiwasraya akhir minggu lalu. Pembicaranya Psikolog Elizabeth T Santosa (yang cantik banget lafff <3). Mbak Lizzie menyebutkan 8 kecerdasan yang bisa dimiliki setiap anak dan bagaimana cara mengasahnya. Surprisingly, ada yang namanya kecerdasan naturalis!

Iya jadi setiap anak punya kecerdasan yang berbeda-beda. Ini 8 kecerdasan itu:

Linguistik: kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif. Cocok menjadi pembaca berita, pembicara, editor, wartawan,dll.

Matematis-logis: kemampuan mengolah angka, menggunakan logika atau akal sehat dengan baik. Cocok menjadi insinyur, peneliti, programmer, dll.

Visual Spasial: kemampuan mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat. Cocok menjadi perancang, arsitek, pelukis, dll.

Kinestetik: kemampuan menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan. Cocok menjadi penari, atlet, mekanik, dll.

Musikal: kemampuan menangani berbagai bentuk musik dan mengekspresikannya. Cocok menjadi musisi, produser, penyanyi, kritikus, dll.

Interpersonal: kemampuan mempersepsi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi, dan perasaan orang lain. Cocok menjadi public relation, negosiator, marketer, dll.

Intrapersonal: kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasar pemahaman tersebut. Cocok menjadi peneliti, psikolog, penulis, dll.

Naturalis: kemampuan mengenali dan mengategorikan spesies flora dan fauna di lingkungan sekitar. Cocok jadi aktivis lingkungan, dokter hewan, dll.

Nah penjelasan Mbak Lizzie di kecerdasan naturalis itu bikin saya agak bengong. Baru tahu bahwa kesukaan pada alam itu juga bagian dari kecerdasan seperti kesukaan pada matematika!

Masalahnya saya suka dipandang sebelah mata kalau bilang nggak suka pantai. Pake ngotot bilang Indonesia indah lah blablabla. Iya tahu kok, pantai dan gunung itu indah … kalau liatnya di foto aja hahahaha. Orang menganggap saya aneh karena mereka menganggap pantai itu relaxing sementara saya mikirinnya aja stres.

Terus diperburuk sama tren traveling. Di zaman di mana semua orang berlomba-lomba untuk traveling dan ngajakin jalan-jalan, saya males maunya bobo aja di rumah hahaha. Kaya kebawa arus pengen glamping, tapi terus baca-baca reviewnya dan setelah dipikir-pikir kayanya saya dan JG nggak akan ngerasa nyaman, bobonya enak nggak ya takut banyak nyamuk, jalannya jauh nggak ya, panas nggak ya dingin nggak ya, makanannya enak nggak ya.

(Baca: 5 Masalah Taman di Jakarta)

Ujung-ujungnya akhir minggu lalu ke Kuntum Farmfield, Bogor pagi-pagi, dan makan siang di Lippo Mall. Damai. Bebe kena udara segar dan ketemu binatang dan makan siang tetep adem dan nyaman di mall.

Jadi buat kalian yang men-judge karena ada sebagian manusia yang nggak suka alam, saya sekarang bisa balik nanya: “emang lo suka matematika?” (kecerdasan matematis-logis) Atau “emang lo bisa ngomong natural di depan kamera?” (kecerdasan interpersonal).

Terus langsung mikir juga, pantes ada anak yang nggak suka banget main di rumput (naturalis) tapi senang menyanyi (musikal). Ada anak yang risih banget megang batu karena kotor tapi pintar main lego (spasial-visual). Semua orang punya kecerdasan masing-masing, tidak fair kalau anak dibilang tidak cerdas hanya karena dia tidak suka matematika dan dibilang tidak cinta Indonesia hanya karena tidak suka main di pantai.

Dan jangan lupa, ada juga ibu-ibu yang suka "ngebolang" jalan-jalan main blusukan sampai ke hutan dan gunung manalah sementara ada ibu-ibu yang sukanya shopping aja ke mall.

Begitulah. Intinya mbak Lizzie sih menjelaskan ini dalam konteks pencarian minat dan bakat anak ya, tapi nggak sabar pengen nulis ini dulu hahaha. Spesifik soal apa yang terjadi sama saya dan alam terutama pantai. Semoga nanti bisa nulis lebih detail soal pencarian minat dan bakat anak sesuai kecerdasan yang dimilikinya.

See you!

PS: Dua hari sebelum talk show ini saya masih galau soal alam. Postingannya bisa dibaca di sini Anak dan Alam.

-ast-

#SassyThursday: Fame and Drugs

$
0
0

Judulnya bronx banget ya. Padahal mah mau ngomongin aa Gatot Bradjamusti dan Reza Artamevia. Betapa Reza pernah sangat terkenal dan sekarang dia ditangkep polisi dan positif make narkoba.

Gue rada mellow gimana gitu ngeliat Reza. She was a fabulous diva back then. Dengan dress kemben yang nggak ketat di bagian dada tapi ngebentuk cup gitu. Baju model gitu ciri khas dia banget. Tipe dress yang akan jadi korban nyinyiran "baju kok gitu amat? kurang bahan ya?"



Jokes yang nggak pernah lucu. *sigh*

Baca punya Nahla:

Dari backing vocal Ahmad Dhani, jadi diva dan lagunya hits, nikah sama Adjie Massaid. Punya anak dua, Zahwa dan Aaliyah udah ngetop dari dulu semacam Rafathar lah ya kalau zaman sekarang. Dan kemudian cerai. Adjie menikah lagi dengan Angelina Sondakh dan kedua anak itu ikut Adjie dan Angel. Ada apa dengan Reza? Katanya saat itu udah ikut aa Gatot?

Kenapa anak-anak yang masih kecil itu tidak memilih ikut ibunya?

Hubungan Zahwa, Aaliyah, dan Angelina Sondakh pun baik sekali. Dulu waktu Twitter awal-awal banget, gue follow mereka bertiga dan mereka bahagia. Sampai blar, Adjie meninggal (too soon, God), Angel masuk penjara.

Beberapa tahun kemudian, ibu kandungnya narkoba.

Kebayang nggak sih. Orang tua lo cerai, bapak lo meninggal, ibu tiri lo masuk penjara, dan ibu kandung lo narkoba.

T________T

Yang gue pertanyakan: kenapa harus make narkoba?

Ya karena pengen aja sis.

Ya nggak bisa dong kaya gitu.

#monolog

Maksud gue ketika lo single, mungkin kekhawatiran lo make narkoba adalah ketagihan terus jadi miskin. Antara ketangkep polisi atau mati sakau (atau ditembak Duterte di Filipina).

Tapi ketika lo punya anak, harusnya mikir lebih panjang dong ya kalau mau macem-macem? Apalagi lo orang terkenal. Jadi anak orang terkenal aja udah berat apalagi ditambah dengan narkoba. Emaknya pun! Kok gue jadi nggak habis pikir.

Ya tapi memang banyak hal di dunia ini yang nggak perlu dipikirkan sih.

Kemarin juga bahas ini di kantor dan muncul dugaan: "pantes aa Gatot dibilang 'guru spiritual' ya, dibikin fly mulu mah kurang pengalaman spiritual apa!"

Hmmm. Iya juga.

Dan tadinya dengan judul itu gue mikir: kenapa ya banyak artis narkoba?

Tapi setelah dipikir-pikir, loh ya pemakai narkoba yang bukan artis juga banyak sih harusnya. Cuma kalau artis jadinya dapet spotlight lebih aja sih.

Lagian berat kali ya jadi artis yang dekat dengan dunia kaya gitu. Ya gimana, jam kerja ga tentu tapi uangnya banyak. Beda sama kita-kita ini yang kerja kantoran, mau party malemnya juga mikir-mikir takut besok masuk angin dan nggak bisa kerja. Nanti dipecat piye?

