Quantcast
Channel: annisast.com | Parenting Blogger Indonesia
Viewing all 727 articles
Browse latest View live

Laneige Lip Sleeping Mask Trial Size Review

$
0
0
Laneige Lip Sleeping Mask - Trial Size Review



HAIII HALOOOO!

#SelasaCantik balik lagi setelah 2 minggu libur hahahaha. Nggak perlu alesan kan ya, males mah males aja lol. Kali ini Wina ngereview Laneige Lip Sleeping Mask. Ini katanya enak banget cuma saya mau beli maju mundur.

Eh tau-tau ada versi trial nya dan ukurannya lumayan gini. Murah meriah pun! Kemana aja sissss. Hahahaha.

Oke ini dia reviewnya, simak baik-baik yaaa. Main-main juga ke blog Wina (link di bawah postingan), di blognya banyak review produk skin care dan makeup juga!

3>



💖 Kemasan trial size berupa mini jar yang sangat travel friendly.

💖 Nggak mudah pecah karena kemasan jar dari plastik.

💖 Teskturnya seperti salep thick berwarna pink.

💖 Lembut dan mudah dibaurkan ke bibir dengan jari.

💖 Dipakai sebelum tidur, paginya bibir terasa lembab dan supple.

💖 Mengandung Berry Mix Complex yang kaya kandungan vitamin C dan formula Moisture Wrap yang menjaga kelembaban bibir lebih lama.

💖 Wangi berry yang manis.

💖 Hemat pemakaian karena hanya dipakai sekali sehari sebelum tidur. Saya beli trial size ini sejak November 2016 dan masih bisa digunakan sampai sekarang (Maret 2017)



💔 Harga terbilang pricey untuk lip mask Korea. But hey, it's Laneige anyway.

💔 Untuk trial size, kurang higienis karena harus dicolek.

💔 Kurang efektif mengatasi noda kehitaman pada bibir.



Mulai dari Rp50 ribu (trial size)

Rp270 ribu (full size)



Shopee, Instagram seller, Sephora, Althea Korea, dll



Yes



🌟🌟🌟🌟✰

4 out of 5

Sampai jumpa di #SelasaCantik berikutnya!
Follow Wina di social media dan main-main ke blognya ya!

BLOG | IG: @mrswynnz | Twitter: @mswynnz



#SassyThursday: 5 Font Favorit

$
0
0


#SassyThursday nya rusuh nentuin tema baru jam 7 pagi ini hahahahaha. Sibuk banget dan yah, emang gue sih lagi nggak semangat blogging lol.

Jadi ini dia topik tercemen tapi mungkin kalian mau tau? Font favorit!

Punya Nahla:

Sebagai perempuan, gue lebih banyak beli font dibanding beli sepatu atau tas hahahahaha. Biasanya beli di Creative Market atau diskonan di Design Cuts. Tiap liat font lucu, gue deg-degannya mungkin selevel cewek-cewek yang bawa koper ke midnight sale. 

Font itu mahal, bisa sampai puluhan sampai ratusan dolar! Malah font kaya logo-logo perusahaan gitu ada yang pake sistem license tahunan. Jadi kita bukan beli fontnya tapi nyewa tahunan. Bisa belasan juta rupiah per tahun loh gila nggak. Kenapa mahal?

Karena bikin font itu DIPIKIR. Spacingnya, balancingnya (alah), apalah banyak banget yang harus dipikirin. Makanya para pembuat font amatir spacing antar hurufnya biasanya suka masih error. Nggak sama gitu jadi jelek.

Karena urusan font ini ribet, gue kalau ngincer satu font, itu font bisa gue tongkrongin terus sampai dia diskon. Gue sampai follow Instagram creatornya hahahaha posesif parah. Ini sebabnya gue stres lettering. Gue ngerasa nggak mampu menyaingi para pembuat font ini.

Oke itu beda, bikin font sama lettering itu beda. Tapi gue terlalu sering liat para font creator/designer itu nulis sendiri fontnya. Iya kan pertama ditulis manual dulu kan dan itu bikin iri karena bagus-bagus banget. Rapi banget. Tulis tangan (pake iPad + iPad pencil sih) tapi kaya font, gimana sih ngerti kan ya? Itu salah satu alasan lain kenapa gue berhenti lettering. Lettering gue jelek dan gue males latihan hahahaha.

Tapi kalau ditanya font favorit ... krik krik ... NGGAK TAHU. HUHU. Nggak bisa memfavoritkan beberapa font gitu. Cuma ya, 5 ini adalah font yang paling banyak dipake akhir-akhir ini. Urutannya nggak berdasar kesukaan juga. Apa aja?

Amelian Script
Ini font header blog yang juga dibikin jadi semacam logo dan ditaro di mana-mana termasuk watermark dan kartu nama. Gue beli tapi kalau nggak salah banyak yang kasih bajakannya. -________-

Yang sebel dari font ini adalah, kalau nulis langsung berantakan banget jelek. Jadi ini gue tulis satu huruf satu huruf kemudian disusun.

Carolinea

Handwriting akhir-akhir ini lagi pakai ini. Nggak tau suka aja, nggak terlalu kaku dan nggak terlalu letoy. Cocok buat satu kata satu kata, begitu jadi satu kalimat jelek. Pusing.


Zabaglione


Ini font yang dipake di cover blog post. Biasanya gue tulis term bahasa Inggris yang bukan bahasa sehari-hari dan gue kasih definisinya dengan font Quicksand. Ada di paling bawah. Font ini font paket sama design package apa gitu lupa. Nggak bisa beli satuan pokonya.

Gue suka soalnya handwriting tapi bukan huruf sambung. Berantakan-berantakan rapi gitu.


(Baca: Tips Memilih Font + Free Font!)

Quicksand


Nah ini dia Quicksand. Dia kurus dan banyak versi dari light sampai bold. Suka ini karena simpel dan round aja. Nggak kaku. Buat nulis definisi dan digabung sama Zabaglione yang bold itu kaya cocok banget gitu.


Tide Sans


Ini font paling baru. Beli diskonan cuma 1 dolar apa ya lupa HAHAHAHAHA MURAH ABIS. Yang disuka karena versinya ada sampai 8 deh. Dari yang thin banget sampai thick, italic nya juga rapiiii banget. Tapi belum pake font ini buat tujuan tertentu lol. Kayanya mau dipake buat cover YouTube sih kaya cover YouTube konser Naura (ada di bawah).


Udah itu aja. Ada yang kalian suka? Kalau mau download browsing sendiri ya hahahahahahaha aku males. XD

Kalau mau gratisan dan lucu-lucu itu fontnya Kimberly Geswein. Fontnya Geswein biasanya namanya diawali dengan KG. Tiati perhatiin license-nya ya! Apa boleh commercial atau cuma pribadi. Browsing deh!

See you next week dengan pembahasan yang semoga berguna! :)

-ast-

Beres-beres Rumah dengan (Sedikit) Metode KonMari Yuk!

$
0
0
Iya sedikit aja menerapkan metode KonMari karena saya nggak menerapkan semua tipsnya. Kenapa? Karena ada beberapa metode dia yang bikin saya agak "eh? no way!" HAHAHAHAHAHA.


KonMari ini nama beken dari Marie Kondo, perempuan Jepang yang pekerjaannya adalah konsultan rapi-rapi rumah. Iya, dia konsultan untuk orang yang mau rumahnya rapi terus! Rapi selamanya bukan rapi sekarang besok berantakan lagi KAYA SAYA. Dan saya yakin 90% dari kalian semua yang tidak punya mbak dan tidak punya darah untuk selalu beres-beres hahaha.

BTW INI AKAN PANJANG. 

Marie Kondo ini nulis buku best-seller judulnya "The Life-Changing Magic of Tidying Up: The Japanese Art of Decluttering and Organizing" dan masuk ke daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia tahun 2015 versi majalah TIME. Karena saya lagi beres-beres dan decluttering terus 2 tahun belakangan, saya baca deh buku ini.

Iya saya beres-beres 2 tahun belakangan karena anaknya susah move on. Tapi sungguh, dibanding 2 tahun lalu, barang-barang saya udah berkurang banyak sekali .

Tahun ini juga untuk pertama kalinya kami nggak bikin resolusi tahun baru karena resolusi tahun ini saya justru ingin decluttering sampai selesai dan kalau bisa nggak perlu beli barang nggak penting dan besar lagi. Tapi baru aja Januari udah beli mesin cuci hahaha.


Saya nggak menghitung jelas karena udah terlalu lama ini prosesnya, tapi kalau pakai karung, baju saya, JG, dan Bebe yang keluar aja udah lebih dari 10 karung. Tas entahlah udah berapa banyak banget. Sepatu juga. Dan lemari saya masih tetep penuh. Sudah kosong, sudah lega, tapi saya belum sreg karena masih ada baju yang saya simpan karena sayang aja.

Masalahnya barang-barang yang saya "sayang aja" itu udah saya simpen bertahun-tahun tanpa dipake atau dibuka sama sekali! Terdiam aja tanpa disentuh. Mending kalau rumah gede, ini kan nggak. Barang lama nggak keluar, barang baru makin banyak. Kan sebel rumahnya jadi makin sempit huhu.

Jadi postingan ini saya dedikasikan untuk para hoarder seperti saya yang susah move on dari TAG HARGA BAJU hanya karena baju itu kesayangan dan nyarinya susah HAHAHAHAHA.

Does it spark joy?

Tips utama dari metode KonMari ini adalah, kita harus pegang satu-satu barang dan rasakan apakah barang ini bisa memunculkan 'spark joy'. Iya itu kriteria seleksi nomor satu: does it spark joy?

Kalau nggak ya singkirkan aja alias BUANG. Kita nggak butuh banyak barang kok dalam hidup. Makin sedikit barang, makin lega ruangan tempat kita tinggal, makin damai karena nggak cluttered. Nggak susah cari sesuatu karena kita tahu persis apa aja barang kita. Nggak mudah berantakan.

Ah ya gitulah pokoknya. Nggak bisa banget saya bikin kalimat memotivasi kaya KonMari.

Keep only those things that speak to your heart. Then take the plunge and discard all the rest. -- Marie Kondo
Oke jadi urutan tidying with KonMari method itu begini:

1. Pakaian (termasuk tas, sepatu, kaos kaki, legging, apapun yang kain-kain di lemari)

2. Buku

3. Dokumen dan kertas-kertas

4. Pernak-pernik

5. Barang kenangan

Gimana mulai beres-beresnya?

Sort by Category

Iya jadi bukan by location. Kita kan biasanya kalau beres-beres hampir pasti berdasarkan lokasi dulu. Beresin kamar dulu, dapur dulu, ruang tengah dulu. Metode KonMari tidak menyarankan itu karena begitu selesainya lama dan nggak runtut. Lebih baik berdasarkan kategori dulu. Kategorinya yang 5 di atas itu tadi.

Karena kadang pakaian aja kita nggak semuanya taro di kamar. Ada yang nyasar ke lemari di ruang tengah atau mana gitu. Nggak satu tempat. Nah sebaiknya dibereskan sekaligus dulu semua, baru kemudian disimpan di satu tempat, jangan nyebar gitu.

INGAT: beres-beres berdasarkan kategori, dan mulai lokasikan barang per kategori di satu tempat.

Kata dia sih semua barang harus dijembrengin di lantai terus pegang satu-satu dengan lembut dan mikir apa mau dibuang apa mau disimpan. KALAU GUE LEMBUT MAH GUE SIMPEN SEMUA ATUH LOL.

(Baca: Suka Menumpuk Barang? Hidup Minimalis Yuk!)

Ini detailnya.

1. Pakaian

Lepas tag pada baju. Saya banyak banget baju masih ada tagnya dan kaos kaki yang masih dibungkus. Akhirnya direlakan lah sudah. Mereka bukan milik saya, akan lebih berguna kalau dikasih ke orang.

Yang paling bikin saya susah move on adalah baju-baju waktu muda. T_____T Beli pake uang ayah, belinya mahal, trendi banget pula. Saya kaya nggak rela gitu dan itu digetok sama Marie huh sebel. Dia bilang:

But when we really delve into the reasons for why we can’t let something go, there are only two: an attachment to the past or a fear for the future.

SEBEL. KARENA MEMANG IYA. Akhirnya saya let go, karena ngapain atuh lah nyimpen hot pants atau baju-baju yang nggak mungkin saya pake lagi? Kalau pun nggak pake jilbab juga malu sama umur hahahaha.

Yang beli udah berbulan-bulan dan nggak saya pake juga saya let go. Intinya kalau ada benda yang kalian selalu pikir sebagai "simpen aja nanti juga butuh" itu kemungkinan besar nggak bakalan dipake. Berlaku buat semuanya. *kemudian ngos-ngosan*


2. Buku-buku

Seperti juga baju, buku yang sudah bertahun-tahun "akan dibaca nanti" itu kemungkinan tidak akan dibaca selamanya. Jadi ya sumbangkan aja. Perlakukan buku seperti makanan, ada masa kadaluarsa nya jadi nggak stok makanan banyak-banyak toh?

Buku = makanan ini analogi saya bukan kata KonMari lol *proud*.

Iya jadi nggak beli buku kalau masih punya buku yang belum dibaca. Baca dulu yang ada. Godaannya berat, tapi kalau nggak gitu, kita numpuk buku yang belum tentu dibaca dan buang uang. Percayalah. Masa nggak percaya sama KonMari karena bagian buku ini saya relate banget hahahaha.

Kondo believes people keep books for far longer than necessary.

Jadi kalau buku udah dibaca setengah terus ditinggalin, ya udah berarti nasibnya itu buku emang cuma dibaca setengah. Buku itu harusnya dibeli sekarang dan dibaca sekarang. Kalau beli sekarang dibaca nanti, kemungkinan besar nggak akan dibaca. APALAGI kalau udah beli buku baru. Beli buku baru 3, dibaca 1, beli lagi 3, dibaca 1, terus aja begitu. ITU SAYA. KZL.

Saya sekarang cuma nyisain Harry Potter sama Dan Brown aja. Segala novel udah disumbangin semua karena cuma bikin debu aja. Nggak bakal dibaca ulang percayalah.

Kecuali buku Bebe ya. Buku anak sih dibaca berulang-ulang banget kan. Jadi rak buku di rumah isinya sekarang hanya buku Bebe dan beberapa buku JG. Saya pake Kindle dong. #TeamKindle



3. Dokumen

BUANG SEMUA KERTAS. Hampir semua kertas di rumah itu nggak berguna. Resep yang nempel di kulkas entah kapan mau dicoba masak. Sekalinya masak malah googling. Laporan harian Bebe, struk belanja, materi seminar apalah yang come on, nggak bakal dibaca lagi karena nggak peduli lah. Buang semuanya.

Saya juga punya satu laci yang harusnya isinya dokumen penting kaya Kartu Keluarga, paspor, akte kelahiran, dll. Laci itu pada akhirnya malah jadi tempat naro peta, boarding pass, segala struk belanja yang saya anggap barangnya penting. Saya sampai punya satu amplop isinya struk belanja barang-barang waktu lamaran. Pentingnya sebelah mana auk ah. Sampah.

Kalau di rumah Bandung mah ada satu pouch gede isinya tiket bioskop astaga. Tiket bioskop sejak remaja dengan pacar beda-beda hahahahaha. Sinting sama hoarder apakah saling berkaitan?

Tapi karena saya anaknya menyimpan kenangan banget, akhirnya yang bener-bener sulit dibuang padahal sampah, saya foto terus upload di album khusus di Google Photo HAHAHAHAHAHA. Sampahnya pindah jadi sampah elektronik lol.



4. Pernik-pernik (termasuk perkabelan)

Charger zaman dulu yang hpnya udah entah kemana, kabel charger rusak, dus hp, dan segala-gala dus yang entah kenapa disimpen segala. "Kali aja mau dijual" well kalau kalian tipe yang jual beli sih silakan. Saya hampir nggak pernah jual apapun jadi udahlah buang aja.

