Btw ini posting nggak usah dibaca serius-serius banget ... seperti juga 90% postingan lain di blog ini bahahahahaha. Baca sambil bahagia ya!
IYAAAA, kaya saya semalem bahagia ketiduran jam 19.30 (bilang we setengah 8 malem) dan kebangun segar bugar di pukul 00.33, yesss setengah 1. Bahagia karena ketiduran itu nyenyak, meski di kantor ngantuk pasti ini hahaha.
Dan lagi bangun malem-malem itu malah kepikiran si neng A yang baru melahirkan. Duile jadi topik bener di mana-mana. Pada komen-komen, pada bikin blogpost, saya jadi #triggered banget pengen nulis juga nyahahahahaha.
Soalnya si neng hidupnya sempurna banget dan berusaha keras menunjukkan kesempurnaan itu.
Kubu terbelah jadi 4:1. Cewek-cewek belum nikah atau belum punya anak yang ngetag pacar/suaminya di komentar "sayang, baca ini ya". Kemudian terinspirasi dan menjadikan si neng sebagai #lifegoals 😂
2. Ibu-ibu dengan balita (saya dan teman-teman) yang berkomentar "yaelah lebay amat sisss. nenenin kapan pun di mana pun mah biasa aja keleus"😌
3. Ibu-ibu dengan anak remaja yang ngetawain doang 😂😂😂 "tunggu sampai anak lo ABG" gitu masa, kan saya jadi ikut deg-degan 😂😂😂
4. Yang nggak ngerti dengan segala kehebohan ini "A siapa sihhh? Duh nggak follow!" yes, good for you 😂
Saya sendiri sih ngerasa doi lucu dan jadi bahan becanda banget sama temen-temen karena nulisnya dramatis banget. Jadi sekarang kalau si Bebe maksa gitu ingin sesuatu, pasti bilang ke JG:
"Udalah sayang, biarkan anak memilih jalannya sendiri"Saking puitisnya nulis caption Instagram, si neng mah kucing aja DISETRAP di halaman belakang. Saya sebagai manusia yang lulus semua jenjang pendidikan belum pernah disetrap. Kalah sama kucing neng huhu. Sungguh, neng hidupnya positif banget dan tidak pernah stress tampaknya. Beda sama kita-kita.
*pats shoulder* *siapin galon mabelas biji* *SIRAM diri sendiri biar waras* lolol
Tapi itu loh, semua percaya kan manusia kan nggak ada yang sempurna? Neng itu berusaha keras tidak menunjukkan ketidaksempurnaannya. Seperti misalnya, sejauh ini kayanya (KAYANYA LOH CMIIW) belum pernah tuh curhat bangun berapa kali tiap malem untuk menyusui, eh sori, untuk direct breastfeeding (beda kan ya lol).
Karena mungkin begadang tidak baik untuk kesehatan. Manusia sempurna tidur 8 jam sehari mungkin, termasuk bayi-bayinya.
HHHHH. Nggak bisa temenan lah kita, nggak bisa lah neng masuk group chat geng saya. Nanti kalau kita mau chat ocip-ocip selebgram di jam 11 malem karena itu me time anak udah bobo, si neng nggak bisa ikutan. Ah kurang seru.
Dan ituloh soal anak kalem.Logika si neng adalah: tenang dan rajin komunikasi saat hamil -> gentle birth -> ayah ibu tidak baby blues -> anak kalem.
Serius itu ada hubungannya? Soalnya baca di komen-komennya ada yang bilang "ah saya gentle birth water birth + lotus baby anak saya rewel" HAHAHAHAHA. Iyaaa, saya juga mikir emang nggak ada hubungannya anak kalem dengan ini ono segala rupa itu.
Karena apa? Karena anak dan orangtua itu BEDA-BEDA. Nggak bisa ketok palu, jika begini maka begini. Wow, nggak bisa banget. Kondisi ibu hamil dan anak lahir beda-beda.
Contoh sederhana dari pemahaman ibu-ibu: ASI bisa melindungi bayi dari alergi.
WOOYYY, si Bebe anak saya full ASI tapi pas MPASI makan ayam sama nasi merah aja alergi. Dibawa ke dokter katanya "tenang aja bu, pas MPASI ada yang makan wortel sama apel aja alergi". Bubarlah semua harapan anak ASI risiko alerginya rendah. Alergian banget si Bebe hih. Bukan cuma dairy, ikan segala rupa alergi dia. Padahal nenen banget sampai sekarang mau 3 tahun.