Salut banget sama artis-artis terutama anak band yang pernah kena narkoba terus sekarang bersih. Macam Slank gitu yang satu band make semua. Atau Ari Lasso yang dikeluarin dari Dewa 19 karena make, ya daripada mempengaruhi yang lain? Atau Hedi Yunus yang disuruh break dulu dari Kahitna untuk rehab. Whoa, berita infotainment tahun 90an banget yah hahaha.

Intinya naon sihhh ngalor ngidul beginiii. Auk ah, udah jam 2.27 pagi jadi maap maap kalau agak ngelantur. Intinya sih prihatin liat Reza. Kasian gituloh akoohhh.

Jauhi narkoba gaes. Mending nonton YouTube gue ajalah di bawah. HAHAHAHAHA.

Cowo-cowo tau ga arti baking, strobing, kabuki, waterline? Cewe-cewe tau ga arti knee down, jump start, dan burn out? Tebak-tebakan, yang gagal jawab makan makaroni ngehe sesendok! Yok nonton yok! *maksa*

See you next week!

-ast-

#FAMILYTALK: Mengajarkan Kebiasaan Baik pada Anak

$
0
0



Mengajarkan kebiasaan baik pada anak itu gampang-gampang susah. Gampang karena ya tinggal dibiasakan. Susah karena siapa deh yang bilang punya anak itu gampang?

Baca punya Isti:

Ini beberapa kebiasaan baik yang saya tanamkan pada Bebe.

1. Cuci tangan dan kaki

Kami bukan keluarga yang hygiene freak banget sampai segala dilap dulu sebelum dipegang Bebe. Tapi kalau habis main di luar, ya harus cuci tangan dan kaki. Di daycare pun diajarkannya seperti itu.

So far so good, namanya anak dan air ya, nggak susah sama sekali nyuruh anak cuci-cuci mah hahaha.

2. Sikat gigi

Ini sempet drama banget. Pernah saya ceritakan di sini:  Gosok Gigi Sama Bebe

Berikut-berikutnya meski pakai odol pun dia kuat pendirian, nggak mau ya nggak mau. Suatu hari ada jadwal dokter gigi di daycare, entah gimana si dokter mencontohkan kalau gigi nggak disikat itu nanti bisa keropos. Dan kebetulan ada anak daycare yang giginya keropos, hitam, dan hancur gitu loh.

Bebe seperti tersadar pentingnya gosok gigi lol. Dia shock kenapa temennya giginya bisa begitu. Sekarang gosok gigi tanpa drama lagi, tinggal bilang aja: nanti giginya kaya xxx loh? Hiiii.

*kemudian mangap* Dan sampai sekarang gigi Bebe utuh semua huhu terharu banget.

#win

3. Meminta maaf

Ini masih peer. Entah anak cowok doang apa anak cewek juga sih? Soalnya Bebe gengsinya udah gengsi cowok banget. Kalau salah gengsi kalau harus minta maaf duluan.

Beuh dibujukin sampai time out maksa dia untuk minta maaf. Tapi nggak selalu sih. Kadang dia sukarela ngasih tangan untuk salaman kalau habis berantem sama temennya.

Kaya kemarin sore, di dalem playpen Bebe lagi berdua main sama temennya, sebut saja Z, umurnya 3 tahun lebih. Dan tiba-tiba Z nangis kejer dan ngambek berdiri ngadep dinding.

Mbaknya nggak tau kenapa tapi jelas kalau Z marah sama Bebe. Akhirnya Bebe disuruh minta maaf dan mau. Z nya ga mau. Bebe suruh peluk, Bebe peluk, Z nya ngambek. Sampai di daycare saya tanya.

Ibu: "Xylo abang kenapa?"
Xylo: "nangis sama xylo"
Ibu: "kenapa sampai menangis?"
Xylo: "dipukul sama xylo"

T________T

Dia tau dia salah karena mukul duluan makanya dengan mudah mau minta maaf. But whyyy harus pukul segala? Gimana cara ngajarin anak biar nggak pukul-pukul? Karena kadang bukan mukul kan tapi nepok nggak sengaja keras banget karena belum tau kira-kira.

Nah kalau Bebe nganggapnya dia nggak mukul (cuma ketepok nggak sengaja), itu nyuruh minta maaf bisa sampai berantem-berantem lah.

T________T

4. Magic Words

The magic words yang selalu disebut orang kan tiga ya, "tolong, terima kasih, dan maaf". Tapi saya punya satu lagi yaitu "permisi". Soalnya kaya nggak sopan gitu kalau mau lewat Bebe bilangnya "awas ibu awas". Otomatis saya ralat "PERMISIIII".

Magic words work best kalau kita contohkan tentunya. Exaggerate tentu saja. Pembicaraan saya dan JG di depan Bebe emang 90% akting excited.

Me: "Appa TOLONG DOONGGG ambilkan minum!"

JG: "Ini ya ibu"

Me: "WAAHHH TERIMA KASIH APPA SUDAH MENGAMBILKAN MINUM UNTUK IBU"

Every. Single. Time.

And it works!

Bebe naturally sudah pakai "tolong dong", "makasihhh", "permisiii", cuma "maaf" doang yang kadang-kadang hahahahah

5. Beres-beres

Anak nggak mau beresin mainan? Bebe mauuuu! Wuhuuu! Karena di daycare dibiasakan beres-beres mainan kan, dan sambil nyanyi! Liriknya gini, nyanyikan pake nada "are you sleeping"

"Beres beres, beres beres, sekarang, sekarang.
Ayo beres beres, ayo beres beres, sekarang! Sekarang!"

SETIAP BERES-BERES, NYANYI! Kalau lagu selesai beres-beres belum selesai, ULANG NYANYI LAGI!

Kalau awalnya dia nggak mau, nggak apa-apa. Ajak aja terus untuk beres-beres sambil kitanya nyanyi. Lama-lama kalau saya mulai nyanyi, Bebe otomatis langsung beres-beres. Yasss!

6. Potong kuku

Potong kuku karena kalau kuku panjang itu sakit banget kalau nggak sengaja kecakar. Dan Bebe tipe yang bangun kalau dipotong kukunya lagi tidur maka harus dicari strateginya.

Udah pernah saya ceritain sih, yaitu dengan bilang di kukunya ada cacing kalau ga dipotong hahahaha. Bebe taunya cacing itu cacing tanah jadi dia serem sendiri dan selalu kalem kalau dipotong kuku.

Malah sekarang jadi nyuruh saya potong kuku terus karena "hiii kuku ibu panjang ada cacing hiii"

Exactly what we always said, words by words.

LOL

7. Goodbye kiss

Saya sama JG tipe yang suka PDA hahaha silakan sebel sama kami berdua. :|

Ya nggak french kiss di kereta atau di eskalator juga sih kaya orang-orang Singapur lol. Tapi peck doang kalau di The Sims mah, muah gitu. Dan itu kami lakukan setiap hari sebelum saya turun dari mobil. Kalau pake motor, ya teteeeppp. Bonus diliatin satpam kantor lol.

Nah sekarang sama Bebe pun gitu. Harus cium sebelum saya masuk kantor. Bebe kadang ceria banget cium, kadang "jangan cium ibuuuu!"

Kenapa anak 2 tahun udah nggak mau dicium ibunya.

T_________T

Well ya, itu beberapa kebiasaan baik yang saya ajarkan pada anak saya. Ada ide lain?

-ast-

Main-main dengan Hewan Ternak di Kuntum Farmfield Bogor

$
0
0

Kuntum Farmfield atau Kuntum Nurseries Bogor itu ternyata seru ya! Jalan-jalan ke Kuntum ini udah jadi wacana sejak Bebe kecil. Sejak jalan-jalan ke Kebun Raya Bogor. Tapi dulu malas karena Bebe belum bisa jalan, males lah belum ngerti pula.

Nah terus karena semakin hari Bebe semakin suka binatang dan hafal hampir seluruh nama binatang (thanks to buku Faunapedia lol) akhirnya memantapkan niat untuk ke Kuntum mendadak! Rencana hari Kamis, Sabtu berangkat. Jangan banyak mikir-mikir lah nanti nggak jadi hahahaha!