Pin, kalung, cincin yang numpuk doang padahal udah nggak suka lagi atau udah patah. Tetep aja disimpen duh kenapa sih gue huhu. Belum lagi masihhh aja beli karet rambut, pin, patch, numpuk.

Dan yang jadi sampah juga souvenir atau oleh-oleh itu. Berapa persen sih souvenir nikahan dari kelas menengah yang bener-bener dipake? Buang aja atau nggak usah terima. Nggak apa-apa kok nolak souvenir nikahan, mbak pagar ayu penjaga buku tamu nggak akan marah. Kecuali yang nikah orkay yang souvenirnya bisa batik mahal atau malah Hermes kaya kakaknya neng blogger sebelah lol.

Karena sampah banget gengs. Gantungan kunci lah, tempat tisu lah, kipas lah mana mah kurang indah kan ada nama pengantinnya. Sekiranya tidak akan dipakai maka tidak usah diterima atau buang aja, kasih ke orang. :)

Oleh-oleh atau hadiah yang nggak kita suka gimana? Marie ngomongnya judes tapi dia benar.

Menurut Marie, hadiah dan oleh-oleh itu takdirnya hanya untuk diterima. Setelah diterima maka "tugas" nya selesai. Buang aja udah lol. Tradisi oleh-oleh ini emang harus dihapuskan sih. Harusnya dibikin aturan sosial bahwa bawalah oleh-oleh dalam bentuk makanan lol.

5. Barang kenangan

INI NIH. Saya punya sekotak isinya ... Kekoreaan. HAHAHAHAHAHA. CD album yang ada tandatangannya (yang nggak ada ttd nya udah saya giveaway in 2 tahun lalu), segala lightstick (sebutkan semua artis Korea yang konser di sini dan di Singapur 2011-2012 dan saya punya semua lightsticknya karena saya lemah banget sama sesuatu yang nyala-nyala huhu), id pers, press release, tiket konser, semua ada di kotak itu.

Akhirnya beberapa bulan lalu kotak besar itu saya bawa ke Bandung dan saya sungguh bangga karena merasa bisa move on dari kotak itu.

KEMUDIAN DIOMELIN MARIE LOL

Marie judes banget sih hih, masa katanya jangan pindahkan barang dari rumah kita ke rumah orangtua. KENAPA DIA TAUUUU? 

*mewek*

Ternyata orang di seluruh dunia cenderung melakukan itu huhu. Rumah sendiri bersih, tumpukan pindah ke rumah orangtua hhhh. 

Saya sendiri udah beres-beres kamar di Bandung sampai lemari kosong. Kardus sepatu isi barang-barang mantan udah keluar semua nyahahahahha. Buku aman, lega lah udah.

Menurut metode KonMari, orang berat let go barang kalau yang ngasih itu orang yang disayang kaya orangtua atau keluarga. Padahal ketika kita tanya mereka boleh ga ini dikasih ke orang? Mereka kaget karena nyangkanya barang itu udah ilang atau apa hahaha.

Foto gitu segala macem udah lah foto ulang terus upload. Sebisa mungkin simpan dalam bentuk digital aja. INI SAYAAA.

Karena ternyata ada yang menerapkan metode KonMari ini untuk digital stuff juga, jadi decluttering juga. Waaaaa saya nggak mau. Mending taro cloud udahlah. Huhu anaknya mencintai kenangan banget, seneng dan bahagia liat barang kenangan. 

Sampai sini aja soal kategori. NEXT!

*

Inti dari beberes ini adalah set satu tempat untuk setiap barang dan pastikan kalau abis pake, simpen lagi di situ. Wow tips yang berguna sekali lol. Emang ada yang belum tau? Saya mah percaya bakat aja, bakat rapi sama bakat nggak rapi hahahahaha.

Terus beberes lah sendirian gengs, jangan ditontonin orang karena GANGGU. Baru mau buang apa malah disautin "kok itu dibuang?" atau "eh kamu dapet itu susah banget loh masa dibuang?" ERGH. Udah sendirian ajalah.

Satu lagi tips Marie, dia simpan semua barang vertikal dan tidak ditumpuk. Emang sih lebih gampang diambil tapi dia bilang sayuran di kulkas aja dia taro ya berdiri wow. Ain't nobody got time for that. 😂

Yang saya nggak setuju dari Marie adalah dia menganggap tidying ini adalah ritual. Make tidying a special event, katanya. Kalau bersih-bersih jangan pake daster, dia bersih-bersih itu dandan, pake dress, dan pake blazer. Biar rumah ya merasa dihormati. T_______T

Dia juga ngajak ngobrol rumahnya, ngajak ngobrol semua barangnya, bilang terima kasih sama kaos kaki karena udah kerja keras nemenin dia seharian. Dia juga kosongin tas ya tiap hari setelah pulang ke rumah duh ribet sis, nggak punya toddler ya lol. itu pun tas dan barang-barang di dalemnya diajak ngomong karena barang kalau diajak ngomong jadi lebih awet. OKAY? Saya males kali deh ah basa-basi sama barang hahahahaha

Dia juga percaya kalau beres-beres rumah itu bagian dari detoks. Banyak yang mencret-mencret dan jadi kurus setelah bersihin rumah masaaaa? Dia bilang dia nggak bisa buktikan ini secara medis. Yaiyalaaahhhh.

Jadi udah organizing ala KonMari banget nih sekarang?

Oh tentu saya belum sepeduli itu lol. Nyobain cara lipat baju metode KonMari sih ya tapi belum disusun vertikal. Saya cuma mengambil faedah KonMari bahwa barang yang udah lama nggak disentuh itu bisa DIBUANG loh. LOL

Kalau nanti rebound dan rumahnya berantakan lagi ya nggak apa-apa diberesin lagi aja. Yang penting minimal barangnya lebih sedikit dari sebelumnya ya kaaann.

Lagian masa semua orang ngatur rumahnya harus sama ah! Aku kan anaknya nggak suka sama-sama sama orang lolol.

Apakah jadi berhenti beli barang? YA NGGAK JUGA LOL. Tapi intinya adalah let go barang lama. Banyak yang lebih butuh 10 karung baju saya dibanding ngejugruk di lemari doang. Buku kan lebih berguna kalau disumbangin. Bahkan kardus bekas aja bisa jadi uang buat tukang sampah kan. Gila sih kardus HP aja nggak pernah buang sama sekali, baru dibuang sekarang huhu. Dari Blackberry Javelin loh bayangin aja.

*

Segala urusan KonMari ini bikin saya jadi dikit-dikit beres-beres terus. Kemudian dipatahkan JG.

JG: "Ah gara-gara konmari nih kamu jadi beres-beres terus"

Saya: "Ya biar rumahnya rapi aja, ini buktinya banyak 'sampah' banget kan rumah kita. Banyak yang nggak kepake dan aku keluarin"

JG: "Emang kenapa kalau rumah kita banyak 'sampah'? Buktinya dulu aja kita bahagia meski rumah kita banyak sampah."

HMMMM IYA JUGA.

*berhenti beres-beres* lol

-ast-

#SassyThursday: Hidup Tanpa Uang

$
0
0
Dih judulnya click bait banget ya, hidup tanpa uang cash maksudnya hahahaha.


Iya gengs jadi setelah gue pikir-pikir, gue termasuk jarang banget pake uang cash. Makanya kemarin panik karena kasus ATM ilang terus harus urus surat kehilangan ke kantor polisi. Yang bikin speechless bapak polisi dan mbak bank adalah, itu ATM ilangnya udah setahun yang lalu. Februari 2016 tepatnya lol.

Baca punya Nahla:
Baru panik setelah setahun karena tiba-tiba internet banking mandiri ganti tampilan dan dia minta OTP (one time password) via sms. Sms-nya ke mana? Ke nomer gue yang diambil orang tentunya.

Kalau mau ganti no hp gimana caranya? Harus via atm nggak bisa via customer service di bank! Wow. Sungguh HARUSNYA bisa lah ganti-ganti data gitu via internet banking. Gimana kek security-nya. Masa harus via atm?

Mbak bank: "yah mbak, itu kantor polisi deket, naik angkot paling 3ribu, gampang kok bikin surat kehilangan itu"

Gue: "tapi saya nggak punya uang cash buat naik angkot"

*mbak bank speechless*

Terus akhirnya gue balik kantor (banknya sebelah kantor doang sih) dan mengais-ngais recehan buat naik angkot. Gue nggak tega pesen ojek karena deket banget, nggak nyampe 500 meter tapi males jalan duh Jakarta panas. *yawn*

Mana waktu itu abis gajian huuu kesel. Apa kabar kehidupan online shopping gue hiks.

Kok bisa sih setahun hidup tanpa tarik uang cash?

Iya gue juga nggak sadar itu atm udah ilang setahun lebih sebulan. Sebabnya karena itu atm gue, gaji di situ semua. Tapi ternyata bisa banget cashless!

Jadi biasanya pas gajian udah langsung isi GoPay buat ongkos dan jajan GoFood. Ini wajib karena jadinya irit banget. Jauh lah kalau dibanding bayar pake cash. Iya sih lagi promo tapi GoJek dan Grab selalu promo ganti-gantian kok, pakenya ya yang lagi promo aja hahahaha. No such thing as loyal customer lah, emak-emak mah maunya irit!

Kalau GoJek aplikasinya error tinggal pake Grab, udah konek ke kartu kredit. Belanja dan beli apa-apa online udah. Untuk apa atm?

Malah kemarin baru aja gue beli Vanish (sabun cuci) online nyahahahahaha. Padahal katanya di Indoma*et depan kantor aja ada. Tapi kalau bisa langsung ada di meja kenapa harus nyebrang jalan? Kan panas! 😂

Jadi gue jaraaanggg banget pegang uang cash. Gue bawa uang cash kalau JG nggak masak bekal makan siang. Jadi harus titip makan siang ke OB kantor kan, mas OB belum terima pembayaran via transfer sih ah lol.

Selain makan siang, kami butuh uang cash kalau belanja ke pasar doang. Tapi ya udah sebelum ke pasar ambil dulu di atm. Atm JG hahahahahaha ya atm suami lah kan gue dinafkahi 😂😂😂

Dan gue hepi banget sama hidup cashless begini. Bisa pake dompet kecil aja karena isinya kartu-kartu doang. Kalau ada apa-apa ke rumah sakit juga tinggal pake kartu asuransi, gesek selesai. Praktis banget kan. Coba kalau pake uang tunai, udah mah uangnya lecek, harus dilurus-lurusin dulu sebelum masuk dompet. Terus uangnya bau, tangan kotor.

TERUS CEPET HABIS HAHAHAHAHAHA.

Iya kenapa sih kalau pegang uang cash jadinya jajan terus. Jadi titip-titip mulu jajan sama OB, pempek lah, cendol lah. Meski kadang kalau lagi nggak punya uang cash juga gue pinjem duit temen kantor nyahahahaha. Tapi minimal nggak seboros kalau pegang cash sendirian.

Dari sisi kelemahan, hidup cashless ini hampir nggak ada kelemahannya. Lebih praktis, lebih tercatat kita habis beli apa di mana, lebih gampang dikontrol. Dari sisi pemerintah juga emang terus-terusan kampanye non tunai kan. Karena uang fisik itu maintenance-nya susah plus lebih mudah dikontrol. Siapa transfer ke mana beli apa itu ketauan langsung.

Udah sih gitu aja. Kamu #TeamCash atau #TeamCashless?

-ast-

PS: Follow Instagram gue donggg @annisast, gue lagi males banget nih nulis blog. Akhirnya nulis di Instagram aja, tulisan pendek 5-6 paragraf. Kadang inspiring sampai yang likes banyak banget, kadang cuma nyebelin aja share jajanan hari ini di hashtag #JajanToday. CUS!

Anak dan Orangtua

$
0
0
Seminggu terakhir lagi heboh banget di timeline tentang anak yang tuntut ibunya yang sudah 83 tahun. Tuntutannya nggak main-main, Rp 1,8 miliar! Terus 90% komentar adalah: anak durhaka! Nggak tahu diri!

Oh well.


Yang saya lakukan pertama kali tentu mencari tahu ada apa. Ini kan kasus "unik" ya. Nggak tiap bulan ada anak nuntut orangtua, jadi pasti ada apa-apanya. Dan semakin banyak saya membaca, semakin saya tidak ingin judge siapa-siapa.

Apalagi sejak baca pernyataan si anak, wawancara khusus dengan Kumparan, kalau dia ingin memberi pelajaran pada keluarga yang selama ini selalu memanfaatkan sang ibu.

Khayalan saya begini. KHAYALAN LOH YA INI. *BOLD CAPSLOCK*

Si ibu adalah ibu zaman dulu. Pertama usianya memang sudah sepuh kan, kelahiran 1934 bayangin aja. Umur si ibu 83 tahun, sementara umur Yani (anak yang menuntut) 53 tahun. Beda usia 30 tahun.

Sementara Yani anak kesembilan dari 13 bersaudara. Berarti si ibu menikah muda, langsung punya anak banyak. Ya ibu saya aja nikah umur 25, nenek saya nikah umur 25, saya nikah umur 25. Ini 30 tahun anaknya udah 9 kan.

Mungkin, mungkin dalam perjalanannya si ibu tidak bisa selalu adil. Banyak kan anak sakit hati sama ibunya dan ibunya nggak pernah tahu itu. Mana mah nikah muda dengan banyak anak. Plus anak-anak juga merasa ibunya kaya raya (ini asumsi) jadi memanfaatkan ibunya untuk pinjaman ke bank segala macem. Si ibu dalam rangka "sayang anak" jadi nggak bisa nolak anaknya mau apa.

Cuma Yani ini yang bener usaha, jadi dia sebel sama sodara-sodara lainnya yang selama ini hidup enak doang memanfaatkan si ibu. Sampai Yani dan suami nutup utang kakaknya dulu lah, dikasih kerjaan dulu lah. Selalu ada sodara kita yang nyebelin kaya gitu kan?

Selalu ada anggota keluarga yang terbiasa hidup enak dari orangtua dan merasa selalu ada keluarga yang bantu, jadi hidup enak-enakan. Usaha ganti-ganti, kerja berat dikit ngeluh. Ngutang mulu ke anggota keluarga yang lain. Ngerepotin mulu tapi usaha nggak keliatan. Makanya Yani ini kesel, dia ingin kasih pelajaran sama kakak dan adiknya yang selama ini selalu ngerepotin.


*KHAYALAN SELESAI*


Tulisan setelah ini harap dibaca pelan-pelan. Pelan-pelan ya. Dan saya (seperti biasa) tidak bicara soal agama, saya bicara dari sisi manusia. :)

Satu yang jadi pikiran dan cukup mengganggu saya adalah, kita selalu melihat dari sudut pandang anak durhaka pada orangtua. Pernahkah kita berpikir sebagai orangtua, bahwa kita juga mungkin "durhaka" pada anak?

Apakah semua orangtua menjalankan perannya dengan sangat baik sehingga kita bisa langsung judge semua orang yang tidak baik pada orangtua sebagai anak durhaka? Anaknya keterlaluan, memangnya seorang ibu PASTI tidak keterlaluan pada anak?

"Ya kan orangtua udah ngurus kita dan biayain kita sejak bayi" TRUE. Itu benar. Dan ini tidak perlu dijawab dengan "apa anak pernah minta dilahirkan?" no, tidak sesederhana itu. Tapi ini bisa dirunut sejak awal sekali, sejak kita menikah.

Kita lihat dari sudut pandang kita sebagai orangtua.

Kita menikah, siapa yang bahagia saat strip dua muncul? Siapa yang sangat bahagia belanja peralatan bayi, survey rumah sakit, senam hamil? Sebagian besar orang pasti bahagia lah. Sebagiannya lagi yang kebobolan. Alih-alih bahagia biasanya mereka stres lol.

Siapa yang bahagia ketika anak pertama kali bisa berguling? Bisa jalan? Bisa ngomong "mama" pertama kali? KITA KAN. KITA BAHAGIA. Kita beliin mainan macem-macem dengan alasan biar anak bahagia, padahal kita beliin anak mainan karena kita bahagia liat anak main dengan tenang. Liat anak bahagia punya mainan baru.