Jadi nggak, nggak bisa pukul rata semua bayi ASI nggak akan alergi. Karena alergi itu genetis, penyakit turunan. Mau ASI apa sufor, ya kalau ada turunan alergi ya alergi. CUMA karena ibu-ibu sungguh mudah men-judge orang bahkan yang tidak kenal dekat pun, maka kalau ada anak sufor alergi pasti dibilang "pake sufor sih makanya alergian". Padahal kalau anak ASI alergian komennya "wah kok bisaaa".
YA BISA. Karena apa? Karena nggak bisa pukul rata semua kondisi anak. Ngerti buibu se-nusantara?
Jadi kebetulan aja anak neng memang kalem. Saya sama JG aja kurang monolog apa pas hamil Bebe, diajak ngobrol terus sampai nyiptain lullaby sendiri saking semangatnya. Suami full support, hamil lancar, nggak muntah sekali pun, rajin senam hamil bahkan jalan pagi dan senam hamil SETIAP HARI di rumah 2 minggu sebelum melahirkan.
Pas lahir? Wow Bebe KALEM BANGET sampai berat badan saya minus dari berat badan sebelum hamil. Kalem banget sampai saya nggak tau siang malem, baby blues nangis terus. Jadi ya, ketawa ajalah kalau hal-hal kaya gitu dihubung-hubungkan. Bersyukur aja neng bayinya kalem. :)
Soal gentle birth jugaSi neng mengkampanyekan 'filosofi' gentle birth adalah yang terbaik bagi bayi dan orangtua.
Yaiya yang terbaik dan ideal karena perempuan mana yang nggak mau lahiran dengan lembut? Mau lah semua orang juga, makanya mereka mengusahakan yang terbaik. Belajar sana-sini, senam hamil aja di beberapa tempat biar ada insight dari bidan lain. Semua gerakan dan tips-tips dicatat biar bisa dilakukan sendiri di rumah.
Maunya mah saya pun jalan-jalan dulu ke mall pas bukaan satu kaya rangorang, tapi gimana, ketuban udah ijo dan rembes padahal baru 38 minggu, nggak boleh berdiri sama dokter. Tiduran deh sampai mati gaya. Padahal catetan nafas harus gimana pas gimana udah hafal banget di luar kepala. Bebe di perut diajak ngomong biar kompromi juga udah banget lah.
Tapi kalau kenyataannya nggak bisa ideal kan harus bilang apa? Harus kecewa?
Dan ya, nggak ada paham atau metode terbaik yang bisa cocok untuk semua orang. Iya perempuan sudah melahirkan bayi sejak zaman dahulu kala, tapi seberapa banyak yang ibu dan bayinya selamat?
Nggak bisa dibantah pertolongan medis menekan angka kematian ibu dan bayi. Apa water birth di rumah yang terbaik? Apa melahirkan vaginal di RS yang terbaik? Di RS dengan epidural atau tanpa epidural?
Buat saya, proses melahirkan terbaik adalah yang bisa mengantar ibu dan bayi dengan selamat. Mau water birth, mau sesar, mau vaginal, mau pake epidural. Mau lahiran jerit-jerit, mau lahiran sambil zikir, mau lahiran sambil WhatsApp-an. Yang penting ibu dan bayinya sehat lah plis. Nggak usah merasa yang begini lebih baik atau itu lebih baik.
*tuh kan jadi judes* *huh*
Btw kalian nonton film dokumenter Babies nggak sih? Udah pernah saya ceritain di sini:
Tontonan untuk Anak. Bayi Amerika, namanya Hattie nggak diperlihatkan proses lahirannya, tau-tau di rumah sakit aja. Kenapa coba?
![]() |
Babies, hattie yang kanan bawah sama kucing |
Karena orangtua Hattie ingin lahiran di rumah, maka mereka lahiran di rumah, kemudian ternyata ada masalah sama nafasnya. Bawa ke rumah sakit deh, dirawat 3 hari dan langsung kena antibiotik. Ini orangtuanya yang ngomong di sebuah wawancara.
Jadi nggak apa-apa mau melahirkan di rumah. Nggak apa-apa banget minta bantuan tetangga masak air mabelas galon. Tapi sekali lagi, jangan seolah karena neng lancar maka semua orang pasti bisa melakukannya dengan lancar. Kan belum cencu. Melahirkan memang proses natural, tapi banyak faktor yang kita nggak tau, bisa dan mungkin terjadi.