(Baca: Bebe's Fav Book + Tempat Favorit untuk Beli Buku Anak)

Malem sebelum ke Kuntum, saya brief Bebe dengan ngeliatin dia blog-blog orang yang ada foto-foto Kuntumnya, jadi dia nggak kaget akan ngapain aja di Kuntum (makanya di opening video dia udah hafal banget mau ngapain padahal baru pertama kali ke sana).

Nggak nyampe 2 jam perjalanan kayanya udah nyampe deh ke sana. Enak banget soalnya tempat di kota, dari keluar tol itu nggak jauh sama sekali. Iyahhh, soalnya di pinggir jalan Tajur. Aku laff banget karena selama ini pengen ajak Bebe ke Taman Safari tapi kok ya stres mikirin ke puncaknya.

dedek dedek kambing yang gemez. 
suami aku gendong ayam aja bahagia
ANGSA! *lupa kapan terakhir kali liat angsa* *apa belum pernah yaaa*

Harga tiket masuk Kuntum Farmfield (per Juli 2016) jadi 40ribu, padahal sebelumnya 30ribu. Anak di bawah 2 tahun nggak perlu bayar. Mahal sih menurut aku karena ya, nggak dapet apa-apa. Kalau di Floating Market Lembang atau Farmhouse gitu kan bisa dituker minuman atau sosis. Di sini nggak dapet apa-apa. Dapet deng, dapet tiket masuk. -_______-

Di dalem bisa beli susu sapi untuk anak kambing (weird i know, kenapa kambing dikasih susu sapi? Nanti dibully sebagai anak sapi gimana? Ibu kambing pasti males pumping nih, pumping dong!) sebotolnya 5ribu aja. Bisa beli juga sayuran dan wortel sebakul untuk kelinci, marmut, dan kawan-kawannya. Lima ribu juga. Padahal yaaa, susunya dari sapi mereka juga. Rumput dan wortelnya juga mengambil dari kebun sendiri tampaknya. Jago bisnis banget yang punyaaaa lol.

serius banget ngasih makan marmut. kalau lagi makan sendiri susah serius. :|
kelinci sayang sayang. multitasking, satu tangan elus, satu tangan tunjuk yang lain
kelinci ini menggigit tangan JG. WHY GOD WHY.
ke kuntum sama kesayangan-kesayangan ini. :*
Pesan moral: DATENGNYA PAGI-PAGI! Karena kalau siang panas. Kami kemarin dateng jam setengah 9an gitu enak deh udaranya pas. Belum ada matahari yang panas banget. Dan agak nggak tega karena semua binatangnya tampak kelaparan. Anak kambing ngembik-ngembik terus dan rebutan susu. Sapi juga moo-nya memelas. Tapi kalau kata JG ya wajar, memang harus nggak dikasih makan dulu karena kan yang dijual adalah experience anak ngasih makan ke binatang. Kalau binatangnya kenyang mah piye?

Binatangnya sendiri banyaaaakkk. Dari ikan, kambing kecil, kambing besar, sapi, kelinci, marmut, tupai, ayam dan segala unggas, sampai kuda. Semua bisa dikasih makan dan dipegang langsung.

Bebe naik kuda lohhhh! Bayar 30ribu sekali puteran yang yaahhh ... deket banget lol. Pertama kalinya Bebe naik kuda. Sampai-sampai dulu kalau main sepeda dia bilang sepedanya sebagai "motor polisi", sekarang dia bilang sepedanya "kuda". Anakku imajinasinya luar biasa muahahahaha.

horse-riding selfie *SOK*
Oiya di foto dan video Bebe tampak pemberani sekali ya. Padahal itu dapet bujukin sampai mau pegang. Percayalah, Kuntum ini isinya anak balita nangis atau kabur dari binatang dengan ayah dan ibu yang bujukin biar anaknya mau ngasih makan hahahahaha.

Terus apalagi ya?

Ada tempat makan nggak sih kok aku nggak merhatiin. *failed* Yang jelas pas makan siang sih kami  melipir ke mall biar dingin karena puanas banget kalau siang. Jangan lupa bawa baju ganti karena setelah main bajunya bau kelinci. Apalagi yang model Bebe gitu segala dipegang, bau kelinci banget bajunya.

Udah sih itu aja. Recommended sih menurutku untuk tempat piknik keluarga yang nggak jauh dari Jakarta.

Cek videonya di bawah ini yaaa. Komen dan like kalau suka! Aku nggak foto-foto banyak karena fokus bikin video hahahaha. Nonton yaaaa!


See you!

-ast-

Selepas ASI, Apakah Anak Harus Minum Susu?

$
0
0

Apakah anak harus minum susu UHT atau susu formula setelah lewat 2 tahun?
Pertanyaan itu datang dari pembaca blog saya via email beberapa hari lalu. Jawabnya ya sesuai pengalaman aja, saya nggak bilang harus atau nggak harus karena saya kan bukan dokter, bukan ahli gizi juga. :)

Karena biasalah ibu-ibu masa kini, seneng banget kontroversi. Soal susu yang dulu nggak pernah jadi bahan perdebatan, sekarang rame bener. Bener nggak sih nggak butuh susu setelah 2 tahun? Kalau nggak minum susu apa nggak kurang kalsium?

*ya maklum ibu-ibu tambah pinter sis* *iya iya*

Sebenernya saya sendiri juga mempertanyakan hal itu sih. Di antara kubu anti susu dan kubu fans susu, saya akhirnya mengambil jalan tengah.

Sebentar, enaknya sih kita bahas satu-satu ya antara kedua kubu ini. Biar mencerahkan lah, brightening gitu (dikata skin care).

Pro susu

Yang ini ibu-ibu yang ngasih susu buat anaknya. Malah sehari kalau bisa dikasih target, harus 3 gelas! Kalau nggak nanti kalsiumnya nggak cukup, takut anaknya jadi pendek dan giginya kurang kuat. Lagian dulu kan kita semua minum susu juga nggak kenapa-kenapa kok.

Anti susu

Yang ini ibu-ibu yang nggak ngasih susu buat anaknya. Sebagian besar karena memang menjalankan pola makan food combining dan jadi tim #KibulanSusu. Anti susu karena naturally susu sapi memang nggak cocok buat tubuh manusia dewasa. Susu hanya cocok untuk bayi, itu pun ASI bukan susu sapi. Lagian susu hanya mengandung kalsium padahal tulang juga butuh magnesium.

*

Saya sebagai ibu-ibu masa kini tentu saja bingung harus ikut yang mana hahahaha. Masalahnya bahkan dokter aja terbagi dua kubu. Dokter siapa dulu nih? Ada dokter yang anti susu, ada dokter pro susu, ada dokter selow nyantai kaya saya hahaha. Jadi ya semua juga bisa bilang "kata dokter gue sih blablabla".

Oke jadi intinya saya sendiri bukan keduanya. Seperti biasa saya ambil jalan tengah ajalah biar aman. Bukan nggak punya pendirian tapi kalau kontroversial gini kan yang bisa kita percaya tinggal diri sendiri dan Tuhan ya nggak?

Jadi gini.

Selepas 1 tahun, Bebe udah nggak minum ASIP karena udah nggak mau. Mulai saya kasih UHT (iyaaa, UHT boleh dari 1 tahun, di kotaknya emang 2 tahun tapi kan itu dalam rangka mensukseskan ASI 2 tahun).

Saya kasih Ultra Mimi (bukan iklan) dan dia mau semua rasa. Selang-seling sehari satu rasa untuk mengenalkan dia ke berbagai rasa dan dia mau semua. Sampai bisa ngomong tuh, 1,5 tahunan, mulai nawar, maunya coklat doang. Udalah kasih coklat doang. Sampai umurnya 2 tahun pas, dia masih minum UHT sekotak sehari.