Jadi logikanya tolong dibalik, bukan kita yang membuat anak bahagia kemudian suatu hari nanti si anak harus membalas itu. Tapi kita bahagia karena punya anak, kita bahagia melihat anak kita makan enak, kita bahagia melihat anak kita punya sepatu baru. Kita bahagia karena punya anak, bukan justru anak yang bahagia karena kita. Nangkep kan ya?

Ini jadi melandasi pertanyaan berikutnya: sebagai orangtua, pamrih kah kita?

Masuk akalkah jika suatu hari nanti kita marah pada anak yang sudah dewasa "Durhaka kamu sama orangtua! Siapa yang ngasih makan kamu dari kecil?!"

Kok jadi pamrih gitu. Kalau nggak mau ngasih makan ya jangan. Kalau nggak mau urus ya titip panti asuhan. Ini kan kita kasih makan anak juga dengan bahagia, MPASI aja dihias-hias dan share di Instagram. Kita rela melakukan semua itu kan? Karena itu hal yang bikin kita bahagia kan?

Jadi mari bercermin sama-sama. Beri yang terbaik untuk anak dan jadilah yang bahagia pertama kali saat ia meraih mimpi-mimpinya. Ayo semua mulai investasi dana pensiun jadi ketika pensiun, kita tidak terlalu merepotkan anak. Apalagi kalau anak sudah berkeluarga.

Dan ya, meski demikian, bukan berarti jadi pembenaran untuk tidak sopan dan tidak berbuat baik pada orangtua loh ya. Berbuat baik lah. Kalau sudah kenal bertahun-tahun kita juga pasti suka berbuat baik kan pada orang lain dengan alasan "udah kenal lama banget". Apalagi sama orangtua? Udah kenal sejak lahir kan.

Kecuali kalau orang yang sudah kita kenal lama ini suka KDRT misalnya. Ya udahlah gimana lagi. Mungkin lebih baik kalau ditinggalkan aja. Hiks. Ini salah satu kasus "keterlaluan" kan. Kalau si ibu suka nyiksa sih menurut saya udahlah tinggalin aja. Nggak sehat, nggak berarti tetep harus dihormati karena udah udah ngelahirin kita. Dia aja nggak menghargai kita sebagai manusia, untuk apa kita menghargai dia?

Khusus buat para orangtua dengan balita: jangan juga terlalu manjain anak. Sekarang anak nggak dikasih jajan nangis kemudian dikasih, 15 tahun kemudian nggak dikasih motor bisa-bisa bunuh ibunya karena tidak terbiasa dengan rasa kecewa.

Udah gitu aja. See you!

-ast-

Mengubah Mimpi

$
0
0
Abis baca postingan mbak Ira soal bagaimana kehidupan sosmed dan urusan belanja, gue juga jadi pengen ikut curhat. Sebabnya apalah lagi kalau bukan konser Coldplay yang harus dilewati begitu saja wahahahahahaha.



Ini udah sempet gue ceritain dikit sih di Instagram (klik dan baca captionnya!). Betapa gue sedih sih nggak nonton Coldplay, tapi nggak galau banget. Sedih lah karena Coldplay gitu loh! Si Bebe aja namanya dari album Coldplay!

Tapi gue sadar diri dan nggak menyesali sampai cranky karena keputusan tidak nonton itu adalah keputusan yang gue ambil dengan sangat sadar. Bukan yang pengen terus nggak punya duit atau dilarang suami hahaha.

Duit ada lah, mampu lah ya nonton konser mah. Cuma kan sayang, sayang aja keluar uang segitu buat nonton konser. Belum tiket pesawat dan hotel kan. Sementara gue masih punya utang KPR, dana pendidikan baru 3/4 jalan, dan dana-dana lainnya sebagai akibat kita memilih jadi orangtua lol. Harus diakui lah, setelah punya anak dana-dana itu mendadak jadi diatur ulang dan dipikir ulang kan.

Terus gue antara bangga sama miris sama diri sendiri karena gue memilih untuk nggak senang-senang impulsif demi diri sendiri. Beda sama beberapa tahun lalu.

Beberapa tahun lalu gue gajian sendiri ya diabisin sendiri kan. Nonton konser ke Singapur minimal abis lah 4jutaan mah. Tapi gue nggak mikir panjang, masih pake belanja dan beli merchandise pula.

Padahal artisnya juga ke Indonesia dan pas di Indonesia gue nonton lagi konsernya karena harus liputan, artis yang sama. Sebut saja Bigbang lol. Abis liputan hari pertama besoknya gue BELI LAGI tiket untuk nonton konser hari kedua. Kalau dipikir sekarang mah GUE GILA APA GIMANA. HAHAHAHAHA

Dan gue bukannya kaya loh ya, emang dulu nggak punya tabungan aja. Punya tabungan hanya untuk dibelikan sesuatu, jadi beneran nggak punya duit nganggur banget. Nabung ah beli iPhone, nabung ah nonton konser, nabung ah beli sepatu. Begitu siklusnya. Yang mana lucu-lucu aja sih DAN bahagia huhuhuhu.

Kalau sekarang punya duit 4juta nganggur duh mending masuk dana darurat yang juga masih belum tercapai seperti juga dana pendidikan HAHAHAHAHA. SD mahal, aku sebal. SMP dan SMA pun mahal. Apalagi kuliah. Lha daycare aja mahal. T______T

(Baca: Tahap Menyiapkan Dana Pendidikan Anak)

Terakhir gue nonton konser itu konser solo G-Dragon 2012 ya? 2012 apa 2011 sih lupa. Konsernya masih di MEIS Ancol, gue nggak liputan tapi emang sengaja aja mau nonton kesayangan, beli tiket festival. Berapa ya harganya Rp 1,5jutaan lah. Tapi itu baru mau nikah, boro-boro punya anak. Kalau sekarang gue lebih suka uang-uang itu jadi angka di tabungan. AKU KENAPA. APA AKU DEWASA. MENGAPA AKU DEWASA LOL.

Betapa anak bikin mimpi-mimpi jadi berubah. Segala hal yang dulu bikin gue hepi ternyata nggak lagi bikin gue hepi. Betapa anak bikin keuangan gue lebih tertata. Ya lo bayangin aja dulu gue beli sepatu seharga setengah gaji sebulan. Itu gimana caranya coba? Masuk akal ga?

Masuk akal dong.

Karena semua orang punya cara membelanjakan uangnya sendiri. Dari dulu gue paling sebel sama yang nyinyirin gue ngabisin duit nonton konser tapi sendirinya impulsif kalau beli buku. Ada yang bahagia dengan nonton konser, ada yang bahagia dengan beli buku. Terserah dong mau dibeliin apa?

Ada yang bahagia pake sepatu mahal, ada yang bahagia liat angka di tabungan. Ada yang muda hura-hura, ada yang muda ngirit parahhh. Tau-tau beli rumah cash. Yha. Nggak ada yang salah, nggak ada yang benar.

Yang bisa beli rumah cash boleh bangga dan merasa sukses. Sebaliknya yang duitnya habis buat nonton konser atau liburan juga nggak usah kecil hati karena kalian melewati pengalaman yang berbeda. Pasti ada pelajaran yang bisa diambil kok gengs dari setiap cerita masa lalu. Ada cerita berbeda juga yang bisa diceritain sama anak cucu kalian. Ehm.

(Baca: Cita-cita yang Tertunda Karena Anak)

Yang nggak pernah nonton konser pasti nggak akan tau kalau abis nonton konser itu euforianya bisa sampai lamaaaa banget. Minggu pertama masih cari-cari video konser di YouTube, minggu kedua masih senyum-senyum dengerin playlist konser, minggu ketiga mulai panik karena si artis kan tur tuh, lagi jadwal di Malaysia weekend ini. Langsung heboh cek tiket dan cari calo HAHAHAHA. Minggu keempat mulai sedih dan akhirnya beli DVD konsernya lol. Lyfe of a fangirl.

Dan iya, gue pernah beli tiket di calo ... di SINGAPUR. Beli di Carousell Singapur, dulu Carousell Singapur itu macam Kaskus gitu kalau di sini. Aplikasinya belum masuk Indonesia kaya sekarang hahahaha. Duh hidupku penuh nostalgia.

Jadi yah, tetep sedih gara-gara nggak nonton Coldplay hahahaha. Tapi menghibur diri karena yakin gue akan sebel sendiri kalau impulsif nonton terus uang di tabungan ngurang banyak. Dulu Singapur bisa jadi weekend gateaway karena dolar Singapurnya cuma Rp 6000 aja sis. Sekarang Rp 9500 ya ampun stres. Sekarang orientasiku uang, uang adalah segalanya lolol.

Mimpi gue berubah seiring dengan gaya hidup yang berubah. Mimpi gue bukan lagi untuk diri gue sendiri, tapi juga untuk si Bebe yang gue beliin mainan lebih sering dibanding gue beli lipstik. Mimpi berubah dan itu tidak apa-apa.

Btw buat ciwik-ciwik yang belum nikah. Ayo ditanya dulu calon suaminya, masih boleh nonton konser nggak kalau udah nikah. Kalau pun nggak dibolehin tenang aja, begitu nikah dan punya anak juga kita sadar diri kok mikir dua kali mau nonton konser hahahaha.

Ya kecuali kalau duit lo nggak bergantung sama gaji. Atau minimal rumah dan mobil udah dibeliin orangtua dan mertua jadi nggak pernah kenal KPR dan KTA. Gaji sisa banyak deh.

Hidup emang gitu gengs. Atur ajalah asal bahagia ok!

:)

Kalau kamu, apa mimpi yang kamu ubah setelah punya anak?

-ast-

#SassyThursday ft GesiWindiTalk: Bokek

$
0
0

Siapa yang sering ngerasa bokek? Gue jarang sih lol. Jarang mau mengakui tepatnya hahaha. Karena kaya nelangsa banget kesannya. Nahla tuh yang dikit-dikit aku bokek aku bokek astaga.

Oke topik remeh minggu ini adalah apa yang biasanya dilakukan kalau lagi nggak punya uang. Uang itu ke mana ya mengapa senang sekali kabur dari tabungan? Kenapa senang sekali muter-muter dari gaji, bayar cicilan, bayar tagihan, belanja-belanja dan bikin galau kapan gajian?

Buat gue definisi bokek adalah ketika uang udah tinggal pas banget buat makan hahahaha. Kritis banget. Biasanya seminggu sebelum gajian nih. Jadi ngapain aja biasanya kalau lagi nggak punya uang?

Baca ide lain di sini:

Ngapain yah hahahha banyak lah yang harus dilakukan lol.

1. Keliling online shop dan wishlist atau add to cart

Ya gitulah, seolah belanja padahal nggak dibayar hahahaha. Ini cukup memuaskan hasrat belanja kok. Scroll-scroll online shop tanpa beli-beli aja memang salah satu aktivitas yang membuang waktu membahagiakan.

Coba hitung berapa waktu tiap hari yang dihabiskan untuk scroll online shop? HAHAHAHA. Atau minimal scroll Instagram dan bookmark barang lucu-lucu. NGAKU!

Tapi ati-ati juga sih, ada online shop yang kalau abis add to cart nggak dibayar suka nelepon ngingetin bayar nyahahahaha. Amannya wishlist aja ya. lol

2. Merencanakan mau makan apa duluan pas gajian

Yaitu ngechat JG. "Sayang, abis gajian pokoknya kita makan ini ya!" Besoknya chat lagi dengan resto berbeda "sayang aku mau makan ini dulu deh abis gajian" lol Mengkhayal aja kenyang kok kenyang.

3. Masak sendiri di rumah

YHA. Mau martabak? Beli meses di warung deket rumah. Mau steak? Ngesot dikit ke supermarket beli daging steak yang harganya bisa sepertiga kalau di resto. Mau ramen? RAMEN INSTAN FTW!


4. Tukar voucher Go-Food

YES. Kumpulkan poin-poin Go-Pay mu dan tukarkan dengan voucher Go-Food saat bokek. 750 poin bisa dituker sama voucher 50ribu. Mayan bisa beli Shihlin dua bungkus hanya dengan modal 24ribu saja. Shihlin is life!

5. Makan Burger King pakai voucher

Burger King lagi sering bagi-bagi voucher loh gengs dan itu jadi murah! Vouchernya kadang ada di fanpage mereka (jadi tinggal tunjukkin fotonya) atau voucher fisik juga yang dibagiin setelah makan di BK. Huhu enak!

6. Tetap ke mall ...

... tapi makan katering dulu di mobil hahahahaha. Gue kan katering buat makan malem tapi pesennya harian. Nah biasanya kalau malemnya niat ngemall, nggak pesen katering. Tapi kalau lagi bokek, tetaplah pesen sehingga bisa ngirit nggak perlu makan di mall. Nanti tinggal jajan Chatime doang mampu lah ya. Hahaha.

7. Main ke taman

Iya. Duduk doang. Foto-foto. Biarkan anak lari-larian. Irit dan bahagia.

(Baca: 5 Masalah Taman di Jakarta)

8. Diam

UDALAH DIEM LAH UDAH NGGAK PUNYA UANG BANYAK MAU.

Diem aja di rumah. Nonton YouTube sampai ketiduran. Bikin Indomie. Korek-korek kantong dan tas kali nemu duit gocap buat jajan. Chat sama temen-temen sampai bego. Beres-beres rumah dan buat KonMari bangga. Tagih para peminjam duit lol.

Tidur lah tidur. Tidak akan terasa hari gajian pun tiba. *apeu*

*

Ah kurang meresapi nih nulisnya karena nggak lagi bokek hahahaha Masih awal bulan gini. Kalau kalian, apa yang kalian lakukan kalau lagi bokek?

-ast-

Selingkuh

$
0
0
Ah, bahasan ini. Butuh waktu sebulan lebih buat saya untuk maju mundur mau menulis ini. Pertama karena malas pasti jadi panjaaaanggg (DAN BENAR ADANYA). Kedua karena bahasannya sensitif. Ya, karena alasan kedua mari tulisan saya ini dibaca pelan-pelan. Oiya, selingkuh di sini konteksnya selingkuh saat sudah menikah ya. :)


Di era digital ini semua orang bisa dengan mudah bereaksi. Kalau dulu ada orang selingkuh, yang tau paling banter tetangga di rumah dan keluarga. Sekarang jadi ditambah juga followers social media, plus followers akun gosip yang makin merambah rakyat jelata.

Iya rakyat jelata. Dulu kan mau masuk infotainment itu susah, harus jadi bintang dulu di TV. Harus mati-matian nganter temen audisi terus main FTV. Lha sekarang bukan siapa-siapa aja bisa masuk infotainment Instagram. Yang penting kasusnya dianggap layak jadi cacian massa. Duh.

Pertanyaan saya yang utama, kenapa topik selingkuh banyak banget yang pengen komentari? Kalau artis selingkuh kan alesannya "publik layak tahu yang sebenarnya" kalau orang biasa selingkuh? Kenapa orang rame-rame komentar? Sampai jadi artikel khusus di portal community anak muda? Kenal juga nggak. temen juga bukan, sodara apa lagi. Jelas bukan.

Lalu kenapa ya?

Yang miris, yang lebih banyak dicaci adalah pihak perempuan yang jadi selingkuhan. Mereka ramai-ramai disebut pelakor, perebut laki orang. Sungguh urusan menikah ini, sampai pengkhianatan pun masih sangat patriarki.

Iya, pelakor itu istilah patriarki. Menempatkan laki-laki sebagai poros dan yang salah pasti pihak perempuan. Yang merebut si perempuan, laki-laki jadi korban, jadi objek yang direbut. Mirisnya, hujatan pelakor itu diucapkan serta jadi bahan hinaan sesama perempuan.

Kakak ipar sahabat saya selingkuh, ada foto dia sama perempuan di dalam selimut berdua. Pembelaannya? "Ya namanya cowok, kaya kucing dikasih ikan mah diambil lah" Rendah banget ya, sampai mau dibandingkan sama kucing. Yang disalahkan oleh orangtua si cowok siapa? Tetap si perempuan lain karena sudah memberi ikan. Ckckck.