Dan (kalau saya sih) cari yang paling aman aja. :)
Satu lagi pertanyaan, katanya bayi si neng cuma nangis 10 menit sehari.Itu diitungnya gimana? Karena bayi baru lahir kan baru ngek sedikit aja langsung lep di-direct breastfeeding dong? Apa kalau nangis dibiarin terus dia berhenti nangis sendiri?
Nggak mungkin kan? kan? KAN?
Kalau ngitung bayi bobo di kamar, nangis, ibu lari ke kamar dan nyampe dalam 2 menit. Berarti si bayi nangis hanya 2 menit. Diulang kejadian yang sama 5 kali, ya bayi cuma nangis 10 menit dong? Apalagi kalau sekasur, baru nangis 10 detik juga udah langsung diangkat kan.
Bagaimana itu urusan menangis 10 menit sehari, ada yang bisa menjelaskan logikanya?
Kalau Bebe nangis terus nggak waktu bayi?
Nangis banget karena dia kolik, kolik karena dia alergi dari apa yang saya makan, padahal saya udah jaga makan banget. Untuk menenangkan kolik maka dia nenen, kalau nenen perutnya makin kembung, kalau perut kembung dia kolik lagi. Saya cuma tidur sejam nenenin sejam, tidur sejam nenenin sejam. Begitu aja sampai 4 bulan. Hahahaha. Traumatis abis.
Mungkin harusnya pas melahirkan saya water birth. Sungguh menyesal. *sigh*
Terus urusan pijat.Pijat katanya biar ayah dan ibu nggak baby blues? Si neng ih tau nggak kalau 3/4 dari populasi papah papah di dunia ini pagi-pagi harus pergi kerja? Kapan atuh mijitnya? Neng mah enak, suaminya ada terus.
Dan bisa pijat bayi sendiri juga biasa aja keleusss. Saya juga sama JG lulus kursus pijat bayi apakah kalian tahu itu? Hahahaha. Sampai sekarang Bebe masih suka tengkurep terus minta dipijit pakai minyak telon. Dan itu biasa aja, temen-temen saya juga melakukan itu.
TAPI SATU HAL YANG MEMBUAT KAMI KECEWA.Neng kenapa pake popok sekali pakai alias diapers sih?
Padahal kami (alias temen-temen saya) udah tertekan banget karena haqul yaqin 100% si neng akan pake clodi dong yang lebih ramah lingkungan. Malah sebagian dari kami yakin si baby akan self-potty trained di umur 5 bulan gitu kan ya secara sempurna banget. Duh kami kecewa ziz, pake clodi kan nggak nyampah dan sesuai dengan nilai-nilai yang neng selalu tanamkan. Ya ribet-ribet nyuci clodi nggak apa-apalah ...
SAID NO ONE EVER 😂😂😂
Endorsement memang sungguh memikat (?) (?) (?)
Soalnya foto sama susu (oke minuman untuk ibu) hamil pun nongol mulu. Padahal susu hamil kan hoax lol. Nggak deng bukan hoax, tapi udah jarang dokter nyaranin minum 'susu' hamil apalagi kalau hamil sehat dan makan bergizi. Di kotaknya aja tulisannya bukan susu tapi minuman untuk ibu hamil hahahaha.
*KENAPA JUDES BANGET SISSSS? Indikasi iri dengki mulai terasa ini. Oke oke! Roger that!*
*
Ya oke di luar semua itu, saya tetep maklum lah, maklum banget euforia baru punya bayi. :)
Neng sebenernya sama aja kaya ibu-ibu lain yang habis melahirkan terus nggak tau mau posting apa di Instagram jadi posting bayinya terus. Ya kaannn.
Cuma kameranya aja bagusan dan fotonya
...
aes thet ic.UDAH AAHHH. HAHAHAHA.
Intinya hidup itu pasti penuh suka dan duka. Ada jutaan cerita dan pelajaran yang bisa kita ambil dari kesusahan orang lain. Dari bagaimana orang itu berjuang, dari bagaimana orang itu bertahan dari segala kesulitan, dari bagaimana cara orang keluar dari masalah-masalah yang dihadapi. Itu yang bisa jadi inspirasi. Bukan hidup 'sempurna' yang dibungkus foto bokeh berfilter indah. :)
Btw sungguh saya nggak bakat elegan. Beda banget tulisan saya sama tulisan caption si neng ya. Ah sudahlah kami beda kasta. Dia aliran almond mylk, saya aliran martabak samyang.
![]() |
@martabakyuk ini enak huhu 160ribu aja gaes plis traktir aku |
Ada yang mau beliin?
-ast-