Beberapa bulan terakhir minum susunya makin banyak. Sehari bisa 4-5 kotak! Tapi setelah ditelaah lebih lanjut, dia minum susunya banyak kalau makannya sedikit. Kalau di daycare makannya banyak (dan ngabisin makanan orang) dia kadang sehari nggak minta susu sama sekali.

Maka akhirnya kalau weekdays di daycare, tetap saya bekalkan susu. Mau diminum silakan, nggak diminum nggak apa-apa, asal makannya habis. Kadang diminum kadang nggak. Kalau di rumah alias weekend doang, karena sudah dipastikan makannya nggak habis, jadi bolehlah minum susu 4 kotak sehari. Kadang pake sereal atau oatmeal biar sekalian kenyang.

Jadi intinya, nggak mewajibkan minum susu dan nggak ngelarangnya juga. Karena yah, secukupnya ajalah, nggak 100% begini atau begitu. Yang jelas saya masih keukeuh sama merek satu itu karena nggak ada garemnya dan gulanya sedikit.

Minum susu coklat setiap hari bikin gigi rusak nggak sih?

Bebe bukan anak yang minum susu sampai ketiduran sih. Dia minum susu di kotak (kalau di rumah) dan di gelas (kalau di daycare) jadi nggak mungkin sambil tiduran hahaha. Anaknya emang nggak mau pake dot dari umur 6 bulan jadi ya gosok gigi lah sebelum bobo. Dan syukurlah nggak ada drama gosok gigi, kenapa coba?

Karena ada anak daycare giginya jelek banget, hancur. Jadi tiap dia nggak mau gosok gigi saya bilangin giginya nanti rusak loh kaya xxx hahaha dia parno setengah jijik gitu liat gigi rusak jadi selalu mau gosok gigi.

(Baca cerita Bebe gosok gigi di sini)


Kenapa susu UHT dan bukannya susu bubuk?

Pernah saya jelaskan di postingan waktu jalan-jalan ke pabrik Ultrajaya, karena kandungan susu UHT lebih baik dan lebih terjaga dibanding susu bubuk. Itu alesan sok-sok an aja sih, alasan intinya mah karena praktis aja. Sekotak sekali minum, nggak perlu bikin dulu, nggak perlu cuci gelas dan sendok. Kalau dibekel ke mana-mana pun praktis banget.

Iya aku nyampah banget gaes maafkan ya bumi. :(

*

Udah sih itu aja. Yang jelas jangan menyalahkan orang dengan pilihannya. Nggak minum susu ya terserah, minum susu ya terserah juga, nggak minta susunya sama kalian juga kan. Hahaha.

See you!

-ast-

#SassyThursday: YouTube Stars

$
0
0
 
Jadi baru aja ada lagi selebgram yang putus. Dia nggak nangis drama sih tapi gue kasian deh jadinya. Mana udah lamaran dan ada videonya di YouTube, kupikir mereka akan nikah. :( Dan karena ya anaknya bukan yang caper banget gitu. Well, itu menurut gue. Tapi kalau hanya karena dia suka pakai bikini terus kalian menganggap dia caper mah ya ga apa-apa hahaha.

Nah terus kemudian saya teringat ucapan seseorang beberapa waktu lalu. Kurang lebih gini "kenapa sih pada suka sama selebgram? Artis aja bukan!".

Definisikan dulu "artis". Kalau menurut lo artis adalah orang yang muncul di TV, itu kan karena lo nonton TV. "Artis" atau "seleb" buat gue ya orang-orang yang ngetop di social media karena gue nggak nonton TV. Hiburan gue ya socmed, jadi fair dong menurut gue kalau mereka dibilang seleb juga.

Baca punya Nahla:

Kalau YouTube, gue cinta YouTube banget! Dari dulu! Dari zaman David Choi dan Michelle Phan masih culun! Gue download entah berapa banyak video-videonya David Choi karena keren banget (di zaman itu).

Sampai sekarang gue punya 2 akun YouTube. Satu buat subscribe YouTubers lokal, satu lagi buat subscribe YouTubers luar. Karena kalau luar gue nontonnya semacam make up, beauty, cover song, reaction video. Sementara kalau lokal topiknya random aja, gue suka nonton apa ajalah yang penting lucu. Dan karena mix gitu interestnya, gue nggak suka timeline gue jadi campur aduk. Makanya niat abis punya dua timeline YouTube lol.

Salah satu YouTube stars alias seleb YouTube yang lagi gue liatin banget itu Young Lex. Bukan, bukan karena dia lagi sama Karin terus. Gue udah liat Young Lex dari sebelum dia akrab sama Karin. Belum lama sih, 2-3 bulan terakhir lah. Itu juga dikasih tahu Nahla. Hahahaha. Kata Nahla "kasar banget, kak!" Tapi sejak kapan rap nggak kasar? :)))))

young lex instagram samuel alexander
source: instagram.com/young_lex18

Dan pas nonton beberapa videonya, ternyata ini anak inspiratif amat! Dia udah tahu passion dia dari kecil banget dan dia usaha banget untuk itu. Nonton video Draw My Life-nya deh. Kerasa banget perjuangan untuk bisa hidup dengan passionnya. Dia juga bukan dari keluarga yang mampu, dia sempet jadi OB untuk bisa biayain kuliah dan sampai sekarang udah ngetop banget tetep tinggal di gang. :)

Cara dia ngerangkul fansnya juga oke menurut gue. Dia bisa ngerti posisi fans yang masih muda, yang maunya tindik kuping, bolos sekolah, dan encourage mereka untuk nggak melakukan itu (dulu) minimal sampai lulus sekolah.

Lagu dan videonya juga bagus untuk ukuran DIY semua ya. FYI, gue zaman dulu emang suka lagu rap-rap lokal gitu. Anak Ardan Radio Bandung pasti akrab lah sama Ebith Beat A atau Alit (Alit da Baong), atau 7 Kurcaci, Fade 2 Black, Saykoji, dan SoulID. Waktu Ebith bikin lagu soal lirik dia dicuri sama Kremlin itu gilaaa, pecah banget. *MAAP YA MASA LALU BANGET CERITANYA LOL* *sementara itu Nahla dengerinnya klasik dan main biola lolol*

Young Lex ini jadi nostalgic buat gue, karena meski sekarang gue dengernya Justin Bieber yang lebih adem, gue tau banget rasanya jadi anak muda yang meledak-ledak dan diwakili sama lagu rap dari grup-grup indie lokal.

Tapi satu hal, seperti yang Nahla bilang, ngomongnya kasar. Dan dia nulis "official" dengan "officialy". :))))))

Ini contohnya. Yang baper dan mau shock bilang "anak zaman sekarang kok gini amat" plis jangan nonton. Karena di judul videonya aja udah jelas tuh explicit.

Betapa zaman sekarang setiap orang bisa mengejar cita-citanya sendiri lewat social media. Gue ngebayangin rapper lokal zaman dulu struggling untuk cari uang dan bertahan hidup dengan passion karena ya gimana. Kalau mau cari uang banyak harus mainstream lewat TV, tapi kalau nongol di TV sebagian idealisme pasti terjual karena mau nggak mau harus ngikutin pasar. Nggak bisa seenak udel.

Kalau di YouTube? Mau anjing-anjingin orang juga kalau emang videonya bagus mah tetep ada yang apresiasi, makin banyak yang nonton udah pasti dapet penghasilan. Yang penting berkarya sebaik mungkin! Kolaborasi dengan berbagai orang! Liat aja Young Lex views videonya jutaan dan dia percaya banget sama konsep kolaborasi, dia kolaborasi sama banyak orang dan itu keren menurut gue.

Makanya gue ketawa waktu ada yang bilang "Anak-anak kaya gitu nanti dicek HRD di masa depan, siapa yang mau memperkerjakan mereka?"