Jadi kalau bukan pelakor yang salah, yang selingkuh itu salah siapa? Jawabannya: BUKAN URUSAN KITA.

Ya bukan urusan kita sama sekali. Urusan rumah tangga yang patut kita urus adalah rumah tangga kita sendiri. Bukan rumah tangga orang lain.

Menikah untuk siapa? Untuk diri sendiri atau untuk memuaskan ego orang-orang di sekitar yang selalu seakan memaksa untuk buru-buru menikah?

(Baca: Menikah untuk Siapa?)

*

Coba lihat sekitar, seberapa banyak anggota keluarga yang selingkuh atau diselingkuhi? Lihat di lingkaran lebih luas, seberapa banyak teman kita yang selingkuh atau diselingkuhi? Seberapa banyak di lingkungan rumah? Di lingkungan kantor? BANYAK.

BANYAK SEKALI.

Berbeda misalnya dengan kasus orang bunuh diri live di Facebook gitu. Belum tentu 3 bulan sekali ada yang melakukannya. Jadi wajar banget kalau memang jadi topik di mana-mana, di segala social media. Kalau selingkuh kan topik bahasan sehari-hari banget. Adaaa aja berita selingkuh mampir ke kuping. Temen kantor, sahabat, keluarga, artis. Dan topiknya selalu sama, ada yang berkhianat. Mengkhianati pernikahan.

Ah, jadi bicara pernikahan.

*seruput kopi* *padahal nggak ngopi* *biar dramatis aja*

Jadi ya, pernikahan itu sakral. Disakralkan. Harus disakralkan supaya tidak disalahgunakan. Kalau tidak sakral nanti seenak udel ganti pasangan tiap 6 bulan sekali kan repot. Pdkt sama keluarga aja berapa bulan, nyiapin resepsi nikah aja bisa setahun.

Nah tapi mungkin ya, mungkin nih ya orang-orang yang selingkuh ini memang tidak menganggap pernikahan sebagai sesuatu yang sakral. Seperti kata mbak Roslina Verauli yang pernah saya kutip:

"pasti ada masalah dulu yang mengakibatkan selingkuh, bukan selingkuh kemudian jadi masalah."

Coba diresapi kalimatnya.

Masalahnya bisa macem-macem. Ada yang menganggap istrinya di rumah terlalu cerewet dan ngatur-ngatur kemudian dia cari perempuan yang bisa diatur. Ada yang menganggap istrinya terlalu superior, terlalu pintar, kemudian dia cari perempuan yang tidak terlalu pintar supaya bisa lebih superior. Ya macem-macem lah.

Tapi kan ada yang keluarganya sempurna, tapi tetep selingkuh!

Ya ada. Alasannya bisa dua. Pertama, ya sempurna kan nurut ngana. Siapa tau istrinya nggak pernah bisa diajak diskusi politik terus suami cari perempuan yang bisa diajak diskusi politik. Atau sebaliknya, suami nggak pernah mau dengerin keinginan istri, si istri merasa diabaikan kemudian istri cari perhatian yang lain. Kan bisa banget.

Ya atau apalah, mungkin sempurna di mata orang lain, tapi salah satu tetep ada hole yang nggak bisa diisi sama pasangannya. Hole, bolong, alasan klasik.

Alasan kedua. Alasan paling masuk akal menurut saya sih: monogami bukan untuk semua orang.

Monogami (Yunani: monos yang berarti satu atau sendiri, dan gamos yang berarti pernikahan) adalah kondisi hanya memiliki satu pasangan pada pernikahan.

Iya tidak semua orang bisa dengan satu pasangan menikah saja seumur hidup. Seperti juga poligami tidak untuk semua orang. Saya tidak mau poligami tapi saya yakin memang ada pasangan-pasangan yang memang bahagia berpoligami. Seperti juga ada pasangan-pasangan yang memang bahagia bermonogami.

Masalah muncul ketika penganut monogami ternyata menikah dengan orang yang tidak sadar kalau dia sebenarnya tidak sanggup monogami.

NAH.

Jadi ada masalah juga di situ. Selain urusan hole, ada juga poin bahwa ada orang-orang yang memang tidak cukup dengan satu pasangan saja. BEGICU.

Ruwet jadinya, gengs. Yang poligami juga nggak bisa bilang "mending poligami daripada selingkuh". Nggak begitu juga karena nyatanya, udah istri udah 4 aja ada yang tetep punya simpenan. Sementara istri satu dan selingkuh juga mungkin memang bukan niat pengen sah istri banyak. Ada yang emang pengen main-main aja jadi nggak mau poligami. Manusia kan beda-beda, bos.

Poligami tetep selingkuh ada, monogami nggak mau nikahin selingkuhan padahal dikasih izin istri pertama juga ada. Lha cerita anak selingkuhan diurus sama istri pertama aja banyak kok ya kan. Jadi gimana dong, ini sungguh sangat complicated. Plus berteriak-teriak jauhi dan musuhi pelakor itu nggak menyelesaikan masalah.

Atau bilang pelakor emang harus diberantas. Weh, suami selingkuh sama cowok juga banyak cerita ah. Saya nggak setuju banget jadinya kalau hanya menyalahkan pihak perempuan. Apalagi banyak yang kenyataannya pihak perempuannya (si selingkuhan) pun dibohongi. Ngakunya udah mau cerai lah sama istri pertama, ngakunya lebih cinta lah sama si selingkuhan.

Kalau kata 9gag, bulldog kawin sama shitzu. BULLSHIT.

Apalagi kadang kecocokan juga bisa dengan mudah ditemukan. Ya pas nikah mah cocok-cocok aja sama pasangan yang ini. Lama kelamaan kok nggak cocok? Kok nemu orang lain malah cocok sama yang lain ini?

Maka itulah topik kita selanjutnya adalah kesetiaan dan komitmen.
Menikah itu memaksa kesetiaan dan kesetiaan itu bukan untuk semua orang. Sanggupkah untuk tidak menyakiti hati pasangan dengan cara apapun? Karena jatuh cinta kan tidak pandang status menikah atau nggak. Banyak yang mengaku jatuh cinta lagi padahal sayang sama pasangan di rumah nggak berubah. Sanggupkah berkomitmen pada SATU kesetiaan seumur hidup? -- Pernikahan dan Kesetiaan

*

Apa arti setia? Apa arti selingkuh?

Kita sepakati sama-sama dulu ya kalau selingkuh itu melanggar komitmen untuk hanya bersama satu pasangan. Ini mah udah pasti lah, ada komitmen pernikahan yang dilanggar. Kecuali pas nikah emang bentuknya open marriage gitu, atau nikah karena bisnis, nikah karena politik, beda urusan ya.

Masalahnya ada di definisi setia dan selingkuh. Tiap orang punya definisi beda-beda, bahkan suami istri aja bisa punya definisi beda-beda. Makanya suka ada istri yang ngamuk karena baca chat cewek padahal suaminya nggak ngapa-ngapain. Karena cemburuan? Ya, tapi juga karena berbeda mendefinisikan selingkuh.

Jadi definisi selingkuh misalnya:

Bagi si A adalah "chat sama cewek di luar urusan kerjaan"

Tapi bagi si B adalah "jalan berdua tanpa bilang, jalan berdua tapi bilang itu nggak selingkuh"

Atau bagi si C adalah "have sex sama cewek lain, kalau cuma chat mesra atau pegangan tangan mah biar lah, dia orangnya emang touchy-feely"

Ini melahirkan macam-macam tujuan selingkuh. Ada yang pengen aja nyoba pasangan lain, ada yang emang bosen aja sama istri/suaminya, ada yang cari adrenalin, ada yang khilaf, macem-macem lah.

Karena macem-macem, jadinya hasil akhirnya juga beda-beda. Ada yang bebal, abis ketauan selingkuh, ngaku khilaf, minta maaf, kemudian selingkuh lagi. Ada yang ngaku salah, minta maaf, kemudian ninggalin istrinya karena merasa bersalah. Ada yang ngaku salah kemudian ninggalin istrinya DAN ninggalin selingkuhannya. Ada yang ngaku salah kemudian nggak ulang lagi, selamanya kembali berkomitmen dengan satu pasangan.

Makanya dari awal saya bilang ini selingkuh setelah menikah. Karena banyak kok yang pas pacaran pacarnya banyak, pas nikah adem ayem aja nggak kepikiran punya banyak lagi.

Nggak bisa juga judge bilang "Kurang bandel sih waktu muda, jadi pas udah nikah bandel deh". Yaelah, yang dari muda sampai tua baik juga ada. Yang waktu muda bandel terus pas udah nikah tetep selingkuh juga banyak. Yang selingkuh mulu waktu muda, sampai nikah, terus tobat juga ada.

Who are we to judge?


Tapi intinya apapun definisi selingkuh, intinya selingkuh bisa terjadi karena tidak ada penghargaan terhadap komitmen. Tidak ada perhargaan pada pasangan. :)

*

Simpulan akhirnya menurut saya adalah, monogami tidak untuk semua orang tapi selingkuh itu mengkhianati komitmen. YA INI MAH UDAH TAU KELES, SIS.

Buat saya, yang perlu dilakukan adalah lower your expectation of marriage. Rendahkan ekspektasi kalian pada pernikahan. It's better to be surprised than to be disappointed.

Kasarnya, kasarnya banget nih: percaya lah pada pasangan kita tapi siapkan yang terburuk, jangan terlalu yakin 100% pasangan kita nggak akan selingkuh. Karena dia sendiri sebenernya nggak bisa jamin. Namanya jatuh cinta, khilaf, atau kalau kata JG, syahwat kadang mendahului otak.

Iya, kalian nggak salah baca. Nggak tau lagi gimana bikin kalimat yang lebih enak dibaca karena kalian tau saya nggak suka basa-basi tapi ya, itu intinya.

Nikahnya dibawa santai ajaaa, jangan sedikit-sedikit berantem. Jangan mengubah hidup pasangan meski udah nikah. Biarkan dia tetep ngerjain hobinya, biarkan dia tetep ngejar cita-citanya, jadi nggak ada beban "nikah kok hidup aku jadi gini". Cari tahu passion pasangan terus dukung! Passion bikin bahagia! Meskipun pasti ada yang berubah sih, tapi kan disesuaikan, makanya komunikasi itu penting.

(Baca: Mengurangi Berantem-berantem Setelah Nikah)

Jadi kalau sampai terjadi, kita mungkin akan lebih mudah memaafkan karena sudah menyiapkan. Karena selalu ada alasan. Khilaf juga boleh kan namanya manusia, asal bukan khilaf terus berulang-ulang aja.

Mungkin loh ya. Makanya saya nggak berani judge ibu-ibu yang bertahan meski suaminya selingkuh berkali-kali. Mungkin mereka tahu persis masalahnya di mana jadi memaklumi. Sakit hati mungkin iya, tapi maklum makanya bertahan.

Tapi kalau alesan bertahan karena ekonomi kasian sih huhu. Makanya perempuan harus berdaya! Harus punya penghasilan sendiri!

Atau bertahan karena anak. Pertanyaan saya selalu "apakah lebih baik membesarkan anak di pernikahan yang tidak sehat? Atau lebih baik membesarkan anak tanpa ayah/ibu tapi lingkungannya sehat?" Saya belum punya jawabannya.

Abis ini saya siap dibully "kok bikin selingkuh seolah wajar sih!" Nggak wajar tapi sangat sering terjadi toh? Abis gimana, memang nggak ada benang merah atau sesuatu yang bisa bilang "jika A maka dia selingkuh, atau jika B maka dia tidak akan selingkuh". Jadi tips biar pasangan nggak selingkuh juga susah dibuat.

*

Saya terlalu banyak dengar cerita langsung, semua contoh yang saya sebut di sini nyata adanya. Saya kenal pelaku selingkuh yang memang suka main cewek, yang baik-baik aja di rumah, yang sudah poligami tetap selingkuh, sampai ibu-ibu yang bahkan saya nggak liat kekurangan suaminya.

Well, ternyata kekurangan suaminya di ranjang sih jadi harus gimana coba. Diomongin diapain juga suaminya nggak bisa berubah jadi orang lain.

Dan patut diingat, ada juga yang selingkuh tapi itu bikin dia lebih bahagia. Dia selingkuh dan menemukan kebahagiaan lain, sehingga dia bisa selalu happy di rumah. Justru karena punya simpenan dia bisa jadi lebih sayang sama keluarga. Jadi nggak selalu kalau orang selingkuh terus jadi nggak perhatian sama pasangannya.

Model yang terakhir begini biasanya deg-degan takut kaya tupai. Karena terlalu lama, nyaman, dan bahagia punya simpenan, takut akhirnya jatuh jua alias ketauan sama pasangannya. LOL. Ini kisah nyata juga gengs, diceritakan langsung oleh pihak pertama. Beserta contoh tupai-tupainya. :)))))


Orang tidak berubah karena pernikahan, orang berubah karena dirinya sendiri. *tetep*

Juga rendahkan ekspektasi pada segala hal. Sejak awal nikah, jangan ngarep dikasih bunga, dikasih surprise tiap ulang tahun, atau hal-hal semacam itu. Kalau butuh didengarkan maka bicara, maka request, "DENGERIN AKU DONG" gitu. Pengen apa, butuh apa, bilang.

Jadi ketika ada orang lain yang ngasih perhatian, nggak gampang leleh karena komunikasi kita dengan pasangan lancar. Ketika ada yang flirting, pasangan suami istri yang komunikasinya lancar kemungkinan besar malah lapor sama pasangannya.

Kalau malah berantem, ya berarti punya masalah kepercayaan. Kalau malah jadi banyakan berantemnya dibanding nggak berantemnya? Ya berarti mungkin memang nggak cocok?

T_____T

Susah ya nikah?

Kalau kata mbak Vera (again mbak Vera, doi bisa difollow loh di Instagram @verauli.id):

Cinta butuh dipelihara agar terpelihara.

Iya pernikahan butuh dipelihara, butuh usaha, berusaha selalu kasih yang terbaik, kasih waktu, kasih perhatian, dan sebagainya. Pernikahan kan bukan Tesla, jadi nggak bisa autopilot. Pernikahan harus diusahakan berdua, jadilah pilot dan co-pilot. *maafkan analogi yang sungguh tekno*

Tapi yah, ini cuma dari saya yang kebetulan terpapar banyak sekali curhat soal selingkuh. Maaf sekali kalau ada yang menyakiti dan maaf kalau banyak yang bikin kaget.

Sekian dan terima kasih.

-ast-

PS: Karena menulis ini saya jadi tahu ada istilah pebinor. Perebut bini orang. Ya, at least kini seimbang. Meski sekali lagi: urusan kita apa sampai harus melabeli orang dengan pelakor atau pebinor?

#SassyThursday: 5 Men I Can't Resist

$
0
0

Siap-siap dengan muka-muka ganteng kyaaaaa! *fangirl screams* Sungguhlah topik receh kaya gini pasti ide Nahla, tapi semangat lah gue juga kalau ngomongin orang ganteng mah HAHAHAHAHA.

Oke jadi syaratnya bukan cuma ganteng wajahnya aja. Tapi ganteng kemudian gemes pengen "grauk!" gitu (silakan definisikan sendiri). 😂😂😂

Baca:

Soalnya kalau orang ganteng dengan muka simetris mah banyak. Tapi orang ganteng dengan muka yang bikin blushing gemes sepanjang liat mukanya sih yaaa ... bisa ternyata dibikin list panjang. Sungguh aku cemen.

Tapi karena janjian hanya 5 ya udah gue bikin 5! Plus satu bonus! Siapa aja?

*urutan random*

TOP 'BIGBANG'



MY NUMBER ONE HANDSOME BIAS. HAHAHAHA. Yah TOP ini mukanya ganteng, sempurna, dan simetris. Ditambah gesture dan kelakuan dia yang ajaib.

Dulu gue pernah nonton konsernya di Singapur sama JG dan kebetulan tangannya abis kecelakaan syuting gitu kena pecahan kaca. Jadi tangannya diperban dan dia nggak bisa gerakin banyak. Dancenya jadi lucu banget! Gemes pengen gigit! ♥️♥️♥️♥️♥️

Dan rapper itu ada charmnya sendiri ya. Seberapa banyak rapper dengan muka begini? Yanglek ehm.

LEE MIN HO



Ini orang gantengnya ya ampun! Sudah dibuktikan dengan jarak satu meter saja nyahahahaha congkak.



Drama-dramanya dia gue nonton hanya untuk liat dia. Kalau bukan dia yang main gue nggak akan mau nonton kayanya hahahaha.



Fun fact: dia hah hoh. Ditanya how's Indonesia aja bengong nggak ngerti. Gue bertanya bahasa Inggris dia hanya terpaku, mungkin terpesona. Ah sudahlah. Beda sama Lee Seunggi yang meski jawab bahasa Korea, tetep ngerti bahasa Inggris. Luv!

KIM WOOBIN



Korea semua banget inih? Nggak kok nggak. Tapi Kim Woo Bin harus masuk karena ni orang mukanya bad boy banget ya ampun gemes.

Pokoknya nonton The Heirs hanya terdiri dari gue blushing liat Min Ho dan Woo Bin serta menghina aktingnya Park Shin Hye yang sungguh meh.

Move on to Hollywood!

CHANNING TATUM



Kalau di Hollywood mah muka ganteng bertebaran ya tapi yang bikin uwuwuwuwuwu gitu salah satunya Channing Tatum.

Kalau di sini dia kaya Tara Basro gitu. Dia noleh aja sensual banget. Makan cilok aja kaya mendesah. KUMAHAAA. Ya pokoknya sensual deh.

Nonton ini deh lucu banget. Betapa Channing Tatum dari namanya aja udah erotic lol 😂



ZAYN MALIK



ZAYN MY LUVVVV! Dia itu ya muka lemah depresi minta dipeluk banget. Kan jadi pengen berubah jadi Gigi hahahaha.


Gue beneran pengen masukin David Beckham tapi sudahlah dia biarkan ada di hati. Dan satu lagi ... Ariel 'Noah' yang ah nggak mau dibahas. Nggak mau ketemu juga takut ilfeel bahahahaha.

Kalian siapa cowok yang nggak bisa ditolaknya! Ayo share! Atau bikin blogpost tag aku ya!

Luv!

-ast-

Daftar Harga Endorse Artis di Instagram 2017

$
0
0
Ini posting iseng lanjutan dari yang sebelumnya Ini Harga Paid Endorse Artis di Instagram yang ternyata rame bener. Sampai banyak yang komen sampai sekarang padahal itu posting udah tahun lalu. Jadi ini listnya saya update ya.


Harga endorse artis di Instagram ini saya dapetnya dari management endorse mereka. Ada akun Line-nya dan cukup sering broadcast message untuk update harga. Setelah cukup lama mengamati, saya mikirnya endorse artis di Instagram itu murah banget loh. Receh banget.

Bukan, bukan masalah mereka artis dengan penghasilan besar sehingga nominal dari endorsement jadi receh, tapi bagaimana mereka mematok harga sesuai jumlah followers.

Shireen Sungkar misalnya, followersnya 8,4juta. DELAPAN KOMA EMPAT JUTA LOH. Tapi satu foto hanya dihargai Rp 6,1juta. Kasarnya satu online shop hanya mengeluarkan Rp 6,1juta untuk kemungkinan dilihat 8,4juta followers. Murah ya?

Atau Luna Maya, followersnya 12,2juta, satu foto hanya dihargai Rp 8,4juta. Worth to try banget sih ya kalau menurut aku kalau memang punya brand. Apalagi kalau sesuai karakter, jadi yang memang cocok dipake artisnya.

Oiya buat yang belum tau, para artis ini nggak ngurusin sendiri urusan paid endorse online shop. Mereka bergabung di manajemen khusus yang akan mengurusi semua dari jadwal, pengiriman barang, transfer fee, hingga testimoni akhir.

Iya testimoni juga di-share oleh para manajemen artis ini. Misal setelah satu kebaya dipromo Shireen, followers naik sekian ribu, closing berapa biji, balik modal atau nggak. Begicu.

Dan ya, ini artis TV. For some reason rate mereka lebih rendah dari selebgram yang orang biasa. Saya tau beberapa selebgram yang memang bukan artis, ratenya jauh lebih tinggi. Karena biasanya mereka justru menyesuaikan image dan tidak menerima sembarang online shop.

Oke ini dia daftarnya, saya bukan siapa-siapa mereka ya, ini cuma share aja kalau mau endorse bisa langsung add manajemen mereka di Line @bff_management dan @iconic_sister.

Update 14 April 2017.

Hengky Kurniawan @hengkykurniawan (923ribu followers)
Foto: Rp 1,2juta
Video: Rp 1,6juta
Couple dengan @sonyafatmala (dipost di kedua IG)
Foto: Rp 1,9juta

Sharena Delon @mrssharena (2,8juta followers)
Foto:
Non kecantikan: Rp 3,5juta, kecantikan Rp 4juta
Video: Rp 4,8juta - Rp 6,3juta

Nabila Syakieb @nsyakieb85 (3,2juta followers)
Foto:
Non kecantikan: Rp 3,5juta, kecantikan Rp 3,7juta
Video:
Non kecantikan: Rp 5juta, kecantikan Rp 5,2juta

Chika Jessica @ckjessica25 (4,9juta followers)

Foto: Rp 5,5juta
Video: Rp 7,5juta

Ussy Sulistiawaty @ussypratama (6,3juta followers)
Foto: Rp 7,5juta
Video: Rp 9,6juta

Ayu Ting Ting @ayutingting92 (19,7juta followers)
Non kecantikan: Rp 6,5juta, kecantikan Rp 7juta

Fitri Tropica @fitrop (427k followers)
Foto: Rp 1,5juta
Video: Rp 2,2juta

Intan Nuraini @intan_nuraini23 (1,1juta followers): Rp 800ribu

Risty Tagor @ristytagor (1,1juta followers): Rp 1,45juta

Chelsea Olivia @chelseaoliviaa (13,4juta followers): Rp 9,2juta

Glenn Alinskie @glennalinskie (6,3juta followers): Rp 7,7juta

Sandra Dewi @sandradewi88 (7,4juta followers): Rp 8,5juta

Luna Maya @lunamaya (12,2juta followers): Rp 11,2juta

Tyas Mirasih
Foto: Rp 1,8juta
Video: Rp 2,5juta
IG Story: Rp 1,1juta

Olla Ramlan: Rp 6,3juta

Zeezee Shahab:
Foto: Rp 1,2juta
Video: Rp 2,2juta

Alice Norin
@alicenorin
Foto: Rp 1,2juta
Video: Rp 2,2juta

Zaskia Adya Mecca @zaskiaadyamecca
Foto:
Non kecantikan: Rp 5,6juta, kecantikan Rp 10juta
Video: Rp 13,5juta
IG Story: Rp 1,5juta

Shireen Sungkar
Foto: Rp 6,1juta
IG Story: Rp 1,5juta

Dan jangan lupa harus diperhatikan baik-baik karena tiap artis punya aturan sendiri. Ada yang di-keep seminggu sampai sebulan kemudian dihapus. Agak gawat ya nggak bisa jaga feed lol.

Jadi ya udah, itu dia daftar harga endorse artis di Instagram 2017. Selingan dikit dari bahasan yang terlalu serius akhir-akhir ini.

See you!

-ast-

Pelakor

$
0
0
Postingan ini sambungan dari postingan sebelumnya: Selingkuh. Silakan mau baca dulu yang ini, atau baca dulu yang sebelumnya, sama saja. :)


Di postingan sebelumnya itu saya menulis sedikit soal pelakor. Betapa istilah pelakor adalah istilah yang sungguh patriarki. Menyalahkan perempuan atas sesuatu yang bukan salah dia sepenuhnya. Hey, it takes two to tango!

Dan tulisan saya sebelumnya netral, bisa istri atau suami yang selingkuh. Kali ini sudut pandang saya dari pihak perempuan.

Di bawah ini kutipan dari tulisan saya sebelumnya:
Iya, pelakor itu istilah patriarki. Menempatkan laki-laki sebagai poros dan yang salah pasti pihak perempuan. Yang merebut si perempuan, laki-laki jadi korban, jadi objek yang direbut. Mirisnya, hujatan pelakor itu diucapkan serta jadi bahan hinaan sesama perempuan. Kalau dalam hubungan selingkuh saja yang dicaci perempuan oleh perempuan lain, bagaimana laki-laki mau dan BISA menghargai perempuan?

Pelakor. Istilah yang selain patriarki, juga sangat negatif. Makanya jadi rawan bully. Yang selingkuh berdua, yang dibully perempuannya. Suami-suaminya justru lebih sedikit dicaci. Sedih deh. Rata-rata komentarnya seperti di bawah ini:

"Sebagai sesama perempuan masa nggak empati sih? Kok ngerebut suami orang? Kok mau-maunya jadi simpenan lelaki beristri? Perempuan macam apa!"

Yah, padahal kan bisa dengan mudah dijawab dengan:

"Itu suami situ kok nggak empati sih sama istrinya? Kok sempet-sempetnya merebut hati perempuan lain? Mau-maunya punya simpenan padahal beristri! Suami macam apa!"

Iya dong, empati itu seharusnya pada orang terdekat dulu. Pertanyakan dulu empati suami pada istri sebelum kita mempertanyakan empati perempuan lain pada kita. Kenapa coba perempuan lain harus kasihan sama kita, suaminya aja nggak kasihan sama istrinya sendiri. :(

Dan banyak lho perempuan yang tidak mau didekati lelaki bersuami, apalagi jadi selingkuhan atau simpanan. Kalau begini kan semakin jelas kesalahan ada di siapa. Mengapa suami-suami ini masih mengejar perempuan yang bahkan tidak mau jadi simpanan? Yang sadar benar bahwa perempuan itu tidak mau jadi yang kedua? Adrenalin?

Banyak juga cerita istri kedua yang nggak tau kalau selama ini laki-laki yang berjanji akan menikahi dia ternyata sudah punya istri. Atau yang ngakunya sudah pisah ranjang dan siap cerai, padahal ternyata masih serumah sama istrinya dan istrinya nggak tahu apa-apa. Ada apa dengan cowok-cowok semacam ini ya.

T_____T

Tapi bahkan ceritanya sudah seperti itu pun yang disalahkan tetap hanya si perempuan. Salah karena mengacaukan rumah tangga orang. Padahal selingkuh kan nggak mungkin sendirian, mbaksis. Kalau sendirian namanya masturbasi.

(Baca: Menikah untuk Menyenangkan Siapa?)

Ada juga yang mengakui kalau suaminya jatuh cinta pada perempuan lain. Yang salah siapa? Tetap pihak perempuan.

"Suami saya jatuh cinta pada kamu, kamu kok meladeni?! Kamu kan tau dia punya istri!"

Jatuh cinta pada siapa itu tidak diatur oleh undang-undang. Kita tidak tahu akan jatuh cinta pada siapa. Dan kalau suami bisa jatuh cinta pada orang lain, orang ketiga ini juga BISA jatuh cinta pada suami orang lain. Pertanyaan jatuh cinta itu bisa dengan mudah dijawab:

"Yah tante, sayanya juga jatuh cinta. Emang suami situ doang yang bisa jatuh cinta?"


Meski demikian ya memang ada juga perempuan yang sadar benar didekati pria bersuami namun tidak menolak. Selain jatuh cinta, mungkin punya masalah ekonomi?

Karena pihak ketiga ini juga motifnya banyak. Banyak yang bukan sekadar jatuh cinta atau cari tantangan. Yang sampai dinikahi atau disimpan biasanya malah karena faktor ekonomi. Banyak banget kan denger cerita suami-suami yang ternyata punya simpanan di kampung? Atau kalau memang tinggal di kota, para simpanan ini biasanya rela jadi simpanan karena gaya hidup kan?

Butuh sugar daddy untuk mempertahankan gaya hidup, butuh sugar daddy untuk bayar kuliah, butuh sugar daddy supaya masa depan terjamin. Bukan cerita baru.

Itu kalau di kota, kalau istri kedua di kampung? Dikirimi uang tiap bulan juga udah bahagia ya kayanya. Yang penting bisa makan, yang penting anak bisa sekolah, dan yang terpenting, nggak dapet label perawan tua di kampung. Yang penting punya suami!

Dan ya, salahkan para suami yang begitu pintar mengatur uang sehingga mampu membayar gaya hidup sang simpanan, sehingga mampu jadi sugar daddy. Sehingga mampu membagi waktu dengan istri di kampung. :(

*

Kenapa sih suami selingkuh? Adakah yang salah dalam rumah tangga?

Pasti ada. Gara-gara LDR doang bisa jadi masalah kan. Bisa juga kaya yang saya bilang kemarin, suami nggak sanggup monogami. Istrinya baik, penyayang, istri idaman banget tapi ya memang dasarnya aja si suami emang nggak sanggup sama satu perempuan. Kan tetep zonk.

Suami nggak sanggup monogami itu masalah rumah tangga banget loh.

Kalau memang istrinya nyebelin? Ya bilang dong sama istrinya, daripada di depan selalu manis tapi di belakang punya simpanan. Sebagai istri juga harus mau mendengarkan keluhan suami soal dirinya, jangan baper duluan.

Jangan dikritik suami lalu drama dan merasa kontribusi terhadap keluarga jadi nggak dihargai. Suami kritik kita kurang perhatian, terus drama nangis-nangis "aku tuh yang ngurus anak-anak kita loh!" Ya kan nggak berhubungan. Ngurus anak berdua, ngasih perhatian ke satu sama lain juga harus berdua. Intinya sering-sering ngobrol lah. Daripada cari temen ngobrol lain? ;)

Suami-suami juga harus membebaskan istrinya untuk tetep mengerjakan passion, jangan cuma disuruh ngurus rumah tangga doang. Ini mah istrinya dikekang, segala dilarang, suatu hari selingkuh atau poligami dengan alasan "istri nggak bisa diajak ngobrol serius selain urusan rumah tangga". YA NURUT NGANA. Yang larang siapa, yang salah tetap istri.

(Baca: Menikah dalam Satu Kata)

Tapi ya harus diakui juga memang ada istri-istri yang menguji kesabaran. Buat suami-suami dengan istri yang memang menyebalkan, solusinya cuma dua. Sabar seumur hidup atau ceraikan! Jangan malah selingkuh kemudian membela diri dengan kekurangan istri. Itu jahat, itu menyakitkan.

Istri-istri juga. Kalau suami ada kurang itu ya dibicarakan lah. Kita nggak sempurna, dia juga. Kalau memang capek karena suami nggak pernah bantu ngurus rumah ya bilang baik-baik, bukannya malah semua dikerjain sendiri tapi sambil ngedumel. Capek. Plus nggak sehat. Stres sendiri kan jadinya.

Dan hiks beneran lho saya sedih sama perempuan-perempuan yang berteriak menyalahkan orang ketiga. Maaf sekali tapi bagi saya itu adalah bagian dari denial, dari ketidakmampuan untuk menerima kekurangan diri dan kekurangan suami. Dari ketidakmampuan menerima ada kesalahan dari hubungan suami istri.

Kalau memang merasa punya masalah dalam rumah tangga, cari bantuan profesional. Banyak kan konsultan pernikahan. Kalian butuh orang ketiga untuk menengahi. Kalau salah satu tidak mau? Yakin masih niat mempertahankan pernikahan?

Komitmen itu harus direncanakan, bukan cuma diharapkan akan tetap terjaga. Rencanakan bahwa kita harus jaga ya komitmen ini. Bawa topik selingkuh sebagai sesuatu yang biasa. Yang bisa dibicarakan kapan pun dengan suami.

*

Satu lagi soal bully pelakor: jangan memaksakan standar ideal kita pada orang lain.