Woh, modal ratusan ribu followers di YouTube dan Instagram mah bisa hidup banget. Siapa yang bilang mereka mau kerja di perusahaan orang di masa depan kalau bisa hidup dengan passion tanpa harus bergantung orang lain? Nih ya, asal karyanya bagus, fans banyak, buka bisnis yang sesuai sama pasar followers mereka. Pasti laku. Kuncinya cuma work haardddd!

YouTube itu second largest search engine in the world loh. Kedua setelah Google (makanya dibeli Google juga). Hampir pasti nggak akan tutup atau bangkrut. Gila, they rule the world! Duh gue mesti bikin satu tulisan khusus nih soal bagaimana Google menguasai dunia hahaha.

Sementara itu di luar sana juga banyak ibu-ibu yang panik "kenapa harus ngomongnya kasar banget sih! Kalau ditiru anak kecil gimana?" Dijawab langsung sama Young Lex di salah satu video dia. Kata Young Lex dari zaman dulu juga udah banyak lagu kasar kenapa sekarang dia doang yang disalahin, di akhir video Jamrud - Surti aja ujungnya "surti f*ck you". Dan Jamrud kurang mainstream apa, muncul di TV loh mereka, video klip Surti itu. Nggak kaya YouTube yang user pilih tontonan sendiri. :)))))))

Dua sisi banget ya kan jadinya. Di satu sisi gue appreciate banget sama kerja keras orang-orang kaya Young Lex untuk berkarya sesuai apa yang dia suka. Sisi lainnya, sekarang gue juga punya anak.

...

Orang-orang semacam ini yang gue kagumi dulu, ternyata agak bikin khawatir juga setelah punya anak hahaha. Kuncinya tetep cuma satu sih, ya dijaga dong anaknya jangan sampai nonton kalau belum cukup umur. Bukan tontonan anak-anak kok itu, jelas ada tulisannya explicit content.

*ngomong gampang bener, punya anak remaja aja belum pernah*

Karena ya, kalau dia udah cukup dewasa dan dia memutuskan untuk jadi jadi rapper mah ya udah nggak apa-apa. Asal yakin sama passionnya sih kenapa nggak? Selama nggak nyakitin orang lain dan bisa jadi inspirasi untuk banyak orang.

Kemudian banyak juga yang bilang "anak YouTube  itu kenapa sih suka ngerasa lebih oke dari artis TV?".

(anak YouTube tok ya secara sekarang artis TV juga punya series di YouTube yang viewsnya tetep gedean anak YouTube asli lol)

Kalau dari sisi kualitas ya sama-sama ajalah. Kan cuma tergantung selera mau suka sama yang mana. Mau yang tayangannya punya peraturan penyiaran atau nggak?

Dan anak YouTube juga nggak semuanya ngomong kasar gitu kan. Meskipun YouTubers luar juga yang kasar ngomongnya emang yang subscribers nya puluhan juta.

Banyak juga kok YouTubers lokal yang manis-manis. Bikin video beauty, parody, atau vlog konyol kaya Jovi Hunter yang bahkan considerate banget. Nggak ngerokok, nggak ngomong kasar di depan kamera meskipun dia mengakui dia sebenernya perokok dan suka ngomong kasar. Aduh aku superlaff deh sama Jovi. <3

Lagian akui sajalah, di mana-mana anak indie lebih ngerasa keren kok dibanding yang mainstream. Bukan cuma anak YouTube, banyak juga band-band yang stay indie, nggak mau masuk label besar karena nggak mau masuk TV dan disetir kapitalisme, disetir permintaan pasar untuk diiringi joget cuci - jemur baju. :)))

Dan mungkin juga karena perjuangannya beda. Ya gimana, semua serba DIY, bikin lagu sendiri, rekaman sendiri, syuting video sendiri, modelnya dia sendiri, ngedit pun sendiri, udah gitu mati-matian cari penonton sendiri. Meski banyak yang udah punya tim, tetep aja timnya jauh jauh jauh lebih kecil dari korporasi TV. Timnya pun temen-temen sendiri. Semangatnya beda. 

Kalau band yang muncul di TV kan berkarya nih, udah gitu jelas diatur sama manajemen akan on air di mana, off air di mana. Ketaker lah sebulan kira-kira akan dapet uang berapa. Lah YouTube? Udah mati-matian bikin semuanya sendiri, masih harus deg-degan "ada yang nonton ya?".

Huft panjang juga ya. Kalian gimana? Punya YouTube stars favorit? Atau masih nonton TV?

-ast-

Althea Birthday Box Haul

$
0
0
[SPONSORED POST]



Hola!

Kali ini aku mau share beauty haul yang tertunda hahaha. Kalau yang follow Instagram aku sih mungkin udah tau ya karena aku udah posting soal haul ini banyaakkk. Di blog sebenernya di-draft dari lama tapi baru sempet posting sekarang. >.<

Salah satu produknya bahkan udah pernah aku review di sini. Apakah ituuuu?

Yak! Althea Korea Birthday Box!



Althea ini tempat belanja produk Korea favorit aku. Udah nggak keitung berapa temen yang teracuni untuk belanja di Althea ini. Saking murahnya!

Ongkirnya pun free untuk pembelian di atas 500ribu. Percayalah, belanja di Althea mah 500ribu bisa banget dapet banyak untuk stok karena harga barangnya bisa cuma setengah dari harga counter di sini. Hati-hati kalap banget deh belanja di sini.



Nah karena spesial ulang tahun, jadinya dapat party kit! Boxnya pun berubah warna pinknya, biasanya pink soft, ini jadi jadi pink fuschia gitu laff. Dapet topi dan balon juga. Meriah banget! :)

Apa aja yang aku beli?

The Face Shop CC Cushion x My Other Bag



INI LOVELY BANGET <3

FYI, My Other Bag adalah brand tas asal Los Angeles yang membuat tas kanvas bergambar parodi designer's bag. Nah My Other Bag kolaborasi bareng The Face Shop untuk bikin case CC Cushion!

Kebetulan, aku suka CC Cushion The Face Shop. Aku pernah review di sini. Bilangnya nggak mau beli lagi tapi ternyata kalau packagingnya lucu mah ternyata aku beli beli juga. :| Shadenya masih tetep sama V201. Totalnya sendiri ada 3 shade, V103, V201, dan V203 plus udah ada SPF50+ PA+++.

Spesialnya, ada bonus cermin dan tas kanvas kecil dari My Other Bag yang match sama case cushionnya. SUPERLAFF!

Witch's Pouch Love Me Blusher



Ini juga udah aku review di sini Witch's Pouch Love Me Blusher in Sweet Coral Review. Sejak aku nulis, sampai sekarang ini jadi daily blush on aku.

Warnanya cantik dan matte jadi nggak menor untuk sehari-hari. Staying powernya juga lumayan oke, nggak ilang banget meskipun dipakai seharian.

Dan setelah dipakai berkali-kali aku jadi makin suka sama brushnya karena lebar dan halus. Worth to buy! Gede banget pun, entah akan habis kapan karena sampai sekarang pun belum cekung sedikitpun karena pigmented banget jadi seoles bisa buat sepipi.

Guerisson 9-Complex Cream



Aku beli ini karena ... penasaran. Karena kulit aku kering banget kan aku jadi sering coba-coba moisturiser hahaha. Dan yang satu ini spesial karena terbuat dari ...

...

Minyak kuda aka horse oil.

Tenang, kuda-kuda ini nggak dibunuh cuma buat skin care kok. Dagingnya dimakan. *loh kok jadi enek bilangnya* Iya di Jepang mah sampai ada sashimi daging kuda loh. Manusia memang menyeramkan. :|

Guerisson 9-Complex Cream ini menjanjikan kelembaban yang bisa meregenerasi, menghaluskan, dan memudarkan hiperpigmentasi dan mengurangi kerutan. Tampak seperti all in one moisturiser kan.