Ini berlaku bagi orang-orang yang di socmed berteriak menyalahkan pelakor. Padahal kenal juga nggak sama pasangan suami istri itu, kenal suaminya nggak, kenal istrinya nggak. Cuma tau cerita dari Instagram kemudian bully si pelakor. Kebetulan semua yang terlibat sering muncul di TV jadi merasa tahu semua sisi hidup mereka? Padahal nggak ya.

Mereka membully karena memaksakan standar ideal soal pernikahan pada orang lain. Padahal istri yang diselingkuhi belum tentu sakit hati sampai harus dibela sejagat social media lho. IYA BELUM TENTU.

(Baca: Pernikahan dan Kesetiaan)

Tahukah kalian bahwa tidak selamanya selingkuh itu menyakiti?

Kebanyakan iya, saya setuju, tapi kalau lantas bilang semuanya sih saya nggak setuju. Karena saya tau beberapa orang yang suaminya selingkuh terus ya udah tetep bahagia "biarlah yang penting gue masih dikasih duit tiap bulan" atau "biarlah yang penting sekolah anak aman, gue bisa belanja, gue hepi, dia hepi, anak gue hepi". ADA.

Karena apa? Karena tujuan menikah setiap orang beda-beda. Nggak semua orang nikah karena memang cinta.

Kan banyak juga yang nikah karena status sosial. Kalau nikah sama si A maka dia akan jadi bisa bergaul dengan level sosial yang mana. Model pemanjat sosial begini nih yang biasanya lempeng aja kalau pun pasangannya mau punya simpenan. Lha emang dari awal nggak cinta kan. Sebel doang mungkin levelnya bukan sakit hati.

Atau nikah karena bisnis, kalau nikah sama si O maka bisnis akan lancar, networking akan bagus. Bisnis lancar. Punya anak yang banyak biar warisan terjamin aman.

Atau karena politik. Kalau nikah maka karier politik lancar. Maka kemudian apa yang jadi masalah kalau masing-masing tidak menghargai komitmennya? Apa yang jadi masalah kalau kemudian salah satu selingkuh? Yang penting pernikahan masih berjalan sesuai tujuannya kan?

Yang ribut kalian doang, merekanya bisa aja adem ayem sebenernya.

*

Jadi ya, sebagai perempuan bersuami, ayo kita berkomplot dengan suami-suami kita supaya kita tidak tergoda untuk selingkuh. Ayo bicara, ayo ngobrol, ayo pillow talk. Bukannya berkomplot dengan perempuan-perempuan tidak dikenal dan berharap mereka tidak menyelingkuhi suami kita. :)

Jangan lupa baca tulisan sebelumnya ya! Klik: selingkuh. Jangan lupa juga follow Instagram saya di @annisast! (lah kok modus lol)

-ast-

PS: Tulisan ini harus diberi credit pada Nahla karena sepertiganya hasil brainstorming berdua lol.

5 Akun Resep Masakan Wajib Follow di Instagram

$
0
0
[SPONSORED POST]

Siapa yang hobi follow akun makanan di Instagram? Sayaaa. Selain follow food blogger, saya juga suka mantengin akun-akun resep masakan. :)


Instagram itu menyenangkan sekali ya! Meski banyak yang masih suka-suka gue (which ya terserah juga sih lol), saya sendiri sih nikmatin banget liat foto-foto bagus di Instagram.

Iri banget jadinya kalau liat sesama ibu-ibu yang fotonya bagus-bagus banget. Apalagi akun resep masakan. Pertama saya nggak bisa dan terlalu males untuk masak jadi iri lah tentu, yang kedua kenapa fotonya profesional banget! Sebel! Aku iri! Aku butuh kamera baru! *modus* lol

Ibu-ibu yang share resep di Instagram kan sebenernya banyak banget ya. Tapi ya gitu, rata-rata cuma foto tampak atas dengan alas foto. Ini saya kurasi akun-akun yang sama-sama share resep masakan tapi fotonya profesional banget. Memang pake kamera yang nggak main-main juga sih, editingnya juga kece. Hiks.

Kalau udah gini pasti jadinya meratapi Instagram sendiri lah yang nggak tahu mau dibawa ke mana hahaha. Btw karena saya lagi nggak mood amat nulis blog, saya jadi cerita di Instagram. Cerita pendek 5 paragraf yang semoga bisa menginspirasi. Hahaha. Boleh loh follow Instagram saya @annisast. *modus kedua* lol

Ya, jadi ini dia 5 akun Instagram yang share resep masakan dengan foto yang indah banget secara visual:

@justtryandtaste



Siapa yang nggak tau JTT cobaaaa! Yang pernah browsing resep masakan Indonesia pasti pernah mampir di blognya. Instagramnya juga bagus banget, meskipun beliau nggak share resep langsung di caption tapi tetep share di blog. Tapi dibantu keyword-nya banget lho!

*

@pujihamzah



Mbak Puji ini bagus banget fotonya dan aliran apa ya namanya yang gelap-gelap itu. Kan ada tuh aliran white table, ini sebaliknya pokoknya hahaha. Apa sih saya nggak jelas ah. Pokoknya follow dulu lah, dijamin mata termanjakan. Resepnya juga ditulis sederhana jadi gampang dimengerti.

*

@bundnina_kitchen



Bunda Ninaaaaa, kenapa bagus-bagus amat fotonya. Mouth-watering dan artsy sekali sungguh. Propsnya nggak main-main. Foto anggur aja bisa jadi bagus banget! Follow deh!

*

@hanhanny



Aku suka mbaknya karena sering share resep kue basah macem-macem banget. Beberapa foto beliau saya bookmark tapi ya dibookmark doang nggak dieksekusi hahahaha. Ngiler banget liat foto bolu kukus gula merah huhu.

*

@ayudiahrespatih



Ini saya suka feednya karena terang banget dan bukan yang gelap gloomy hahaha. Mbaknya juga suka bikin bento dan yang sebegitu lucunya aja dibilang abal. Apakah kalian gemaasss? *menoyor diri sendiri*

*

Jadi ya itulah 5 akun Instagram resep masakan yang akan bikin feed kalian indah dan informatif. Mau masak juga tapi nggak punya alat masak yang mumpuni? Kumpulin stamp Alfamart yuukkk!

Hubungannya apa sis? Ih kalian masa belum tau kalau tahun ini Alfamart punya Kejutan Awal Tahun 2017 Royal VKB Cookware. Cukup belanja Rp 30.000 (berlaku kelipatan) kalian akan dapet satu stamp Alfamart. Plus extra stamp kalau di daftar belanja ada produk sponsor

Nah stamp yang udah terkumpul bisa ditukar dengan alat masak berbahan teflon dengan standar uji Eropa Royal VKB Cookware dengan harga diskon hingga 85%! Liat nih punya aku, bagus bangeeett. Aku nggak pake dulu karena sayang-sayang, masih punya yang lain hahaha. Sungguh emak-emak sejati.


Nggak suka stamp fisik karena ilang-ilangan dan nyelip di dompet? Duh canggihan dikit dong. Download aplikasi Alfastamp, aktifkan dengan nomer ID kartu Ponta Alfamart, udah deh bisa mulai kumpulin stamp digital. Ada bonus stamp juga waktu pengaktifan pertama kali.

Dan ibu-ibu ini memang pejuang diskonan sejati yaaa. Cookware-nya laku banget sampai banyak stok kosong di mana-mana. HHHHH.

Nah untung Alfamartnya sigap. Biar nggak kehabisan lagi, sekarang bisa pesan dulu mau order yang mana. Periode pemesanan barang 1 April 2017 – 21 May 2017. Untuk pemesanan ini bisa via kasir untuk stamp fisik dan via aplikasi untuk stamp digital. Gampang kaannn.

Barang bisa diambil setelah minimal 4 minggu setelah memasukkan pemesanan dan maksimal hinggal 30 Juni 2017. Barang harus diambil di toko tempat melakukan pemesanan. Untuk stamps digital, pastikan kode toko yang dimasukkan sama dengan toko pengambilan.

Info lengkap klik di sini ya http://alfamartku.com/program #PilihanBundaAlfamart. Selamat hunting stamp! Jangan lupa foto-foto biar Instagramnya kece!

-ast-

#SassyThursday: Menerima Kekalahan

$
0
0

Topik yang sungguh sesuai dengan situasi dan kondisi yaahhh. Hahahaha. Tapi tenang, nggak akan mengaitkannya ke politik. Saya cuma mau cerita gimana saya dan JG sangat berbeda dalam menanggapi kekalahan.

Sialnya, kami tidak menemukan alasan pasti kenapa kami berbeda. Jadi mengajari Bebe pun samar-samar. Bagaimana agar dia bisa menerima kekalahan tanpa harus terlalu down?

Baca punya Nahla:

Oke satu-satu.

Saya tipe yang nggak pernah terlalu kepikiran kalau kalah lomba. Iya sih deg-degan banget pas pengumuman dan pasti ada nyes "yah kalah" gitu. Tapi ya udah, nggak akan sampai 5 menit udah lupa dan lewat aja.

JG sebaliknya, saya yang lomba, saya yang kalah, bisa dia yang down banget dan kesel. Padahal sayanya lempeng aja. Dia gremetan sendiri sedih gitu hahahaha. Bisa sampai besok paginya masih "ah sebel kamu kalah" gitu coba. 😂

Kami pun mencoba merunut alasan kenapa ya kok bisa begini ya. Katanya anak harus diajari kompetisi sejak dini. Saya sama JG kompetisi banget, dari TK kali deh sering ikut lomba mewarnai, menggambar, dll.

Sering kalah banget tapi justru dulu katanya JG biasa aja. Makin gede aja makin nggak bisa move on dari kekalahan. Kenapa sihhhh. Bingung hahahahaha.

Waktu kecil juga katanya JG jarang rebutan sesuatu. Main ya sama-sama aja kenapa harus rebutan. Sungguh toleran ya, aku bangga lol. Cuma kalau sama makanan aja dia pelit katanya sejak kecil. Meh. Tetep sih tampaknya nggak ada hubungan antara pelit makanan sama sama takut menerima kekalahan.

JG sampai ada di level menghindari kompetisi soalnya. Saking takut kalah dan kepikiran. Kecuali main bola katanya, kalah juga biar karena sadar diri nggak jago. 😂

Kalau udah gini, kemungkinannya ada di perbedaan kepribadian. Saya thinking banget sementara JG lebih ke feeling. Jadi saya cenderung realistis sama segala sesuatu. "Oh kalah ya? Ok" gitu.

Sementara orang feeling kan cenderung "masokis" ya. Udah tau bikin sedih, malah diinget terus bukannya dilupain. Malah semacam menikmati kesedihan gitu. Kemudian misah-misuh sendiri hhhh. Sisi orang melankolis yang nggak akan pernah dimengerti oleh orang realistis kaya saya lol.

(Baca: Saya #TeamRealistis! People with no feeling!)

Kecuali kalau dicurangi ya. Saya tipe yang confront ketidakadilan di mana pun jadi ga jangan harap saya diam. Dari urusan kurang kembalian sampai antrean. Tapi most of the time kalau lomba dan memang yang menang oke ya saya langsung move on.

Juga kemungkinan saya anaknya kompetitif dan ambisius. Saya juga tipe yang nikmatin proses kompetisi, adrenalin ada saat kompetisi, bukan cuma nunggu saat pengumuman.

Makanya kalau berhasil bikin sesuatu yang saya anggap bagus, saya bangga sendiri. Orang nggak apresiasi ya terserah. Yang penting menurut saya bagus weeee 😂

Itu juga dipengaruhi sama saya yang cuek sama segala sesuatu termasuk omongan orang. Saya jarang banget tersinggung sama omongan orang atau sampai kepikiran. KECUALI orangnya memang penting dalam hidup saya.

Makanya saya bikin postingan apa juga, selama saya benar dan punya data serta fakta, saya nggak pernah takut disindirin orang. Terserah orang mau ngomong apa, I don't care hahahaha.

Dan kadang kalah bikin kita belajar banyak lho! Oh yang menang ternyata caranya begini begini begini. Dicatat dan diingat untuk diterapkan di masa depan. Malah kadang saya sampai kagum sendiri karena orang kok kepikiran ide kaya gitu! Hahaha.

Kecuali caranya licik ya biasanya saya sumpahin hahahaha. Nggak deng, biasanya jadi pengingat bahwa saya tidak akan pernah melakukan itu.

Karena surprisingly orang-orang licik ini banyak yang sukses. Kalau kata JG, temen-temen yang menghalalkan segala cara kok pada lebih kaya dari kita ya? Yah, gimana, mau nggak jujur? Gimana kalau anak kita nggak jujur sama kita? :)))))

(Baca di sini, posting lama Tentang Kejujuran)

Ya udah itu aja. Kalian termasuk yang mana? Yang cuek pada kekalahan atau yang nangis semalaman? HAHAHA. Komen yaa! :)

-ast-

WHEN IT'S ONLY JG & AST #125 - #133

$
0
0

Ya ampun rekor ini 6 bulan nggak update postingan When It's Only JG & AST. Aku pikir kalian nggak nunggu gengs, tapi kemarin ada yang email (hai Lila!) dan bilang seneng banget sama series ini. HUAAAAA. Jadi inget deh udah lama nggak update.

Oke deh update deh update.

#125 Miras

Me: "Aku beresin kulkas dulu ya, ada bekas minuman mengeras"

JG: "Miras?"

Me: "Apa sih?"

JG: "Minuman mengeras"

T__________T

*

#126 Sampo

JG punya sepeda kalian udah pada tau lah ya. Nah dia jadi kadang naik sepeda ke kantor. Jadi di rumah nggak mandi, mandinya di kantor. Tentu jadi bawa lah alat mandi ke kantor.

Suatu hari aku cek pouch peralatan mandinya.

Me: "Kamu ngapain bawa Frozen Bebe?"

*si Bebe pernah cranky di Superindo pengan beli Eskulin Frozen cuma nggak mau pake karena perih di mata*

JG: "Ya buat sabunan lah daripada nggak dipake"

Me: "Tapi ini SAMPO. Jadi kamu bawa sampo dua ini tapi nggak bawa sabun"

JG: "Ya biarlah aku sabunan pake sampo"



(Baca: No Poo Movement, Gerakan Tanpa Keramas!)

*

#127 Barang lucu

JG kantornya sebelah Lotte Shopping Avenue jadi sering banget siang-siang ngemall. Suatu hari.

JG: "Tadi aku lewat Scoop terus ada cewek-cewek gitu pada bilang 'ini lucu ya ini lucu ya' dasar cewek, beli karena lucu bukan karena perlu"

Me: "EMANGNYA KAMU PERNAH PERLU HOT WHEELS?"

GOTCHA!

*

#128 Kakek-kakek

Di mall.

Me: "Sayang liat deh itu ceweknya muda banget tapi cowoknya kakek-kakek"

JG: "Udalah biar aja, mungkin ceweknya pernah diselamatin si Kakek itu pas mau ketabrak mobil"

*

#129 Kentut

Malem-malem sebelum tidur.

JG: "Bau kentut sendiri itu nikmat ya sayang"

Me: "Dih, ga nikmat cuma nggak masalah kalau dibauin sendiri"

JG: "Yah emang di dunia ini ada hal-hal yang nggak bisa kita bagi"

-_________-

*

#130 Intuisi

Malem-malem lagi kalem. Tiba-tiba JG panik.

JG: "Hah aku lupa! Aku harus nonton intuisi!"

Me: "Intuisi apa sih?"

JG: "Itu video klipnya baru rilis"

*dalam hati* Oh Raisa baru rilis video klip.

...

...

Ternyata Intuisi lagunya Yura Yunita.

...

Maaf ya aku bahkan nggak tau Yura itu yang mana. T________T

*

#131 Happy

JG: "Sayang kamu happy nggak sama aku?"

Me: "Hepi"

JG: "Kalau gitu ayo clap your hand!"

Me: "..."

JG: "Ayo sayang, say hooray! Hooray!"


*

#132 Royco

Lagi makan di mall. Makanannya kaya kurang bumbu.

Me: *ngeluh* "Ah apaan sih ini nggak ada rasanya"

JG: "Ya udah bentar aku turun ya?"

Me: "Ke mana?"

JG: "Beli Royco"

😂😂😂

*

#133 #TeamBachdim

I hate beach. You know I do. 

Me: "Sayang, ke pantai yuk!"

JG: "Hah ngapain ah!"

Me: "Foto gini ... *ngeliatin Instagram* ... terus upload di Instagram kamu ... pake caption kaya gini"

JG: "Ya udah nanti pas ultah kamu ke 30"

Me: "SEKARAAANGGG"

JG: "Ya nanti gimana captionnya nggak bisa samaaaa"

X))))))


Udah ah capek. See you and happy long weekend!

-ast-

JUARA Candlenut Body Creme Review

$
0
0

Apa kabar yang baru selesai long weekend? Udah move on belum? Hahaha. Long weekend kebanyakan mah yang ada pusing uang abis yhaaa.

#SelasaCantik kembali dengan Edwina yang kali ini akan review JUARA Candlenut Body Creme. Ini kebetulan saya punya juga trial size dan udah habis saking enaknya!

Buat yang belum tau, JUARA ini produk dari New York tapi salah satu foundernya orang Indonesia (makanya namanya JUARA). Semua produknya vegetarian dan pake tumbuhan kekayaan nusantara gitu termasuk ini, dari kemiri.

Dan ini enaaakkk banget. Coffee scrubnya juga enak, jadi saya biasanya panggil mbak jamu ke rumah, scrub pake JUARA terus pake candlenut body creme ini haduh enak bangeeett. Cuma sayang, mahal sis. T________T

Oke ini dia review Wina.

Oiya, #SelasaCantik juga bagi-bagi voucher Sociolla lho. Kalian bisa dapet diskon Rp 50ribu (min. pembelian Rp 250ribu) dengan kode voucher Sociolla SBNLA0R7.





💖 100% vegetarian.

💖 Diproduksi oleh brand skincare berbasis di New York, JUARA, dan salah satu founder-nya adalah orang Indonesia.

💖 Body creme dikemas dalam jar material plastik yang kokoh berwarna coklat.

💖 Mengandung candlenut oil, illipe butter, rice bran oil, dan avocado oil yang kaya vitamin E dan bermanfaat menjaga kelembaban, kelembutan, serta elastisitas kulit.

💖 Teksturnya berupa cream yang thick berwarna putih susu tetapi tetep mudah dibaurkan.

💖 Cepat meresap ke kulit tanpa terasa lengket.

💖 Wangi candlenut (kemiri) yang menenangkan dan tahan lama.

💖 Efeknya kulit lebih lembab, lembut, dan wangi.

💖 Cocok untuk semua jenis kulit, terutama yang kulitnya kering banget.

💖 Sudah teruji secara dermatologi.

💖 Bebas paraben, chemicals, gluten, certified cruelty free.



💔 Harganya mahal dibandingkan produk sejenis.



Rp535 ribu (full size, 222ml)



Sociolla, Sephora



No, pricey banget!



🌟🌟🌟🌟✰

4 out of 5


Sampai jumpa di #SelasaCantik berikutnya!
Follow Wina di social media dan main-main ke blognya ya!

BLOG | IG: @mrswynnz | Twitter: @mswynnz



Dear Ibu-ibu Instagram

$
0
0

Dear ibu-ibu masa kini, rekan-rekan sejawatku di jagat Instagram,

Berat ya jadi ibu zaman sekarang. Malam-malam sepi, bosan sendirian pumping atau menyusui, hiburan satu-satunya adalah social media. Apalagi yang bisa dilakukan dengan sebelah tangan?

Scroll, scroll, scroll Instagram.

Ah lucu juga kalau foto pake ini, beli ah! Klik bookmark, pindah ke aplikasi marketplace. Search barang yang tadi, ada!

Cek beberapa toko untuk perbandingan harga. Klik wishlist, gambar hati pun jadi merah, masuk ke dalam daftar keinginan yang entah kapan bisa selesai dibeli semua. Pas gajian aja deh dibayarnya!

Ingat! Cek dulu harga di marketplace sebelum beli di online shop Instagram karena biasanya lebih murah! Kecuali kalau emang cuma jual di Instagram ya.

Betapa Instagram membuat standar punya bayi dan balita jadi berubah ya.

Kok anaknya si A bajunya lucu-lucu banget, kok anaknya si B udah berenang di spa bayi sih, kok anaknya si C kursi makannya gemes! Mau!

Kalau dipikir-pikir mau untuk apa ya. Mau karena butuh atau mau karena ingin foto juga di Instagram?

Ah kalau ini saya juga nggak bisa ngeles, iya ngaku salaahhh. :)

(Baca: Alas Foto untuk Instagram | Serba-serbi Ring Light Demi Instagram!)

Seberapa sering kita bela-belain beli barang yang sebetulnya tidak perlu kalau saja Instagram tidak ada?

Iya sih sejak dulu juga ibu-ibu sudah mendandani anaknya. Tapi seberapa besar pressure Instagram terhadap kelangsungan uang belanja kita?

Baju lucu dengan print limited edition, milestone card yang sebetulnya bisa dibuat sendiri, berbagai baju dan kostum yang hanya bisa dipakai sekali kemudian masuk lemari, selimut motif yang mahal padahal anaknya nggak terlalu suka, bibs gemes yang malah sayang kalau kena kotor makanan, endebrei endebrei.

Kemudian handphone jadi tidak cukup lagi untuk foto. Mulai browsing kamera mirrorless, mulai browsing lensa. beli properti foto yang mana emang dikeluarinnya buat properti doang nggak bisa dipake apa-apaan lagi maakkk. Sekotak tuh ngejugruk di rumah.

Iyaaa, di rumah saya. Hahaha. Mana nih yang samaan juga, tos dulu sini gandengan sama-sama biar kaya pager betis demo. :')

*Btw mending kalau buat foto anak, lha saya banyakan buat foto diri sendiri. :))))))*

Belum lagi kepanikan ulang tahun. Bikin apa yaaa? Custom dan pake tema dong ya biar lucu. Biar lucu kalau apa? Kalau difoto hahahaha. Browsing Pinterest, DIY atau bayar orang. Sama aja. Yang puas bikin sendiri hebaatt, yang mending bayar juga nggak apa-apa lah. Yang penting jadi ya nggak?

Yang lebih penting apaaaa? Yang penting bagus difoto hahahaha.

Belum lagi masa-masa MPASI yang sungguh menyiksa bagi ibu-ibu bekerja dan tidak suka ke dapur kaya saya. Boro-boro dibentuk dan dihias pernak-pernik Daiso, masakan saya dimakan aja udah untung banget. Kebanyakan malah weekend makan buah doang, biarkan gizi seimbang dijaga oleh daycare lol.

Tertekan karena ibu-ibu lain begitu banyak waktu dengan hias MPASI? Unfollow aja kelaarrr. Sekarang sih karena udah lewat masa-masanya, saya santai aja sama yang suka upload MPASI dihias. Malah ngerasa ih lucu-lucu banget sih. Dulu mah sebal hahahaha. Merasa gagal, merasa nggak mampu, padahal nggak berusaha juga. Ya maklum ya, beralasan lebih gampang dibanding bertanding. Apeu lol.

Tapi katanya segala sesuatu akan lebih ringan kalau kita berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Tidak semua orang perlu punya hal yang sama bukan? :)

IYAAAAA. Kalau mulai merasa terganggu, iri, atau malah menimbulkan lubang dalam hati maka unfollow.

...

Ujar saya yang nyinyirin artis Instagram aja jadi blogpost nyahahaha. Becanda doang kok itu gengs, serius, tapi nggak serius saya iri atau apa. Nulisnya aja sambil ketawa-tawa. Lucu-lucuan aja menyuarakan hati ibu-ibu yang mungkin ingin cari temen, oke yaaa? YAAAA.

(Baca: Tentang Hidup Sempurna Artis Instagram)

Jadi sekali lagi, rekan sejawatku di Instagram, tidak apa-apa kok beli barang lucu-lucu demi foto bagus. Tidak apa-apa juga terobsesi dengan feed Instagram demi kebahagiaan hakiki. Tertawalah dan anggap menata feed adalah komedi. Lucu-lucuan aja, jangan dibikin stres apalagi dibikin utang. Olrait?

Jangan lupa, kita bisa iri pada feed orang, tapi bayi kita tidak. Ia tidak akan protes kenapa bibs bayi sebelah motif geometrisnya lebih bagus dibanding bibs dia yang gambar kartun biasa.

Ya, akan ada masanya dia membandingkan barang dengan barang temannya tapi nanti. Nanti sekali beberapa tahun lalu. Dan ketika masa itu datang, ia mungkin sudah tidak mau difoto sambil ditata dengan properti.

Saya ngaku salah. Bukan untuk Bebe tapi untuk saya sendiri. Entah seberapa banyak barang yang saya beli hanya karena Insta-worthy. Entah kapan saya akan berhenti. Yang jelas untuk saat ini, feed Instagramku adalah kebahagiaanku. :))))

Sampai jumpa di Instagram! Foto noise jangan di-upload ya!

Follow saya juga dong @annisast. HAHAHAHA MODUS KAPANPUN DI MANA PUN!

With love,
-ast-
yang baru beli lensa Cina murah meriah demi feed Instagram yang lebih baik 😂😂😂

5 Mainan Favorit Bebe (MINI GIVEAWAY!)

$
0
0


Apa kabar ibu-ibu dengan threenager?

Masih rusuh-rusuh gemes pengen gigit pipi anaknyaaa?

Saya alhamdulillah udah nggak hahahahaha. Iya saya udah cerita kan ya kalau si Bebe udah mulai fase threenager beberapa bulan lalu. Nah tapi akhir-akhir ini dia kalem banget.

Semoga aja kalemnya buka fase semata ya, tau-tau muncul lagi fase yang ngetes iman dan kesabaran saya kan zzz banget jadinya.

(Baca: Threenager Comes Early. Apa itu fase threenager?)

Dua bulan lagi Bebe 3 tahun dan finally dia udah bisa main sendiri! Sebelumnya Bebe nggak bisa main sendiri. Dia harus selalu ditemenin, maka mainnya pun ya sekadar mobil-mobilan (berdua sama saya) atau main bola (YA DI DALAM RUMAH) dengan JG.

Sekarang dia udah bisa main sendiri huhu. Sebelumnya ya fisik doang mainnya namanya anak kecil ya kan. Sekarang dia main Lego logikanya jalan banget sampai saya wow!

Dia udah tau keseimbangan, kalau miring maka harus ditambah blocks yang bentuk apa di mana, sebelah mana yang harus dipegang biar nggak roboh, nggak memaksa memasang blocks yang 4 ke space yang cuma 3, bikin rumah, mobil, pemadam kebakaran, ultraman, dsb, dsb. Wah so proud!

*memuji anak sendiri* 😂

Apa aja yang bisa bikin Bebe main sendiri sampai 2 jam?

1. Duplo/Lego


Di rumah saya beliin Bebe Duplo dan itu bisa lama banget mainnya! Lama dan nggak mau tidur. Terus saya nggak boleh ikutan main mungkin karena imajinasinya terganggu.

Karena dia main Duplo itu PAKE CERITA hahaha. Jadi orang-orangannya ceritanya jadi polisi lah, masuk rumah sakit, diperiksa dokter, endebrei endebrei. Dia benci saya ikut ngomong. 😂

Nah emosional kalau lagi di Bandung karena Bebe mainnya Lego bekas saya kecil dulu. 😭😭😭 Ibu saya simpen sekotak besar dan itu sebagian adalah Lego tahun 90an yang warnanya cuma sebatas merah, kuning, biru, hijau. Nggak ada item apalagi pink dan pastel.

Yang baru-baru ada sih warna-warna pastel. Tapi tetep emosional liat Bebe pegang ban Lego yang saya mainin dulu dan bikin mobil sendiri lol. Ngakunya nggak melankolis tapi begini. 😂

(Baca: Nggak Suka Alam dan Lebih Suka Mall? Ini Sebabnya!)

2. Robot-robotan



Ini sama juga bermain peran. Dia punya beberapa robot yang dijadikan monster terus dilawan sama Ultraman.

Bebe tau Ultraman yang dia punya namanya Ultraman Ginga, gengs. Saya aja nulis 'ginga' itu browsing dulu tadi hahahaha

Dan yah, akibat nonton Upin Ipin jadi mengkhayalnya ada adegan "Ultraman Ribut! Ciat ciat ciat!" gitu. Kata JG, 'ribut' itu 'thunder' dalam bahasa Melayu? Dunno, males cari tau ah hahahahahaha.

3. Cat air

Bebe nggak pernah coret-coret di dinding karena saya sediain satu karton manila besar yang ditempel di dinding ruang makan. Jadi dia coret-coret di situ aja.

Tapi katanya ada juga ya buibu yang meski udah disediain kertas, anaknya tetep gambar di dinding hahaha pukpuk.

Nah terus dia gambar deh pake cat air. HARUS cat air biar menantang. Spidol atau krayon kurang seru, nggak ada sensasi celup ke air dan catnya.

Cat air is lyfe!

4. Joni

penampakan Joni, lupa foto jadi ini dari tokopedia lol

Masih inget Joni nggak sih kalian? Yang belum tau ceritanya bisa dibaca di sini. Kalau kata Bebe nama panjangnya Joni adalah Joni Joni Yes Papa. HAHAHAHAHA.

Dan ya dia bisa main sama Joni lamaaaa. Ditendang dan dipukul-pukul sampai guling-guling padahal Joninya ya kalem aja. Jatoh ya berdiri lagi sendiri.

Joni anak pintar, Joni tidak drama. :')

5. BUKU STIKER!

YASSSS! Buku stiker adalah sumber kebahagian bagi diriku sendiri yang memang suka beli stiker random hahahahaha.

Buku stiker juga menyenangkan karena main cocok-cocokan kan. Stiker yang mana cocok ke gambar yang mana.

Bebe bisa anteng banget sampai saya sembunyiin dulu sebagian stikernya. Jangan dikasih semua nanti mau ditempel semua sekaligus di satu waktu.

*

🌙 MINI GIVEAWAY! 🌙

Nah saya mau bikin mini giveaway berhadiah buku stiker! Karena kadang suka sebel kan masa buku stiker aja bisa hampir 150ribu harganya. Jadi ini saya kasih gratis buat kalian semuaaaa. Dua orang doang deng hahahaha





Caranya cukup komen di bawah postingan ini, pertanyaannya: mainan apa yang paling bikin anak/ponakan/sepupu kalian anteng main sampai berjam-jam? Sertakan aku Instagram ya!

Syaratnya cuma follow saya di Instagram @annisast. Dua pemenang akan diumumkannya di Instagram juga!

Periode mini giveaway ini 2-9 Mei 2017. Ikutan yuk! Gampang banget kan!

Ini penampakan buku stikernya yang lebih detail:

See you!

-ast-

Stop Menyuruh Anak untuk Diam

$
0
0

Kemarin sore sebelum masuk tol Pasteur, saya dan JG belok dulu ke Borma Gunung Batu untuk ... jajan hahaha. Di situ banyak jajanan dan enak-enak, karena kami belum makan dan takut menuju Jakarta macet, akhirnya beli mie kocok dulu.

Tempatnya model pujasera kecil gitu jadi kami duduk satu meja dengan satu pasangan lain. Si ayah gendong anaknya umur 9 bulanan pake carrier ngadep depan. Mereka makan dengan satu perempuan lain yang tampak seperti temannya si ayah atau si ibu.

Nah si bayi perempuan ini lucu, moodnya bagus, dia hepi dan ketawa-tawa sendiri. Tangannya gerak-gerak terus sambil blabbering. Tiba-tiba ...

"SSTTT! BERISIK!" kata si teman pada si bayi, nyuruh si bayi diam. Bayinya kemudian diam, kedip-kedip doang.

Saya dan JG langsung berpandangan dan berkomunikasi lewat pandangan mata *alah*. Kasian banget masa bayi disuruh diam.