Tapi aku belum pake karena masih masuk antrian. Aku sekarang lagi pake rangenya Vitacreme. Aku harus disiplin ngabisin skin care karena kalau nggak bakalan aku buka terus colek-colek doang, sayang nanti kadaluarsa.

*

Oke itu aja!

Once again, happy birthday Althea! Stay fabulous!

#LampauiBatas Bersama Ayah

$
0
0
[SPONSORED POST]



Kalau bicara tentang ayah, saya bukan tipe yang emosional seperti orang-orang kebanyakan. Sebabnya, ayah saya bukan tipe yang dingin tapi diam-diam sayang dan bekerja keras demi anak-anaknya.

Ayah saya tipe yang terang-terangan menunjukkan rasa sayang. Yang mencium kening dan pipi saya selalu. Yang selalu merangkul saya kalau kami sedang jalan di mall. Yang bisa saya ajak bicara soal pacar-pacar saya. Yang selalu jadi yang pertama mengucapkan ulang tahun. Yang suka melakukan hal-hal konyol dan kadang lebih bikin malu-maluin daripada lucu.

The PDA-style-dad. LOL.

Saya anak pertama dari tiga bersaudara. Kedua adik saya perempuan semua. Jadilah ayah saya satu-satunya laki-laki di rumah. Digelendoti oleh 4 perempuan yang bisa sangat manis kalau ada maunya hahahaha. Yang bisa mengerikan karena tamu bulanan kami hampir selalu datang bersamaan. Tapi ayah selalu jadi ayah yang menyenangkan.

Dari remaja, ayah adalah sosok yang selalu bisa diajak berdiskusi soal apapun. Dari jurusan kuliah, sampai soal politik dan isu-isu sosial. Maklum kami memang menyukai hal yang sama. Ayah kuliah di jurusan yang sama dengan jurusan saya kuliah. Kami sama-sama suka menulis dan membaca. Ayah yang menginspirasi saya untuk jadi wartawan karena ayah pun dulu wartawan.

Saat dewasa, ayah jadi partner untuk bicara soal pekerjaan. Urusan gaji selalu jadi bahan diskusi. Dan ayah selalu jadi supporter utama bagi anak-anaknya.

Ayah rela bolos kerja demi mengantar saya dan adik-adik saat kami KKN di Purwakarta. Ayah selalu meluangkan waktu menjemput kami les ini itu. Saat semakin sibuk, ia selalu mengirim supirnya untuk menjemput kami. Ia yang menyetir sendirian.

Ketika saya jadi wartawan KPop, ayah selalu membaca semua tulisan saya meskipun tidak mengerti apapun soal grup musik Korea. Sekarang adik saya jadi tim kreatif untuk program Asli atau Palsu (ASAL) di Trans7, ayah selalu memastikan diri untuk nonton dan memberi masukan ini itu. Memuji kalau memang bagus. Menyempatkan diri untuk mengunjungi adik saya jika ia sedang casting di sekitar Bandung.

Itu saat remaja dan dewasa. Tapi kalau ditanya apa hal yang paling diingat saat kami kecil? Video ini berhasil membuat saya tersenyum.


Meski ayah memang bukan sosok yang keras tapi ia pun rela melakukan hal-hal yang #LampauiBatas untuk anak-anak perempuannya.

Pernah suatu hari saya dan adik saya mengikat rambut ayah dengan karet jepang warna-warni. Semua bagian rambut kami ikat. Ditotal mungkin ada sepuluh ikatan. Ayah santai diam dan tidak menolak. Setelah selesai, kami tertawa-tawa karena ayah jadi sangat lucu. Apa yang ayah lakukan?

Ayah menggendong kami berdua ke luar rumah dan berjalan-jalan. Dengan rambut yang berantakan dan diikat sana-sini. Kami berteriak-teriak karena malu. Ayah yang diikat rambutnya, kami yang malu. Hahaha. Konyol sekali.

Sekarang saya dan satu adik saya tinggal di Jakarta, jauh dari ayah. Tapi tentu saja kamu punya grup keluarga untuk mengupdate hari ini siapa pergi ke mana. Kami juga video call hampir setiap malam karena ayah dan ibu saya kangen. Kangen sama Bebe bukan kangen sama saya hahaha.

Kalau kalian, ada kenangan apa bersama ayah?

-ast-

PDA, Yay or Nah?

$
0
0


Oke jadi #SassyThursday minggu ini sewajarnya bahas Mario Teguh lah ya karena semua orang ngomongin itu minggu ini. Tapi ... gue sama Nahla nggak ngikutin muahahahahah. Gue bahkan belum pernah nonton utuh satu episode Golden Ways itu. Nggak follow beliau di socmed mana pun jadi nggak punya kedekatan apapun jadi mau nulis apanyaaaa.

Nahla: "nulis soal anaknya aja kak, dia cuma caper apa gimana"

Aku: "masalahnya aku ga tau anaknya ngomong apa lagi selain ngaku-ngaku anaknya?"

Nahla: "aku juga nggak tertarik sih"

HAHAHAHAHAH *failed*

Jadilah kami memutuskan untuk membahas topik yang lebih dekat yaitu selebgram dan YouTubers AG yang senang memamerkan kemesraan sama pacarnya.

Baca punya Nahla:

Bukan, bukan cuma foto ciuman, tapi ciuman dan cuddling sambil ... pegang tongsis demi merekamnya jadi momen indah yang diabadikan di video YouTube astaga hidupnya ribet.

Maklum, sini mah anaknya praktis. Nggak kebayang di Bali maunya leyeh-leyeh terus harus terbebani pegang tongsis gopro. Lagi berendam air panas ... teteup pegang tongsis gopro dengan pose seolah nggak liat kamera. Berat banget hidup jadi YouTubers ya gaes.

Yang dilakukan Anya (tadi namanya sok dirahasiain hahaha) itu bagian dari public display of affection (PDA). Cuma dulu PDA itu offline doang, sekarang bisa banget PDA online. Yes or nah?

Aku sih ... yes.

HAHAHAHAHAHA.

Because since the very first time, I do that kind of things too with JG. Maksudnya kami adalah tipe yang cium pipi bibir di mana aja. Termasuk di depan kantor kalau pergi naik motor dan tentyu saja diliatin satpam. Tapi JG nya suka keukeuh, anaknya posesip emang. Hahahaha.

Sampai sekarang ada Bebe, ya yang dicium sebelum turun mobil jadi dua. Cium sebelum pergi kantor adalah ritual yang belum pernah sekali pun tidak dilakukan. AAAHHHH AKU SAYANG KALIAN BERDUA. <3 <3 <3

Tapi tolong jangan bikin ilfeel itu aja sih. Jangan french kiss gitu lo gengs, kalau di The Sims mah peck namanya. Muah aja cukup. Maksudnya semua kan ada tempatnya, kalau mau PDA, jangan lakukan lebih dari 30 detik atau orang pasti mulai risih liat kalian. Dan itu tidak baikkkk karena semua ada tempatnya. Kalau bebas banget nanti lama-lama ada yang ML di atrium mall kan bisa-bisa ditangkap satpam huhu.

Kalau online? Ya secukupnya juga lah. Asal nggak bikin repot aja. Gue sendiri sih nggak bakal kepikiran sebelum peluk "eh bentar, gopro mana gopro?" Kan nggak bakal inget yah. Ingetnya setelah dilakukan jadi pun pasti adegannya harus diulang nanti nggak natural lagi HAHAHAHA.

Dan sebenernya online ini cuma memperluas audience PDA aja sih. Bedanya dia bisa diulang-ulang dan kalau nggak suka nggak perlu ditonton. Kalau di tempat umum kan memang mau nggak mau keliatan ya. Tapi meskipun pasti ada yang liat, seberapa banyak sih yang liat.

Atau di konser gitu, yang liat kita backhug paling orang yang di belakang dan di sebelah kanan kiri. Yang depan aja belum tentu sadar. Nggak 50ribu orang juga kaya di YouTube.

Dan bedanya, kalau PDA di tempat umum, kita sebenernya nggak peduli mau ada yang liat apa nggak. Kita cuma naturally pengen cium aja misalnya karena dibelikan sesuatu atau dipuji sesuatu atau pamit mau pisah tempat (gue ke event, JG main sama Bebe lol). Tapi kalau di YouTube kan tujuannya memang untuk orang nonton. Jadi yah, sama tapi beda sebetulnya.

Dan ini gimana kebiasaan dan karakter pasangannya sih. Kami memang tipe yang sangat terbuka satu sama lain. Gue sama ayah juga gituuu. Di tempat umum rangkulan dan gelendotan sama ayah. JG juga tipe yang cium-cium mamahnya terus.

Bahkan nulis gini aja jadi kaya PDA ya? Gue yakin yang nggak suka PDA pasti risih juga nulis soal PDA. Ya nggak?

Untuk orang yang memang keep private things private mah yaaa nggak apa-apa juga. Yang penting nyaman aja. Cuma kalau bisa ya liat positifnya aja. Misal liat gue cium pipi JG di eskalator (spesifik). Daripada mikir negatif "dih kaya nggak punya rumah aja", kan mending mikir "love is everywhere ya, nanti mau juga cium pipi suami ah".

Adem kaannnn. Nyahahahaha.

Kalau diliat yang belum nikah atau anak kecil gimana? Ya anak-anaknya dikasih tau dong kalau hal-hal kaya gitu baiknya kapan dilakukan. Komunikasi adalah kuntji!

Kalian gimana? Yay or nah dengan PDA?

-ast-

Ide Basa-basi Tanpa Bikin Tersinggung

$
0
0

Asumsinya bertemu teman lama. Berteman di media sosial dan sering bertegur sapa di dunia maya. Saat bertemu, apa yang harus dibicarakan?

Nggak semua orang bisa basa-basi sementara basa-basi dirasa wajib apalagi kalau bertemu langsung. Mau ngomong apa ya? Mending di socmed bisa bales pake like atau emoji doang. Kalau ketemu?

Awkward moment banget jadinya kan kalau cuma "halo" cipika-cipiki terus diam. Jadi keluarlah kata-kata yang biasanya malah jadi menyinggung padahal yang ngomong kadang nggak mikir dua kali kalau perkataannya bisa melukai.

"Kok gemukan?" atau "Kok kurusan?"--> padahal tidak yakin benar ini orang kurusan atau gemukan, cuma kayaknya aja sih. Ya mana tau, nimbang badan bareng aja belum pernah.

"Kok iteman sih?""Kucel amat neng?" --> none of your business.

"Belum isi aja nih?" *sambil pegang perut* --> percayalah meski bukan saya yang dibeginikan, saya dan suami beberapa kali menegur orang yang berkata seperti ini pada orang lain. Kami bilang "Ibu tidak sopan, ibu tidak boleh bertanya seperti itu." Butuh keberanian luar biasa tapi orang-orang ini harus berhenti.

"Kapan nambah (anak)?" --> situ Tuhan?

Well. Belum apa-apa udah emosi deh jadinya. Tapi yah, tidak semua orang punya kemampuan interpersonal yang baik. Tidak semua orang tahu bagaimana harus bersikap tanpa melukai orang lain.

(Baca: Mempertanyakan Rezeki)

Dan sebagai orang yang memang suka ngobrol, saya beri ide basa-basi yang (semoga) tidak akan membuat orang tersinggung.

Tanyakan kabar

Standar lah ya. Justru setelah tanya kabar ini yang krusial. "Hai apa kabar? *ngomong apa lagi ya* ... krik krik krik"

Tanyakan keluarga yang kita tahu persis keberadaannya atau pernah kita temui atau kita lihat fotonya di media sosial

"Anak yang paling besar kelas berapa sih sekarang? Sekolahnya di mana sih?" --> bisa dilanjutkan tentang obrolan seputar sekolah.

"Ibu apa kabar? Duh udah lama ya nggak ketemu ibu. Ibu masih suka jahit?" --> bisa dilanjutkan tentang obrolan seputar hobi orangtua. Ceritakan juga hobi orangtua kita.

"Adik kamu yang dulu SD itu sudah kerja ya sekarang? Kerja di mana? Oh ya anak zaman sekarang memang lebih suka punya bisnis sendiri ya" --> bisa dilanjutkan tentang obrolan seputar bisnis.

Ingat, jangan tanya yang kita tidak tahu persis. Bagaimana kalau sudah meninggal? Akan jadi lebih awkward lagi.

Tanyakan soal hobi

"Masih suka yoga? Sekarang yoga di mana?" --> kalau nggak ngerti soal hobi dia, ini kesempatan kita untuk bertanya dan belajar hal baru. Saya senaaaanggg sekali ketemu orang dengan hobi yang tidak saya mengerti sebelumnya. Bisa jadi tahu banyak hal baru dan orang yang diajak bicara pun biasanya senang membicarakan hobi dia.

Ide pertanyaan seputar hobi yang kita tidak ketahui sebelumnya:
- Tanya tentang alat-alatnya, belinya di mana, ada produk lokalnya apa harus impor.
- "Ada komunitasnya nggak?"
- "Mahal nggak sih?" atau kalau DIY "belajarnya di mana?"
- "Sejak kapan suka hobi ini?"
- DAN BANYAAAKKK LAGI. Nanti ngalir dengan sendirinya kok.

Kalau kebetulan ngerti soal hobinya, bagus dong jadi punya topik obrolan yang sama. :)

Rumah

"Rumah masih di A? Kan kerja di kota B? Ditempatin siapa sekarang?" --> kemudian bisa bercerita seputar harga rumah atau kontrakan.

"Rumahnya lucu banget deh di Instagram, siapa yang dekor?" --> kemudian bisa mengobrol soal Ikea, dekor rumah, dan online shop Instagram lol

"Rumah orangtua masih di Gerlong?" --> kemudian bisa mengobrol soal rumah orangtua, tinggal dengan siapa mereka, dll.

Pekerjaan (hanya kalau kita tahu persis soal dia masih bekerja atau tidak)

"Eh masih kerja di agency A? Ada yang ngehubungin gue waktu itu nanya job ABCD ..." --> ini kalau kalian blogger atau influencer nyahahahaha

"Neng, katanya resign ya? Pindah kerja atau di rumah aja?" --> PERTANYAAN KRUSIAL, HATI-HATI JANGAN JUDGE.

Jawaban:

A. Jadi ibu rumah tangga. Saran reaksi: "Wah keren euy, saya mah pasti nggak akan sanggup jadi ibu rumah tangga." --> lanjutkan mengobrol soal anak. Hindari obrolan seputar sayang gelar kuliah, sayang karier, dll. None of your business.

B. Pindah kerja. Saran reaksi: "Oiya jadi apa sekarang? Masih jadi wartawan?" --> lanjutkan mengobrol seputar kerjaan.

(Baca: Dunia Tidak Selebar Daun Kelor, Jangan Gampang Baper!)

Dan yang terakhir ini adalah basi-basi yang tidak akan pernah gagal:

Puji (karena semua orang senang dipuji)

Kalau cewek:

"Lipstiknya bagus banget sihhhhh! Apa itu apa itu?" --> lanjutkan mengobrol soal lipstik yang tidak akan selesai meski sudah berjam-jam lol.

"Alis cetar bangeett. Pake pensil alis apa?" --> lanjutkan mengobrol soal makeup dan beauty guru.

"Tasnya lucu amaaatt? Beli di mana sih? Oh di Bandung? Di mananya?" --> lanjutkan mengobrol soal tas dan tempat beli tas lucu.

Kalau cowok:

"Motornya keren euy. Ini modif sendiri?" --> laki gue bisa ngobrol panjang sama orang nggak dikenal cuma ngomongin motor.

"Weh, sepatunya mantep. Lokal itu?" --> lanjutkan mengobrol soal sepatu.