Dan kalau itu Bebe yang disuruh diam, saya akan semprot balik itu orang "MENDING MBAKNYA AJA YANG DIEM!" sebel huhu. Karena nggak ada yang merasa terganggu juga kecuali si mbak nggak jelas itu. Lha kondisinya aja emang rame banget kok.

(Baca: Mendefinisikan Nakal)

Iya dan ini bukan pertama kali kan saya dan kalian liat yang begini. Saya sering banget denger ibu-ibu model begini, anaknya disuruh diam, disuruh jangan berisik, disuruh berhenti ngomong, atau yang paling parah bilang gini ke anaknya "kenapa nanya-nanya terus sih pusing!" HUHUHUHU

Buibu, kalau anak kalian nggak nanya ke kalian maka mereka harus nanya ke siapa?

T_________T

Dan konteks menyuruh anak untuk diam juga bukan hanya saat anaknya lagi ngobrol, tapi ketika anak lagi lari-larian atau lagi main.

Saya ngerasain sendiri karena Bebe itu cukup outgoing dibanding anak seumurannya. Dia persis banget saya dan JG yang sungguh ekstrovert. Dia tipe yang kalau banyak orang maka dia akan caper dan lari-lari tanpa capek.

Kemarin dua minggu berturut-turut ada lamaran keluarga, dan Bebe berjam-jam lari-lari. Skip tidur siang, overstimulate banget sampai malemnya masih energik dan jadi nggak bisa tidur.

Ciri orang ekstrovert banget kan, kalau abis ketemu orang banyak malah jadi makin semangat dan bukannya capek ingin menyendiri kaya orang introvert. Dan yah, semua orang komennya "ya ampun nggak ada capeknya!" atau "itu lari-lari terus kok nggak tidur siang?" ya gimana. Kita membicarakan anak umur 3 tahun loh.

Tidak ada yang salah dengan bayi dan balita terus-terusan ngomong atau lari-larian. Asal tau waktu dan tempat aja kan. Dan itu bisa banget dikondisikan, bilang sejak jauh-jauh hari kalau nanti saat ada acara A, harus begini ya, tidak boleh begini dan begini.

(Baca: Pesan Parenting yang Menohok Diri Sendiri)

Kalau tetep berisik dan lari-larian? Ya bawa keluar tempat acara, bukannya disuruh diam.

Lagian yang harus sadar lokasi itu orangtuanya lah jelas bukan anaknya. Anak-anak mana ngerti ini lagi acara serius maka dia harus diam? Atau dia sebenarnya mengerti tapi dia bosan dan solusinya bukan dibentak. Harus dibilangin terus-terusan, dibilangin baik-baik, jangan disuruh diam.

Sekali disuruh diam, takutnya dia jadi ragu-ragu untuk kembali bicara. Padahal mampu berbicara itu penting. Bisa bikin anak lebih percaya diri, tidak mudah dibully karena dia juga punya suara.

Dan bicara itu penting! Sekadar mendengarkan cerita dia tentang kucing di daycare yang bahkan sudah diulang 100x itu tidak apa-apa. Karena anak HARUS bicara. Dia HARUS bisa mengungkapkan apa yang sedang dirasakan. Jangan batasi suaranya sejak bayi. Apalah arti hidup kalau tidak bisa bersuara.

Jadi tolong, stop menyuruh anak untuk diam. :)

-ast-

💛 PS: Saya lagi bikin mini giveaway berhadiah buku stiker loh. Caranya gampang, cuma tinggal komen di blogpost ini doang: 5 Mainan Favorit Bebe. Ikutan yaaa! 💛

#SassyThursday: Cak Budi dan Urusan Sumbangan

$
0
0
Apa kabar kawan-kawan semua? Sudah sedekah hari ini? Atau malah sedekahnya dibelikan jadi Fortuner dan iPhone 7?


Buat yang ketinggalan atau nggak baca berita, alkisah ada pria namanya Cak Budi, dia menggalang dana dari banyak orang sampai 1,2 miliar. Katanya digunakan untuk membantu orangtua yang kesusahan. Dia upload video dan foto orang-orang yang dia bantu itu di akun Instagram dengan 220k followersnya.

Baca punya Nahla:

Uang-uang itu disalurkan ke rekening pribadi dan melalui kitabisa.com. Nah akun Lambe Turah tuh katanya sering promoin Cak Budi ini biar followersnya ikut nyumbang. Katanya loh ya, saya nggak follow Lambe.

Nah tau-tau dia ketauan beli Fortuner sama iPhone 7 dengan alasan untuk operasional. Ya dibully dong ya karena operasional kenapa belinya mobil mahal, operasional mah Avanza aja cukup, gitu kasarnya. Dia juga ketauan pake kacamata mahal dan fotonya dia hapus.

Pertama kali dikasihtau Ikka soal berita ini saya yang 🙄🙄🙄 rolling eyes, literally. Karena wow ini orang kan bukan siapa-siapa mengapa orang mempercayakan uang mereka pada dia?

Apalagi dia dipromoinnya sama Lambe Turah like really, people? 🙄🙄🙄 Netijen ini sungguh tak terduga tingkah lakunya ya. 🙄🙄🙄

(Baca: Kenapa Tidak Lambe Turah?)

Belakangan saya tau dia sempat masuk Kick Andy dan Hitam Putih. Ok jadi mungkin ada juga yang nyumbang setelah nonton Kick Andy dan Hitam Putih.

Still ... apakah mempercayakan begitu saja uang kita pada orang yang mengupload video sumbangan di Instagram? Pada akun Lambe Turah yang bahkan nggak tau apa itu arti verifikasi?

Ayolah kalau masih hepi nonton gosip, nonton di TV aja atau baca website berita entertainment. Minimal para infotainment itu tetep USAHA untuk verifikasi atau mereka akan kasih label "rumor". Bukan dapet DM dari siapalah atau chat siapalah terus ngajak orang buat judge rame-rame.

HHHH. Bisa capek kalau ngomongin Lambe Turah. Toxic. Skip.

Ok saya nggak punya masalah apa-apa dengan Cak Budi. Mungkin memang dia mau bantu orang. Tapi harus diakui caranya salah. Menggalang dana itu ada aturannya loh, nggak semua orang boleh menggalang dana. Ada peraturan pemerintahnya, harus ada lembaganya, harus dilaporkan ke dinas sosial, harus dilaporkan transparan pada para donatur.

Mau berbuat baik aja kok diatur-atur?

Ya biar nggak begini jadinya.

Dan buat kalian yang nyumbang.

...

Iya memang kewajiban kita ngasih selama kita mampu, kalau disalahgunakan sama yang terima, itu udah urusan dia sama Tuhan, bukan lagi urusan kita. Kalimat itu terdengar benar tapi kan sebenernya nggak begitu. Lihat dari sisi manfaat, uang (atau apapun itu) akan lebih bermanfaat kalau diterima orang yang tepat. Jadi menurut saya akan lebih bermanfaat jika PASTIKAN siapa penerima sedekah/sumbangan kalian.

Sumbang ke yang pasti-pasti ajalah. Sodara, tetangga, atau teman dekat yang lagi jatuh sakit dan kebetulan nggak mampu. Atau ke lembaga yang beneran udah terdaftar. Nggak susah loh, coba top of mind kalian kalau ditanya menyumbang ke lembaga apa

Dompet Dhuafa atau Rumah Zakat kan? Iya nggak? 

Saya sih iya. Kedua lembaga itu bersertifikasi Departemen Agama dan sudah bertahun-tahun jadi penyalur dana, jadi jelas uang-uang disalurkan ke mana dan ada laporannya. Bukan sekadar foto atau video di Instagram dari orang yang latar belakang dan segala-galanya cuma kita tau dari internet.

Dia bilang mau upload rekening koran aja nggak dilakukan kan. Sekarang dia sumbang semuanya ke Aksi Cepat Tanggap setelah apa? Setelah dibully massa, setelah masuk portal berita nasional, dipanggil menteri sosial pula.

Duh. Orang nggak amanah itu satu hal, tapi jangan "beri makan" orang tidak amanah ini hanya karena kita MALAS mencari tahu. Apalagi ini donasi, sedekah, sumbangan, yang beragama pasti berharap pahala lah selain urusan kemanusiaan. Agama emang komoditi utama banget, gampang dijual. Jadi jangan gampang beli! Teliti sebelum membeli!

Ah elah masa gini aja harus dibilangin ya.


Tapi kan nggak tau dia bakal beli mobil dan iPhone dari uang itu! 

Ya itu sebabnya maka sumbang ke yang pasti-pasti aja. Kecuali kalau kita kenal akrab dengan si penggalang dana. Temen atau keluarga gitu, baru oke. Lah orang lain? 😴

Ya udah intinya begicu gengs. Lain kali lebih hati-hati ya!

-ast-

Untuk Kalian, Ibu-ibu yang Baru Saja Melahirkan Anak Pertama

$
0
0

Ini untuk kalian yang saat ini mungkin masih berada di bidan atau rumah sakit. Dengan luka di vagina yang membuat khawatir untuk ke kamar kecil apalagi untuk buang air besar. Atau dengan luka di perut yang berdenyut. Sama saja. Tidak apa. :)

Lihat ke sebelah kalian, ada manusia kecil tidak berdaya. Tubuhnya ringkih, jari-jarinya tak lebih panjang dari satu ruas jari kita. Ia memakai baju yang kita belikan berlusin-lusin. Setumpuk baju kecil yang dicuci dan disetrika dengan senang hati.

Si bayi kemudian terbangun. Matanya belum bisa membuka sepenuhnya. Pandangannya masih blur, mencoba memahami dunia.

Pelan-pelan saja, anakku sayang. Dunia akan menunggu. Menunggu kamu cukup waktu untuk mengerti kejamnya sindiran teman-teman ibu dan teman-teman nenekmu tentang segala tetek bengek pengasuhanmu.

*

Cobaan pertama sebagai ibu dimulai. Air susu yang diharapkan banjir mengalir usai melahirkan belum juga keluar. Baru hari pertama dan perawat yang tidak bersahabat malah memaksa memberi susu formula. Ibu dan mertua juga menawarkan membelikannya. Orang-orang ini, nenek bagi si bayi malah ikut panik karena omongan perawat yang tidak masuk akal.

Ya tidak masuk akal, kalian sudah tahu benar bahwa lambung bayi hanya seukuran kelereng dan ia mampu bertahan hidup tiga hari tanpa makan apapun. Tapi tolong, bisakah seseorang menjelaskan ini pada suster? Pada ibu? Pada mertua?

Stres, air mata mulai menetes. Kepercayaan diri yang sudah susah payah dibangun bahwa kalian pasti bisa menyusui mulai runtuh. Kalian mulai menangis dan marah pada suami. Marah pada ibu dan mertua yang terlalu mudah dipengaruhi dan tak percaya anak sendiri.

Sabar ya, kalian. Sungguh tidak ada lagi kata yang tepat selain sabar. Sabar, ini hanya akan jadi satu dari jutaan cobaan kesabaran. Dari berbagai perselisihan hanya karena kalian mempertahankan pendapat tentang anak kalian

Saya bisa bilang begitu karena saya pernah ada di sana. Jadi kalian tenang saja, jika butuh teman, ada saya di sini.

Saya yang menyusui anak saya di hari kedua karena hari pertama saya terlalu lelah melahirkan dan transfusi darah. Juga karena di hari pertama gula darah anak saya terlalu rendah sehingga ia butuh supply 2 ml susu formula. Diteteskan ke mulutnya dengan pipet. Tidak apa-apa.

Tidak apa karena mungkin tanpa itu anak saya entah bagaimana karena ia lahir dalam kondisi lemas. Tapi 2 ml yang menyelamatkan anak saya itu jadi 2 ml susu formula pertama dan terakhir dalam hidupnya.

(Baca: Dear, Working Mom)

Berikutnya saya terus menyusui. Saya menyusui dengan puting pecah. Setiap ia menangis saya akan katupkan mulut rapat-rapat, menyiapkan diri untuk rasa sakit. Rasa sakit yang kemudian menjadi terbiasa, menjadi kebal, karena toh tak kunjung sembuh.

Sampai mulut kecil itu menempel pada puting, dan rasa perih itu mulai menjalar. Tak peduli seberapa kuat areola dijejalkan, hanya puting yang berusaha ia isap, maklum si bayi masih belajar. Pun dengan saya yang sebetulnya sudah khatam teori perlekatan. Tetap saja, tidak ada yang bisa dilakukan kecuali mengepalkan tangan kuat-kuat, berdoa agar saya diberi kekuatan untuk tetap bisa keras kepala.

Saya juga menyusui dengan kondisi bayi kolik, perutnya sakit karena kembung. Sialnya, ia kolik karena terlalu lama menyusu, menyusu karena menangis, menangis karena kolik, mbulet, pusing. Dan saya hanya bisa menangis. Menangis bersama bayi saya yang menangis.

Saya tidak lagi tahu hari apalagi tanggal. Yang saya tahu saya harus terbangun satu jam sekali. Tanpa tahu lagi mana siang mana malam. Saya hanya menyusui satu jam dan tidur satu jam. Makan pun disuapi. Mandi pun jika sempat, itu pun terburu-buru.

Karena di antara kecipak air mandi selalu terbayang suara tangis bayi, tangis bayi yang hampir selalu hanya bayangan. Jadi mandi pun tak pernah tenang. Ah, masa-masa itu. Masa-masa di mana ASI bisa menyembur hanya karena saya bahagia bisa mandi. :')

Lelah sekali. Tapi saya yang beruntung punya support system yang luar biasa sehingga saya bisa menyusui sambil bekerja dengan lancar. Sampai tiga tahun kemudian. Iya, saya menyusui anak saya sampai minggu lalu, sampai usianya 2 tahun 10 bulan.

Jadi untuk kalian ibu-ibu yang baru melahirkan anak pertama, saya ingin bilang bahwa menyusui itu tidak mudah. Sama sekali tidak mudah. Jangan bayangkan iklan televisi dengan ibu dandan cantik rambut rapi, menyusui bayi yang tidur dengan damai. Tidak seindah foto-foto aesthetic di Instagram. :)

Tidak. Menyusui itu sulit dan harus melewati proses belajar. Menyusui itu proses perkenalan antara bayi dan ibu. Ya meski ia sudah menemani kita 9 bulan, bukan berarti kalian saling mengenal. Kenali ia lewat sentuhan, lewat pelukan, lewat obrolan yang mungkin akan terus ia kenang.

(Baca: 13 Hal yang Hanya Bisa Dimengerti Ibu Menyusui)

Untuk kalian yang menyusui dengan puting yang datar atau malah masuk ke dalam, percayalah kalian pasti bisa! Ayo ke konselor laktasi, ayo ke coba dengan masukan seluruh areola ke dalam mulut bayi, ayo kalian pasti bisa!

Kalian tidak sendirian, banyak sekali ibu-ibu lain yang juga berputing datar namun akhirnya sukses menyusui. Bahkan banyak ibu yang tidak pernah hamil, mengadopsi anak dan juga sukses menyusui. Usahakan sebaik mungkin, sekeras kepala mungkin, sekeras motivasi kalian akan bayangan susu formula yang uangnya bisa dibelikan lipstik atau skin care. :)))))

Tetap tidak bisa atau ASI tetap entah ke mana? Sudah tidak apa-apa. Manusia hanya bisa berusaha mencari jalan, akhirnya tetap Tuhan yang menentukan. Seperti yang sudah saya pernah bilang, ASI itu rezeki. Yang mudah maka bersyukurlah, yang kesulitan maka percayalah Tuhan akan beri rezeki dalam bentuk lain.

Sekali lagi, jika kalian butuh teman, saya di sini. Juga teman-teman saya. Kami akan jadi pemandu sorak bagi kalian semua! SEMANGAT SEMUANYAAAA! *kibas pompom*

Share ke teman kalian yang baru melahirkan! :)

(Baca postingan Tentang ASI/Manajemen ASIP untuk ibu bekerja ya! KLIK!)

Jangan lupa follow saya di Instagram ya @annisast!
Viewing all 727 articles
Browse latest View live