Apalagi ya kalau cowok? Duh gue nggak ada ide kalau cowok mah. Ya kalian para cowok ngomongin apalah yang bisa membuat jadi obrolan panjang.

Kalau orangnya bawa anak, puji anaknya, ajak obrol anaknya.

"Eh cantik/ganteng kelas berapa sekarang?" --> menurut orangtuanya anak pasti cantik atau ganteng kan.

"Rambutnya bagus yaaa keriting" dan kalau rambutnya lurus "Rambutnya bagus yaaa lurus".

KARENA RAMBUT KERITING DAN LURUS SAMA AJA. Jadi harus sama-sama dipuji.

"Wah topinya Ironman nih, suka Avengers nggak?" --> lanjutkan mengobrol soal film favorit.

Kalau orangnya biasa-biasa aja dan nggak puji-able? 

Jangan maksa muji karena biasanya jadi tambah awkward. Ngomongin apa aja bisa sebenernya, saya mah sampai stroller aja bisa jadi bahan obrolan sama ibu-ibu yang nungguin anak di playground. 

Kalau orangnya nggak suka ngobrol dan hanya jawab sepotong-potong?

Ya udah jangan dipaksa ngobrol. Orang pendiam itu kan ada 2 macam. Satu yang bener-bener tidak suka ngobrol dan yang satu lagi suka ngobrol tapi malu. Yang tipe pertama tidak usah dipaksa, ya kaliii masa maksa-maksa orang. Tipe kedua biasanya beberapa menit juga udah cair.

Intinya sebisa mungkin jangan mengomentari fisik dan rezeki.

Bilang orang kurusan atau gemukan atau iteman atau putihan atau nanya kapan punya anak itu nggak ada manfaatnya sama sekali. Nggak bakal bisa berlanjut obrolan juga. Yang ada malah selamat kamu dapet award sebagai orang nyebelin.

Dan memang pertama kali ketemu orang setelah sekian lama itu pasti ada perasaan awkward kok. Santai aja nanti juga cair sendiri. :)

Semoga berguna yaaa.

See you!

-ast-

(Baca postingan tentang kehidupan lainnya di sini)

#FAMILYTALK: Life with Kids

$
0
0

Sering liat kan ya foto-foto yang dishare orang di Facebook tentang kelakuan toddler aka balita yang ajaib? Ada yang coret-coret muka pake lipstik, ada yang ngawur-ngawur terigu sampai satu rumah jadi putih.

Baca punya Isti:


Meskipun (dulu) saya selalu mengeluhkan Bebe adalah anak yang energinya nggak habis-habis, dia adalah anak yang manis.

HAHAHAHAH MUJI ANAK SENDIRI.

Soalnya sampai sekarang, 2 tahun 4 bulan, Bebe belum pernah melakukan hal mengejutkan yang bikin speechless. Ok nggak fair sih ini karena toh kami cuma ketemu dan main malam-malam dan weekend tapi saat malam dan weekend ini Bebe full sama saya atau sama JG dan nggak pernah lepas dari pandangan sedikit pun.

We're that possesive.

Jadinya sampai sekarang belum pernah ada moment kaget karena Bebe mainin lipstik saya atau Bebe tiba-tiba ngeluar-ngeluarin baju atau piring dari lemari gitu. Atau tiba-tiba basah karena main air sendiri gitu. Belum pernah.

Di grup ibu-ibu temen kuliah, pernah ada pembicaraan semacam ini saat membicarakan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi kalau kami playdate karena ada 6 anak kecil cowok. Percakapannya kurang lebih gini:

A: "anak gue bisa-bisa nendang-nendang meja sama siram-siram air minum"

B: "anak gue baru aja ngabisin bedak sebotol buat main salju-saljuan"

Gue: "pada ngapain sikkkk?"

B: "ya gitu aja, nggak perlu alasan, itu kegiatan tanpa tujuan tante icha."

Terus saya mikir. Bebe nggak pernah loh melakukan kegiatan tanpa tujuan. Terus saya jadi kasihan sendiri. T_______T

Tapi setelah dipikir-pikir, mungkin karena dia selalu dapet full attention. I don't blame you ibu-ibu full time mom, ya kali kalau di rumah 24 jam mah mana bisa gue juga full atensi sama dia doang. Ini karena ketemunya cuma dari jam 5 sore sampai waktu bobo, perhatian saya dan JG itu full buat Bebe.

Jadinya ya dia melakukan kegiatan dengan tujuan dan pasti minta ditemenin karena seharian nggak ketemu.

"Main mobil yuk ibu"
"Sepak bola yuk ibu"
"Baca buku yuk ibu"
"Main beras dong ibu"

Ya main beras buat motorik ala-ala itu. Padahal dia bisa ambil sendiri berasnya karena ditaro di tempat beras Tupperware yang tinggal ditarik terus berasnya nongol di laci bawahnya. Tapi dia nggak pernah tuh ambil sendiri, selalu izin dulu sama saya atau JG.

Intinya semua kegiatan dia pasti ada tujuannya dan nggak pernah bikin kaget karena dia selalu bilang dulu.

Rumah jadi berantakan terus nggak setelah punya anak? Mmmm, sebelum punya anak juga rumah berantakan sih hahahaha. Selalu berantakan karena nggak punya waktu beres-beres. Pulang dari Bandung, segala barang yang dibawa itu minimal seminggu lah masih numpuk di ruang tamu.

Capek lah, nggak usah maksain beres-beres kemudian cranky. Mending rumah berantakan tapi bobo lebih lama daripada rumah rapi tapi bobo sebentar. #lifeguide

Kalau mainan sih nggak ya, Bebe anaknya rapi banget. Kalau habis main PASTI beres-beres karena dibiasakan kaya gitu di daycare. Main Hot Wheels sekoper di kasur, sebelum tidur pasti buru-buru dimasukin semua dan disingkirkan dari kasur. Main di rumah orang lain pun dia beresin sampai semua kembali ke tempat semula.

Pernah lagi belanja bulanan di Superindo, kami lapar sekali dan akhirnya duduk di dalam, ada booth yang jual ituloh, kue pukis, risol, dan carabikang. Kami duduk di kursi plastik, Bebe tanya bolehkah ambil kursi yang dekat tembok untuk didorong-dorong? Saya bilang boleh.

Dia kemudian dorong-dorong kursi ke sana kemari (ini ada tujuannya ga ya hahaha selama nggak ganggu orang nggak pernah dilarang sih). Lucunya pas mau pulang, dia kembalikan kursi itu ke posisi semula seperti waktu dia ambil. :))))) Konsep beres-beres melekat banget buat Bebe. Meskipun kadang dia beresinnya asal karena ngantuk atau nggak sabar ingin main yang lain tapi yah, 90% dia main selalu langsung dia beresin.

I guess I'm super lucky. :')

Tapi kalau yang ditanya adakah yang berubah dari kamu setelah punya anak?

Ya selain mendewasakan dan mengubah ukuran gentong sabar, yang jadi sangat jarang kami lakukan adalah nongkrong bareng temen-temen. Dulu hidup saya dan JG adalah main mulu sama temen-temen, nongkrong sampai pagi. Dari mall sampai sevel doang yang penting ngumpul dan ngobrol.

Sekarang nggak pernah sama sekali. Kami hampir tidak punya teman yang rutin ditemui karena yah, di rumah ajalah. Mentok ngemall bertiga aja biar santai, nggak diburu waktu dan bebas mau ngapain aja.

Dan karena ke mana-mana bertiga, jadinya kalau mau ada event atau acara apapun, harus disepakati dulu mau pergi nggak nih? Aku sama Bebe nunggu di mana? Gitu. Jadi maap-maap gengs kalau ada yang pengen main sama kita tapi kitanya nggak bisa mulu. Hidup udah cukup heboh nih huhu.

Udah sih itu aja.

-ast-





Viewing all 727 articles
Browse latest View live